LAKPESDAM NU PANGANDARAN BERHARAP PEMKAB PANGANDARAN KAJI ULANG AMS
https://www.pangandarannews.com/2017/08/lakpesdam-nu-pangandaran-berharap.html
PARIGI-Terkait kebijakan Pemkab Pangandaran masalah Ajengan Masuk Sekolah (AMS) yang sampai saat ini masih tarik ulur, menurut Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Nahdatul Ulama (Lakpesdam NU), Iwan Sofa, sebaiknya Pemkab Pangandaran mengkaji ulang rencana penerapan program AMS, karena dipandang tidak akan memberikan kontribusi berarti bagi karakteristik siswa.
“Sekarang kami sedang menggodog formulasi seperti apa pengganti AMS tersebut. “Kata Iwan.(15/8)
Iwan yang ditemui usai mengikuti auden dengan komisi I DPRD Pangandaran, mengatakan, seperti yang ditulis dalam pernyataan sikap resmi Lakpesdam NU Pangandaran, hendaknya Pemerintah Daerah mendukung dan menguatkan model pendidikan karakter yang sudah berjalan di masyarakat dan mengkorelasikan dengan pendidikan formal.
Karena jauh sebelum pendidikan formal di Negeri ini berdiri, lanjut Iwan, para pendahulu kita telah terlebih dahulu secara inhern (menyatu) bersama masyarakat menerapkan berbagai formula dalam menguatkan pondasi akhlaq, moral dan etika sebagai pondasi utama Bangsa Indonesia.
“Proses pendidikan yang inhern tersebut mengisyaratkan adanya integrasi antara pelaku pendidikan dengan kultur dan budaya masyarakat Indonesia yang beragam. “imbuhnya.
Sementara menurut ketua Komisi I DPRD Pangandaran, H. Jajang Ismail, AMS sampai saat ini belum diberlakukan di sekolah-sekolah.
“Yang saya tahu, AMS belum diberlakukan. “ungkapnya singkat. (hiek)
“Sekarang kami sedang menggodog formulasi seperti apa pengganti AMS tersebut. “Kata Iwan.(15/8)
Iwan yang ditemui usai mengikuti auden dengan komisi I DPRD Pangandaran, mengatakan, seperti yang ditulis dalam pernyataan sikap resmi Lakpesdam NU Pangandaran, hendaknya Pemerintah Daerah mendukung dan menguatkan model pendidikan karakter yang sudah berjalan di masyarakat dan mengkorelasikan dengan pendidikan formal.
Karena jauh sebelum pendidikan formal di Negeri ini berdiri, lanjut Iwan, para pendahulu kita telah terlebih dahulu secara inhern (menyatu) bersama masyarakat menerapkan berbagai formula dalam menguatkan pondasi akhlaq, moral dan etika sebagai pondasi utama Bangsa Indonesia.
“Proses pendidikan yang inhern tersebut mengisyaratkan adanya integrasi antara pelaku pendidikan dengan kultur dan budaya masyarakat Indonesia yang beragam. “imbuhnya.
Sementara menurut ketua Komisi I DPRD Pangandaran, H. Jajang Ismail, AMS sampai saat ini belum diberlakukan di sekolah-sekolah.
“Yang saya tahu, AMS belum diberlakukan. “ungkapnya singkat. (hiek)
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus