ADA PERUBAHAN JADWAL, FESTIVAL LAYANG-LAYANG TAHUN INI DIGELAR BULAN JULI
https://www.pangandarannews.com/2017/06/ada-perubahan-jadwal-festival-layang.html
PANGANDARAN-Ajang tahunan pariwisata Pangandaran Kite Festival (Festival Layang-Layang Pangandaran) tahun 2017 kembali rencananya kembali akian digelar tanggal 15-16 Jul mendatang. Dan kegiatan pada bulan Juli tahun ini menandai, kembalinya even festival ini ke jadwal semula setelah beberapa tahun ke belakang menjadi rangkaian acara hari jadi Kabupaten Pangandaran, bulan oktober.
“Setelah dievaluasi, cuaca bulan oktober kurang mendukung ditambah bukan itu kegiatan hari jadi yang menumpuk, jadi kita sepakat dipindahkan lagi ke bulan Juli,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Pangandaran, Drs. H. Undang Sohbarudin.(9/6)
Usai memimpin rapat sosialisasi kegiatan ini di Gedung TIC, kepada awak media Undang juga menyampaikan, selain masalah padatnya waktu pada bulan oktober, menurutnya, ada beberapa perubahan mencolok dalam ajang tersebut tahun ini. Seperti, dari sisi anggaran yang dipangkas hampir lebih dari setengahnya.
Ia menjelaskan, jika helatan tahun lalu nilai anggarannya sekitar Rp 200 juta, tahun ini hanya Rp 96 juta. Minimnya anggaran ini, lanjut Undang, memaksa panitia dan pemerintah untuk berpikir kreatif agar kuwalitas Kite Festival tetap terjaga, bahkan kalau bisa lebih baik dari tahun-tahun lalu.
“Tema yang akan kita angkat tahun ini merupakan kearifan lokal, yaitu layang-layang tradisional, seperti sawangan atau layang-layang malam dengan lampu hiasan kerlap-kerlip. ” terang Undang.
Dan untuk menambah semarak festival laying-layang tahun ini, masih kata Undang, diadakan sejumlah lomba yang akan merangkul lembaga pemerintah dan komunitas yang ada di masyarakat, di antaranya lomba layangan antar-SKPD, antar kecamatan serta antar desa.
“Begitu juga dalam kegiatan lainnya, mulai dari sajian aneka kuliner hingga seni pertunjukan budaya seni tradisional, seperti Ronggeng Gunung”imbuh Undang.
Masih di tempat yang sama, Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan, Asep Yuliludin menyampaikan, untuk menyiasati minimnya anggaran kegiatan tahun ini, panitia akan mencari dukungan pihak ketiga.
Asep optimistis, kegiatan akan berlangsung meriah karena selain dukungan langsung dari masyarakat, panitia pun tetap mengundang peserta dari luar.
“Sejauh ini Malaysia dan Singapura sudah menyatakan kesiapannya, tapi mereka tidak ikut sertakan dalam lomba, tapi eksibisi,” punkas Asep. (hiek)
“Setelah dievaluasi, cuaca bulan oktober kurang mendukung ditambah bukan itu kegiatan hari jadi yang menumpuk, jadi kita sepakat dipindahkan lagi ke bulan Juli,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Pangandaran, Drs. H. Undang Sohbarudin.(9/6)
Usai memimpin rapat sosialisasi kegiatan ini di Gedung TIC, kepada awak media Undang juga menyampaikan, selain masalah padatnya waktu pada bulan oktober, menurutnya, ada beberapa perubahan mencolok dalam ajang tersebut tahun ini. Seperti, dari sisi anggaran yang dipangkas hampir lebih dari setengahnya.
Ia menjelaskan, jika helatan tahun lalu nilai anggarannya sekitar Rp 200 juta, tahun ini hanya Rp 96 juta. Minimnya anggaran ini, lanjut Undang, memaksa panitia dan pemerintah untuk berpikir kreatif agar kuwalitas Kite Festival tetap terjaga, bahkan kalau bisa lebih baik dari tahun-tahun lalu.
“Tema yang akan kita angkat tahun ini merupakan kearifan lokal, yaitu layang-layang tradisional, seperti sawangan atau layang-layang malam dengan lampu hiasan kerlap-kerlip. ” terang Undang.
Dan untuk menambah semarak festival laying-layang tahun ini, masih kata Undang, diadakan sejumlah lomba yang akan merangkul lembaga pemerintah dan komunitas yang ada di masyarakat, di antaranya lomba layangan antar-SKPD, antar kecamatan serta antar desa.
“Begitu juga dalam kegiatan lainnya, mulai dari sajian aneka kuliner hingga seni pertunjukan budaya seni tradisional, seperti Ronggeng Gunung”imbuh Undang.
Masih di tempat yang sama, Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan, Asep Yuliludin menyampaikan, untuk menyiasati minimnya anggaran kegiatan tahun ini, panitia akan mencari dukungan pihak ketiga.
Asep optimistis, kegiatan akan berlangsung meriah karena selain dukungan langsung dari masyarakat, panitia pun tetap mengundang peserta dari luar.
“Sejauh ini Malaysia dan Singapura sudah menyatakan kesiapannya, tapi mereka tidak ikut sertakan dalam lomba, tapi eksibisi,” punkas Asep. (hiek)