BASARNAS GELAR KEGIATAN CEGAH BENCANA DI SMAN 1 PARIGI.
https://www.pangandarannews.com/2016/09/basarnas-gelar-kegiatan-cegah-bencana.html
PARIGI-Bupati Pangandaran, H.Jeje Wiradinata tadi pagi membuka kegiatan SAR GOES TO SCHOOL yang digelar Basarnas, Kantor SAR Bandung dan Disdikbudpora Kabupaten Pangandaran
bertempat di GOR SMAN 1 Parigi, jum'at (23/09).
Dalam sambutannya, Jeje menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan keseimbangannya. Pasalnya bencana yang sering terjadi saat ini disebabkan karena ulah manusia yang membuat keseimbangan alam bergeser hingga nenimbulkan bencana dimana mana,
“Kita memang hidup di negara dengan sumber daya alam yang luar biasa, namun secara geografis berada di wilayah yang rawan bencana, maka tema dalam kegiatan ini benar-benar sangat tepat,” kata Jeje.
Menurut Jeje, masyarakat memang harus meningkatkan terus kewaspadaan dan menjaga kelestarian dan keseimbangan alam. Warga pesisir harus waspada tsunami, di dataran rendah harus waspada banjir bandang dari sungai, sementara di dataran tinggi harus waspada terhadap longsor.
Jeje mencontohkan, saat ini hujan dua hari saja di Kecamatan Padaherang dan Kalipucang sudah banjir. Begitu pula sebaliknya, saat tidak ada hujan beberapa minggu saja sungai-sungai langsung kering.
“Ini menunjukkan bahwa keseimbangan alam sudah terganggu,” tegasnya.
Kegiatan yang ditujukan bagi generasi muda terutama para pelajar ini, dengan mengambil tema mewujudkan generasi pelajar yang peduli akan Bencana, dirasakan Jeje, sangat tepat sekali. Mengingat usia remaja masih energik dan dinamis untuk biusa ikut pedulki pada kelangsungan dan kelestarian ala mini.
Sementara Kasie Potensi Kantor SAR Bandung, Heri Marantika dihadapan ratusan peklajar peserta pelatihan mengatakan, kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman bahwa setiap saat kita harus siaga menghadapi bencana yang bisa datang kapan saja.
“Para pelajar juga diberikan pemahaman bagaimana menyikapi berbagai gejala alam yang dapat mengakibatkan bencana dan cara meminimalisir korban dan kerugian,” katanya
Ditempat terpisah Sandi jaelani LO Helly dari Basarnas pusat mengatakan, pelatihan ini sangat penting untuk pengenalan terhadap bencana sejak dari usia dini. Nantinya diharapkan siswa-siswi bisa lebih tanggap sewaktu waktu saat datang bencana, baik itu tsunami, longsor maupun banjir yang terjadi di daerah masing masing, tandasnya. (AGE).
bertempat di GOR SMAN 1 Parigi, jum'at (23/09).
Dalam sambutannya, Jeje menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan keseimbangannya. Pasalnya bencana yang sering terjadi saat ini disebabkan karena ulah manusia yang membuat keseimbangan alam bergeser hingga nenimbulkan bencana dimana mana,
“Kita memang hidup di negara dengan sumber daya alam yang luar biasa, namun secara geografis berada di wilayah yang rawan bencana, maka tema dalam kegiatan ini benar-benar sangat tepat,” kata Jeje.
Menurut Jeje, masyarakat memang harus meningkatkan terus kewaspadaan dan menjaga kelestarian dan keseimbangan alam. Warga pesisir harus waspada tsunami, di dataran rendah harus waspada banjir bandang dari sungai, sementara di dataran tinggi harus waspada terhadap longsor.
Jeje mencontohkan, saat ini hujan dua hari saja di Kecamatan Padaherang dan Kalipucang sudah banjir. Begitu pula sebaliknya, saat tidak ada hujan beberapa minggu saja sungai-sungai langsung kering.
“Ini menunjukkan bahwa keseimbangan alam sudah terganggu,” tegasnya.
Kegiatan yang ditujukan bagi generasi muda terutama para pelajar ini, dengan mengambil tema mewujudkan generasi pelajar yang peduli akan Bencana, dirasakan Jeje, sangat tepat sekali. Mengingat usia remaja masih energik dan dinamis untuk biusa ikut pedulki pada kelangsungan dan kelestarian ala mini.
Sementara Kasie Potensi Kantor SAR Bandung, Heri Marantika dihadapan ratusan peklajar peserta pelatihan mengatakan, kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman bahwa setiap saat kita harus siaga menghadapi bencana yang bisa datang kapan saja.
“Para pelajar juga diberikan pemahaman bagaimana menyikapi berbagai gejala alam yang dapat mengakibatkan bencana dan cara meminimalisir korban dan kerugian,” katanya
Ditempat terpisah Sandi jaelani LO Helly dari Basarnas pusat mengatakan, pelatihan ini sangat penting untuk pengenalan terhadap bencana sejak dari usia dini. Nantinya diharapkan siswa-siswi bisa lebih tanggap sewaktu waktu saat datang bencana, baik itu tsunami, longsor maupun banjir yang terjadi di daerah masing masing, tandasnya. (AGE).