PASAR PANGANDARAN TIDAK AKAN PINDAH LOKASI
https://www.pangandarannews.com/2016/10/pasar-pangandaran-tidak-akan-pindah.html
PANGANDARAN-Lokasi pasar Pangandaran, dalam penataan kota dan pariwisata Pemda Pangandaran, termasuk tempat yang tidak akan dipindahkan. Pasalnya, selain pasar tersebut berfungsi sebagai tempat bertemunya antara pedagang dan pembeli, pasar pangandaran pun masuk ke dalam penataan wisata.
Demikian dikatakan Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata saat menghadiri peringatan 1 muharam dan sekaligus pengukuhan H. Rusman sebagai ketua Himpunan Pedagang Pasar Pangandaran (HP2P) dan pengurus lainnya.
“Baru kali ini saya bisa bersilatuhami langsung dengan para pedagang. “Ucap Jeje mengawali sambutannya.(12/10).
Menurut Jeje, pemerintah sengaja tidak memindahkan lokasi pasar ke tempat lain, karena jika pindah akan jauh dengan tempat pariwisata.
“Dan nanti wisatawan pun akan berbelanja ke pasar modern. “ungkap Jeje.
Ditambahkan Jeje, pasar tidak hanya berfungsi sebagai tempat jual beli saja, tapi bisa juga dijadikan tolak ukur perekonomian daerah. Penghuni pasar bukan berasal dari konglomerat tapi terdiri dari pedagang-pedagang kecil yang nota bene bisa jadi tulang punggung perekonomian rakyat.
“Dan pemerintah berkewajiban melindungi pasar-pasar tradisional agar perekonomian yang langsung bersentuhan dengan rakyat bisa terus hidup. “tutur Jeje.
Pasar yang dihuni 68 pedagang yang menempati kios, 668 los dan 244 pedagang hamparan ini rencana ke depannya, menurut Jeje, akan dibangun menjadi dua tingkat sehingga walau pun namanya pasar tradisional, tapi nantinya Pasar Pangandaran ini tidak terlihat kumuh dan becek saat musim hujan.
“Saya akan siapkan anggran sebesaRp 18 milyar untuk pembangunannya. “jelas Jeje. (hiek)
Demikian dikatakan Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata saat menghadiri peringatan 1 muharam dan sekaligus pengukuhan H. Rusman sebagai ketua Himpunan Pedagang Pasar Pangandaran (HP2P) dan pengurus lainnya.
“Baru kali ini saya bisa bersilatuhami langsung dengan para pedagang. “Ucap Jeje mengawali sambutannya.(12/10).
Menurut Jeje, pemerintah sengaja tidak memindahkan lokasi pasar ke tempat lain, karena jika pindah akan jauh dengan tempat pariwisata.
“Dan nanti wisatawan pun akan berbelanja ke pasar modern. “ungkap Jeje.
Ditambahkan Jeje, pasar tidak hanya berfungsi sebagai tempat jual beli saja, tapi bisa juga dijadikan tolak ukur perekonomian daerah. Penghuni pasar bukan berasal dari konglomerat tapi terdiri dari pedagang-pedagang kecil yang nota bene bisa jadi tulang punggung perekonomian rakyat.
“Dan pemerintah berkewajiban melindungi pasar-pasar tradisional agar perekonomian yang langsung bersentuhan dengan rakyat bisa terus hidup. “tutur Jeje.
Pasar yang dihuni 68 pedagang yang menempati kios, 668 los dan 244 pedagang hamparan ini rencana ke depannya, menurut Jeje, akan dibangun menjadi dua tingkat sehingga walau pun namanya pasar tradisional, tapi nantinya Pasar Pangandaran ini tidak terlihat kumuh dan becek saat musim hujan.
“Saya akan siapkan anggran sebesaRp 18 milyar untuk pembangunannya. “jelas Jeje. (hiek)