KUNJUNGAN KEMENTAN KE PANGANDARAN SALURKAN BANTUAN SENILAI RP 5 MILYAR
https://www.pangandarannews.com/2019/03/kunjungan-kementan-ke-pangandaran.html
PANGANDARAN-Kunjungan Menteri Pertanian RI ke Kabupaten Pangandaran yang diwakili Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Pertanian, Dr Ir Momon Rusmono.MS, disambut antusias masyarakat petani Pangandaran.
Pada pertemuan Apresiasi dan Singkronisasi Program Kementerian Pertanian (Kementan) 2019 di Jawa Barat yang digelar di Lapang Doyong (29/3), turut dihadiri Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata, Wakil Bupati, H. Adang Hadari, anggota DPRD Pangandaran, Kepala Dinas Pertanian, Direktur Jenderal Perkebunan, Kasdi Subagiyoni, Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jami, dan lebih dari 12.000 petani, santri tani, pendamping desa dan seluruh penyuluh pertanian.
Pada kesempatan tersebut, pihak Kementan juga menyalurkan beberapa bantuan kepada para petani secara langsung senilai Rp 5 miliar berupa alat dan mesin pertanian seperti traktor roda dua, handsprayer, cultivator dan pompa air. Selain itu berupa kegiatan PUPM (Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat), domba, benih pala, benih kelapa dalam 6.000 batang, benih sayur dan mangga, juga sarana produksi cabai, manggis, pisang dan pascapanen cabai, benih padi varietas inpari 32, 33, 42 dan 43 serta power threser, ayam umur empat minggu beserta pakan, vaksin dan kandangnya.
"Pesan Pak Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, bantuan ke petani ini jangan dikurangi, bila perlu ditambah dan melalui bantuan ini, kami berharap produksi pertanian di Kabupaten Pangandaran meningkat dan sekaligus bisa mensejahterakan petani," tuturnya
Pada kesempatan yang sama, Kementan juga melepas eksport kelapa bulat asal Pangandaran ke Australia sebayak 15 ton dan kayu olahan (barecore) ke Tiongkok 591,317 m3, dengan total nilai ekspor sebesar Rp 1,85 milyar, yang sebelum dikirim ekspor kayu olahan ini wajib dilakukan pemeriksaan Badan Karantina Pertanian sehingga bisa diterima negara tujuan.
“Saya sangat mengapresiasi pelaku bisnis asal Pangandaran yang sudah berhasil mengeksporr komoditas kelapa ke mancanegara. “ucap Momon.
Menurut Momon, pihak kementan pun tentunya akan terus mendorong para petani muda agar tidak hanya memproduksi, namun juga bisa menjual produk yang telah diolah, dan Kementan berharap dengan ekspose ekspor berbagai komoditas pertanian di berbagai media, masyarakat pun semakin sadar ternyata banyak manfaat yang bisa diambil dari sektor pertanian.
Seperti diketahui, luas perkebunan kelapa di Pangandaran yang tersentra di 5 kecamatan, antara lai di Kecamatan Kalipucang, Sidamulih, Parigi, Cijulang dan Kecamatan Cimerak mencapai 33.400 hektare. Dari luas tersebut, 21 ribu hektare yang memproduksi kelapa, sedangkan sisanya disadap atau dideres untuk bahan gula.
"Kami minta agar semua yang kita miliki ini harus tetap dijaga dari ancaman bioterorisme global berupa hama dan penyakit yang dapat merusak sumberdaya alam kita," tegasnya.
Momon juga mengatakan, seluruh program di Kemnetan ini tentunya sesuai dengan visi pemerintahan Jokowi-JK untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani.
Kementan sendiri, lanjut Momon, memiliki visi guna mewujudkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia di tahun 2045 dengan beberapa program terobosan, seperti, mekanisasi pertanian, memperbanyak benih unggul dan peningkatan SDM pertanian yang unggul.
Dan hasilnya, lanjut Momon lagi, selama pemerintahan Jokowi-JK, berdasarkan data BPS, penduduk miskin di pedesaan berkurang 10,87% dan sebagian besar andilnya adalah sektor pertanian. Di Kabupaten Pangandaran sendiri, tingkat kemiskinan turun 9%. “terang Momon.
"Ini bukti keberhasilan pembangunan pertanian saat ini dan bukti yang kedua nilai tukar usaha pertanian tahun 2018 ini terjadi peningkatan. “pungkasnya. (hiek)
Pada pertemuan Apresiasi dan Singkronisasi Program Kementerian Pertanian (Kementan) 2019 di Jawa Barat yang digelar di Lapang Doyong (29/3), turut dihadiri Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata, Wakil Bupati, H. Adang Hadari, anggota DPRD Pangandaran, Kepala Dinas Pertanian, Direktur Jenderal Perkebunan, Kasdi Subagiyoni, Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jami, dan lebih dari 12.000 petani, santri tani, pendamping desa dan seluruh penyuluh pertanian.
Pada kesempatan tersebut, pihak Kementan juga menyalurkan beberapa bantuan kepada para petani secara langsung senilai Rp 5 miliar berupa alat dan mesin pertanian seperti traktor roda dua, handsprayer, cultivator dan pompa air. Selain itu berupa kegiatan PUPM (Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat), domba, benih pala, benih kelapa dalam 6.000 batang, benih sayur dan mangga, juga sarana produksi cabai, manggis, pisang dan pascapanen cabai, benih padi varietas inpari 32, 33, 42 dan 43 serta power threser, ayam umur empat minggu beserta pakan, vaksin dan kandangnya.
"Pesan Pak Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, bantuan ke petani ini jangan dikurangi, bila perlu ditambah dan melalui bantuan ini, kami berharap produksi pertanian di Kabupaten Pangandaran meningkat dan sekaligus bisa mensejahterakan petani," tuturnya
Pada kesempatan yang sama, Kementan juga melepas eksport kelapa bulat asal Pangandaran ke Australia sebayak 15 ton dan kayu olahan (barecore) ke Tiongkok 591,317 m3, dengan total nilai ekspor sebesar Rp 1,85 milyar, yang sebelum dikirim ekspor kayu olahan ini wajib dilakukan pemeriksaan Badan Karantina Pertanian sehingga bisa diterima negara tujuan.
“Saya sangat mengapresiasi pelaku bisnis asal Pangandaran yang sudah berhasil mengeksporr komoditas kelapa ke mancanegara. “ucap Momon.
Menurut Momon, pihak kementan pun tentunya akan terus mendorong para petani muda agar tidak hanya memproduksi, namun juga bisa menjual produk yang telah diolah, dan Kementan berharap dengan ekspose ekspor berbagai komoditas pertanian di berbagai media, masyarakat pun semakin sadar ternyata banyak manfaat yang bisa diambil dari sektor pertanian.
Seperti diketahui, luas perkebunan kelapa di Pangandaran yang tersentra di 5 kecamatan, antara lai di Kecamatan Kalipucang, Sidamulih, Parigi, Cijulang dan Kecamatan Cimerak mencapai 33.400 hektare. Dari luas tersebut, 21 ribu hektare yang memproduksi kelapa, sedangkan sisanya disadap atau dideres untuk bahan gula.
"Kami minta agar semua yang kita miliki ini harus tetap dijaga dari ancaman bioterorisme global berupa hama dan penyakit yang dapat merusak sumberdaya alam kita," tegasnya.
Momon juga mengatakan, seluruh program di Kemnetan ini tentunya sesuai dengan visi pemerintahan Jokowi-JK untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani.
Kementan sendiri, lanjut Momon, memiliki visi guna mewujudkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia di tahun 2045 dengan beberapa program terobosan, seperti, mekanisasi pertanian, memperbanyak benih unggul dan peningkatan SDM pertanian yang unggul.
Dan hasilnya, lanjut Momon lagi, selama pemerintahan Jokowi-JK, berdasarkan data BPS, penduduk miskin di pedesaan berkurang 10,87% dan sebagian besar andilnya adalah sektor pertanian. Di Kabupaten Pangandaran sendiri, tingkat kemiskinan turun 9%. “terang Momon.
"Ini bukti keberhasilan pembangunan pertanian saat ini dan bukti yang kedua nilai tukar usaha pertanian tahun 2018 ini terjadi peningkatan. “pungkasnya. (hiek)