PEMDA PANGANDARAN AKAN KEMBANGKAN KELAPA HIBRIDA
https://www.pangandarannews.com/2017/05/pemda-pangandaran-akan-kembangkan.html
PANGANDARAN-Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran berencana akan mengembangkan pohon kelapa hibrida yang diperuntukan para pengrajin gula kelapa salah satu komoditas andalan Pangandaran.
Ditemui usai pertemuan dengan perusahaan Unilever Indonesia di Hotel Mustika Ratu, Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata menyampaikan, pemda akan mengirimkan 5-6 pengrajin gula untuk study banding ke Menado belajar cara pengembangan kelapa jenis hibrida serta kerja sama kontrak harga dan keperluan lainnya.
“Kita akan berangkatkan beberapa orang petani dengan biaya pemda. “kata Jeje.(3/5).
Menurut Jeje, dari kunjungan ke Menado, diharapakan petani bisa melihat langsung proses pembuatan gulanya seperti apa dan cara perawatan kelapa jenis hibrida ini bagaimana.
“Kelapa jenis ini usia sekitar 15 tahun hanya tumbuh 2-3 meter saja. “terang Jeje.
Dari hasil kunjungan nanti, para petani akan tahu apakah jumlah produksi nira kelapa sebagai bahan baku gula tersebut rendah atau tinggi. Dan setelah diketahui memang jenis kelapa hibrida ini bisa menguntungkan petani, pemda pun tinggal menyediakan lahannya.
“Ada 1000 hektar lahan eks PTP VIII di Desa Cimerak, agar tidak terbengkalai kita akan minta 200 hektar untuk proyek ini. “jelas Jeje.
Sementara menurut salah seorang pengusaha gula kelapa Pangandaran, H. Yos Rosbi, ini bisa membuka lapangan pekerjaan baru. Karena dengan tinggi pohon hanya 2-3 meter, remaja putus sekolah SLTP pun bisa menjadi penyadap nira untuk diproduksi menjadi gula kelapa.
“Ini merupakan perhatian Pemkab Pangandaran untuk meningkatkan kesejahteraan para pengrajin gula kelapa sekaligus membuka peluang lapangan kerja baru. “katanya. (hiek)
Ditemui usai pertemuan dengan perusahaan Unilever Indonesia di Hotel Mustika Ratu, Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata menyampaikan, pemda akan mengirimkan 5-6 pengrajin gula untuk study banding ke Menado belajar cara pengembangan kelapa jenis hibrida serta kerja sama kontrak harga dan keperluan lainnya.
“Kita akan berangkatkan beberapa orang petani dengan biaya pemda. “kata Jeje.(3/5).
Menurut Jeje, dari kunjungan ke Menado, diharapakan petani bisa melihat langsung proses pembuatan gulanya seperti apa dan cara perawatan kelapa jenis hibrida ini bagaimana.
“Kelapa jenis ini usia sekitar 15 tahun hanya tumbuh 2-3 meter saja. “terang Jeje.
Dari hasil kunjungan nanti, para petani akan tahu apakah jumlah produksi nira kelapa sebagai bahan baku gula tersebut rendah atau tinggi. Dan setelah diketahui memang jenis kelapa hibrida ini bisa menguntungkan petani, pemda pun tinggal menyediakan lahannya.
“Ada 1000 hektar lahan eks PTP VIII di Desa Cimerak, agar tidak terbengkalai kita akan minta 200 hektar untuk proyek ini. “jelas Jeje.
Sementara menurut salah seorang pengusaha gula kelapa Pangandaran, H. Yos Rosbi, ini bisa membuka lapangan pekerjaan baru. Karena dengan tinggi pohon hanya 2-3 meter, remaja putus sekolah SLTP pun bisa menjadi penyadap nira untuk diproduksi menjadi gula kelapa.
“Ini merupakan perhatian Pemkab Pangandaran untuk meningkatkan kesejahteraan para pengrajin gula kelapa sekaligus membuka peluang lapangan kerja baru. “katanya. (hiek)