PEMKAB PANGANDARAN AKAN TAMBAH SARANA DAN PERSONIL BALAWISTA
https://www.pangandarannews.com/2016/09/pemkab-pangandaran-akan-tambah-sarana.html
PANGANDARAN-Bupati Kabupaten Pangandaran, H. Jeje Wiradinata menyepakati menambah jumlah personel dan fasilitas Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) untuk penguatan sistem keamanan obyek wisata pangandaran, khusus di obyek wisata Pantai Pangandaran sebagai obyek wisata utama. Sesuai masukan pengurus Balawista, dengan penambahan 10 personel utnuk ditempatkan pada obyek yang selama ini menjadi titik rawan kecelakaan, seperti wilayah antara pos 3, area Villa Kuda dan Pos 5 sedkitar kawasan boulevard.
“Selama ini kawasan rawan kecelakaan tersebut hanya dijaga 12 anggota balawista. “Ungkap Jeje.(17/9).
Selama ini banyak wisatawan tenggelam karena banyak wisatawan berenang pada waktu yang dilarang untuk kegiatan berenang. Meneurut Jeje, ia akan meminta ke Polair dan TNI AL untuk berjaga di kawasan tersebut sebelum jam 6.00 pagi.
“Biasanya pengunjung yang datang dini hari itu langsung berenang, padahal saat tersebut belum diperbolehkan berenang. “terang Jeje.
Selain penambahan personel dan pembenahan jam operasional, lanjut Jeje, ia juga menyepakati penambahan fasilitas, seperti satu unit sepeda motor dan penambahan pos jaga. Juga Jeje pun menyetujui pengalokasian anggaran untuk penambahan dan perbaikan pelantang suara di pos-pos jaga.
“Ini semua untuk lebih memberikan rasa aman dan nyaman pengunjung yang datang ke pangandaran. “Kata Jeje.
Selain Balawista, Bupati juga berencana menambah tenaga keamanan pantai dari kalangan warga setempat dengan sebutan “Balad Sarebu”.
“Konsep ini ada di bali dengan menggunakan jasa pecalang dari warga sekitar. “Jelas Jeje lagi.
Disoal hal tersebut, Ketua Balawsita pangandaran, Dodo Taryana mengatakan, pihaknya merasa senang dan menyambut baik kebijakan yang digulirkan Pemkab Pangandaran untuk lebih menunjang sarana oprasional balawista.
“Kami harap program ini bisa terealisasi bulan oktober besok.”Ungkap Dodo.
Dodo pun mengatakan, selama ini masih ada beberapa pekerjaan rumah yang belum menemukan solusi. Seperti, pengamanan di kawasan Pantai Pasir Putih yang nota bene masuk ke dalam teritori Cagar Alam yang dikelola Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
“Kawasan tersebut di luar kewenangan kami dan disinyalir banyak wisatawan masuk tanpa tiket jadi tidak ada klaim asuransi,” terang Dodo. (hiek)
“Selama ini kawasan rawan kecelakaan tersebut hanya dijaga 12 anggota balawista. “Ungkap Jeje.(17/9).
Selama ini banyak wisatawan tenggelam karena banyak wisatawan berenang pada waktu yang dilarang untuk kegiatan berenang. Meneurut Jeje, ia akan meminta ke Polair dan TNI AL untuk berjaga di kawasan tersebut sebelum jam 6.00 pagi.
“Biasanya pengunjung yang datang dini hari itu langsung berenang, padahal saat tersebut belum diperbolehkan berenang. “terang Jeje.
Selain penambahan personel dan pembenahan jam operasional, lanjut Jeje, ia juga menyepakati penambahan fasilitas, seperti satu unit sepeda motor dan penambahan pos jaga. Juga Jeje pun menyetujui pengalokasian anggaran untuk penambahan dan perbaikan pelantang suara di pos-pos jaga.
“Ini semua untuk lebih memberikan rasa aman dan nyaman pengunjung yang datang ke pangandaran. “Kata Jeje.
Selain Balawista, Bupati juga berencana menambah tenaga keamanan pantai dari kalangan warga setempat dengan sebutan “Balad Sarebu”.
“Konsep ini ada di bali dengan menggunakan jasa pecalang dari warga sekitar. “Jelas Jeje lagi.
Disoal hal tersebut, Ketua Balawsita pangandaran, Dodo Taryana mengatakan, pihaknya merasa senang dan menyambut baik kebijakan yang digulirkan Pemkab Pangandaran untuk lebih menunjang sarana oprasional balawista.
“Kami harap program ini bisa terealisasi bulan oktober besok.”Ungkap Dodo.
Dodo pun mengatakan, selama ini masih ada beberapa pekerjaan rumah yang belum menemukan solusi. Seperti, pengamanan di kawasan Pantai Pasir Putih yang nota bene masuk ke dalam teritori Cagar Alam yang dikelola Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
“Kawasan tersebut di luar kewenangan kami dan disinyalir banyak wisatawan masuk tanpa tiket jadi tidak ada klaim asuransi,” terang Dodo. (hiek)