TERKAIT INFRASTRUKTUR JALAN, AMB GELAR AUDENS DENGAN KOMISI III DPRD PANGANDARAN.
https://www.pangandarannews.com/2017/05/terkait-infrastruktur-jalan-amb-gelar.html
PARIGI –Terakait masalah lambatnya pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di daerahnya, warga masyarakat Desa Campaka, Harumandala, Kertajaya dan Desa Pagerbumi Kecamatan Cigugur Kabupaten Pangandaran yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Bersatu (AMB) mendatangi DPRD untuk melakukan audens. Bertempat di ruang Bamus DPRD Kabupaten Pangandaran, para peserta audien pun diterima langsung Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Pangandaran, Wowo Kustiwa. (04/05).
Salah seorang perwakilan peserta audens, Asep Zam zam asal Desa Campaka mengatakan, kedatangan AMB ke DPRD bermaksud untuk menumpahkan segala aspirasi masyarakat tentang terlambatnya pembangunan infrastruktur jalan serta jembatan di wilayahnya.
“Seperti di Desa Campaka dan Pagerbumi, ada jembatan menuju ibo kota kecamatan yang rusak parah sehingga harus segera diperbaiki, karena jembatan tersebut betul-betul sangat dibutuhkan masyarakat kami", katanya.
Ditambahkan Asep, terhambatnya lalulintas Desa pagerbumi dan Campaka sangat berpengaruh sekali bagi kelangsungan sosial dan ekonomi warga, terutama saat ada warga yang sakit dan mau melahirkan.
“Hingga kami harus menandu dengan peralatan seadanya ditambah medan yang sulit karena harus melalui jembatan gantung, begitu juga untuk masalah perekonomian masyarakat desa, kami terpaksa harus mengeluarkan onkos kirim yang mahal.", ungkapnya lagi.
Jadi, lanjut Asep, masayarakat sangat sulit saat ada keperluan yang sipatnya urgen karena kondisi jalan dan jembatan dengan keadaan seperti sekarang ini.
Hal senada juga disampaikan pesrta lainny asal Desa Pagerbumi, Muksin (41), selama negeri ini merdeka sampai sekarang hingga terbentuknya Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Pangandaran, menurutnya, ia belum bisa merasakan nikmatnya jalan dan jembatan yang bagus. Akibatnya, perekonomian masyarakat pun jadi tersendat bahkan bisa rugi karena tingginya biaya transportasi.
“Jadi bila jalan dan jembatan diperbaiki, pasti perekonomian desa kami pun akan meningkat pesat", tegasnya.
Sementara menurut Kepala Desa Kertajaya, Saepulloh, maksud kedatangnnya ke gedung wakil rakyat ini hanya ingin mengawal dan menyampaikan aspirasi masyarakat yang menuntut infrastruktur jalan diperbaiki.
“Begitu juga dengan jembatan yang menghubungkan kedua kabupaten harus dibangun karena semua itu sangat dibutuhkan serta sesuai visi-misi Bupati Pangandaran sebagai kota wisata yang mendunia", ucapnya.
Juga kepada wakil rakyat, masih kata Saepuloh, agar bisa merealisasikan janji-janji saat kampanye dulu.
“Karena selama ini masyarakat selalu menanyakan hal tersebut pada saya sebagai kepala desa", imbuh Saepulloh.
Menanggapi peserta audens, anggota DPRD sekaligus ketua Komisi III, Wowo Kustiwa mengatakan, pihaknya siap untuk secepatnya menyampaikan semua aspirasi masyarakat yang diwakili AMB terkait imprastruktur jalan dan jembatan ke Pemkab Pangandaran.
"Sekarang saya akan perintahkan kepada dinas PU untuk secepatnya membuat perencanaan tekhnis, juga peningkatan status jalan dari jalan desa menjadi jalan kabupaten, perihal kebijakan untuk pelebaran jalan terkait tanah biar kepala desa masing masing yang mengurus", terang Wowo.
Wowo juga mengatakan, pihaknya dari komisi III akan langsung meninjau lokasi untuk pembangunan jembatan dan pelebaran jalan secepatnya.
“Insaalloh, mungkin 1 atau 2 minggu ke depan saya akan langsung ke lapangan", pungkasnya. (AGE)
Salah seorang perwakilan peserta audens, Asep Zam zam asal Desa Campaka mengatakan, kedatangan AMB ke DPRD bermaksud untuk menumpahkan segala aspirasi masyarakat tentang terlambatnya pembangunan infrastruktur jalan serta jembatan di wilayahnya.
“Seperti di Desa Campaka dan Pagerbumi, ada jembatan menuju ibo kota kecamatan yang rusak parah sehingga harus segera diperbaiki, karena jembatan tersebut betul-betul sangat dibutuhkan masyarakat kami", katanya.
Ditambahkan Asep, terhambatnya lalulintas Desa pagerbumi dan Campaka sangat berpengaruh sekali bagi kelangsungan sosial dan ekonomi warga, terutama saat ada warga yang sakit dan mau melahirkan.
“Hingga kami harus menandu dengan peralatan seadanya ditambah medan yang sulit karena harus melalui jembatan gantung, begitu juga untuk masalah perekonomian masyarakat desa, kami terpaksa harus mengeluarkan onkos kirim yang mahal.", ungkapnya lagi.
Jadi, lanjut Asep, masayarakat sangat sulit saat ada keperluan yang sipatnya urgen karena kondisi jalan dan jembatan dengan keadaan seperti sekarang ini.
Hal senada juga disampaikan pesrta lainny asal Desa Pagerbumi, Muksin (41), selama negeri ini merdeka sampai sekarang hingga terbentuknya Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Pangandaran, menurutnya, ia belum bisa merasakan nikmatnya jalan dan jembatan yang bagus. Akibatnya, perekonomian masyarakat pun jadi tersendat bahkan bisa rugi karena tingginya biaya transportasi.
“Jadi bila jalan dan jembatan diperbaiki, pasti perekonomian desa kami pun akan meningkat pesat", tegasnya.
Sementara menurut Kepala Desa Kertajaya, Saepulloh, maksud kedatangnnya ke gedung wakil rakyat ini hanya ingin mengawal dan menyampaikan aspirasi masyarakat yang menuntut infrastruktur jalan diperbaiki.
“Begitu juga dengan jembatan yang menghubungkan kedua kabupaten harus dibangun karena semua itu sangat dibutuhkan serta sesuai visi-misi Bupati Pangandaran sebagai kota wisata yang mendunia", ucapnya.
Juga kepada wakil rakyat, masih kata Saepuloh, agar bisa merealisasikan janji-janji saat kampanye dulu.
“Karena selama ini masyarakat selalu menanyakan hal tersebut pada saya sebagai kepala desa", imbuh Saepulloh.
Menanggapi peserta audens, anggota DPRD sekaligus ketua Komisi III, Wowo Kustiwa mengatakan, pihaknya siap untuk secepatnya menyampaikan semua aspirasi masyarakat yang diwakili AMB terkait imprastruktur jalan dan jembatan ke Pemkab Pangandaran.
"Sekarang saya akan perintahkan kepada dinas PU untuk secepatnya membuat perencanaan tekhnis, juga peningkatan status jalan dari jalan desa menjadi jalan kabupaten, perihal kebijakan untuk pelebaran jalan terkait tanah biar kepala desa masing masing yang mengurus", terang Wowo.
Wowo juga mengatakan, pihaknya dari komisi III akan langsung meninjau lokasi untuk pembangunan jembatan dan pelebaran jalan secepatnya.
“Insaalloh, mungkin 1 atau 2 minggu ke depan saya akan langsung ke lapangan", pungkasnya. (AGE)
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus