PENGUSAHA GULA MERAH CIMERAK ABAIKAN PERDES, AKIBATKAN RUAS JALAN MEKARSARI RUSAK BERAT
https://www.pangandarannews.com/2016/12/pengusaha-gula-merah-cimerak-abaikan.html
CIMERAK - Masyarakat Desa Mekarsari Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran mengeluhkan infrastruktur jalan di wilayahnya yang rusak parah. Ini dikarenakan akibat curah hujan tinggi yang berakibat amblasnya kontruksi tanah diarea jalan tersebut, ditambah banyak truk pengangkut gula yang tonasenya diperkirakan melebihi kapasitas kekuatan jalan hingga menimbulkan kubangan air pada beberapa bagian tanah yang amblas.
Demikian dikatakan Sekertaris Desa Mekarsari, Maman Sudiaman. Menurutnya, truk yang ditenggerai dengan beban melebihi tonase kekuatan jalan hampir setiap hari melintas.
"Infrastruktur jalan di wilayah kami sekarang mengalami rusak berat, padahal jalan tersebut biasa dipergunakan sebagai akses vital perekonomian warga. “ jelasnya.
Maman juga menambahkan, hampir 80% warganya kesehariannya bergantung dari hasil sadapan nira kelapa yang bahan pokok gula merah, satu bulan bisa mencapai 60 ton dan diambil oleh pengepul satu minggu sekali sekitar 15 ton.
Anehnya, menurut Maman, sampai saat ini para pengepul gula merah tidak perduli dengan keadaan jalan yang rusak parah, padahal tahun 2009 yang lalu desa sudah sepakat dengan membuat Peraturan Desa (perdes) tentang kewajiban para pengepul untuk memberi retribusi ke desa dengan menyisihkan 50 rupiah/1 kg untuk perbaikan jalan desa yang biasa dilalui truk-truk pengangkut gula tersebut.
“Tapi sayang, para pengepul kurang kooperatif dan tidak mengindahkan perdes. “imbuh Maman. (15/12).
Hal senada dikatakan salah seorang anggota BPD Mekarsari, Saleh Aji, yang jelas para pengepul gula merah di Desa Mekarsarti sampai saat belum sadar akan perdes yang dibuat desa dan BBD yang merupakan refresentase warga.
“Malah para pengusaha gula merah yang berada di wilayah Kecamatan Cimerak terkesan acuh tak acuh pada hal ini", ungkapnya.
Maman dan Saleh pun menghimbau, seluruh pengusaha gula merah yang ada di desanya bisa mematuhi aturan yang dikeluarkan Desa Mekarsari untuk kepentingan seluruh masyarakat yang sama-sama ingin mempunyai fasilitas jalan desa yang bagus.
Atas nama Desa Mekarsari, Saleh dan Maman pun menghimbau kepada semua pengusaha gula merah untuk bisa peduli pada permasalahan jalan ini dan bisa melaksanakan perdes yang sudah dikeluarkan Pemerintahan Desa.
“Semoga pemkab Pangandaran juga bisa secepatnya memperbaiki jalan di desa kami yang sudah hancur, terutama jalan Citelu - Cikondang", pungkasnya. (AGE).
Demikian dikatakan Sekertaris Desa Mekarsari, Maman Sudiaman. Menurutnya, truk yang ditenggerai dengan beban melebihi tonase kekuatan jalan hampir setiap hari melintas.
"Infrastruktur jalan di wilayah kami sekarang mengalami rusak berat, padahal jalan tersebut biasa dipergunakan sebagai akses vital perekonomian warga. “ jelasnya.
Maman juga menambahkan, hampir 80% warganya kesehariannya bergantung dari hasil sadapan nira kelapa yang bahan pokok gula merah, satu bulan bisa mencapai 60 ton dan diambil oleh pengepul satu minggu sekali sekitar 15 ton.
Anehnya, menurut Maman, sampai saat ini para pengepul gula merah tidak perduli dengan keadaan jalan yang rusak parah, padahal tahun 2009 yang lalu desa sudah sepakat dengan membuat Peraturan Desa (perdes) tentang kewajiban para pengepul untuk memberi retribusi ke desa dengan menyisihkan 50 rupiah/1 kg untuk perbaikan jalan desa yang biasa dilalui truk-truk pengangkut gula tersebut.
“Tapi sayang, para pengepul kurang kooperatif dan tidak mengindahkan perdes. “imbuh Maman. (15/12).
Hal senada dikatakan salah seorang anggota BPD Mekarsari, Saleh Aji, yang jelas para pengepul gula merah di Desa Mekarsarti sampai saat belum sadar akan perdes yang dibuat desa dan BBD yang merupakan refresentase warga.
“Malah para pengusaha gula merah yang berada di wilayah Kecamatan Cimerak terkesan acuh tak acuh pada hal ini", ungkapnya.
Maman dan Saleh pun menghimbau, seluruh pengusaha gula merah yang ada di desanya bisa mematuhi aturan yang dikeluarkan Desa Mekarsari untuk kepentingan seluruh masyarakat yang sama-sama ingin mempunyai fasilitas jalan desa yang bagus.
Atas nama Desa Mekarsari, Saleh dan Maman pun menghimbau kepada semua pengusaha gula merah untuk bisa peduli pada permasalahan jalan ini dan bisa melaksanakan perdes yang sudah dikeluarkan Pemerintahan Desa.
“Semoga pemkab Pangandaran juga bisa secepatnya memperbaiki jalan di desa kami yang sudah hancur, terutama jalan Citelu - Cikondang", pungkasnya. (AGE).