DUKA WARGA MENGIRINGI KEPERGIAN SOSOK IBU YANG DEKAT DENGAN RAKYAT
https://www.pangandarannews.com/2018/02/duka-warga-mengiringi-kepergian-sosok.html
CIJULANG - Duka yang mendalam bukan hanya dirasakan kerabat ataupun orang terdekatnya saja atas kepergian isteri dari wakil bupati Pangandaran, Hj. Endah Surtinah, namun menurut salah seorang warga Cijulang, Andi (35) yang sehari-hari berdagang nasi goreng di perempatan jalan statsiun Cijulang ikut menitikan air mata saat jenazah ibu wabup melintas dari bandara Nusawiru menuju rumah kediamannya di Cibenda.
Andi menuturkan, ia merasakan kehilangan sosok seorang ibu yang selalu ramah kepada siapa saja yang dijumpainya. sehingga saat pertama mendengar kabar duka itu, ia dan keluarganya merasakan sedih yang mendalam dan merasa kehilangan figur seorang ibu yang tidak banyak bicara namun selalu ramah terhadap warganya.
“Saya masih teringat saat beberapa waktu lalu saat ada kegiatan PKK di Islamic center Cijulang, beliau menyapa ramah pada saya. “ungkapnya.(15/2)
Andi pun sangat setuju, Pemda Kabupaten Pangandaran menganugerahi penghargaan Anubhawa Darma Ekapada pada almarhumah sebagai pejuang pemekaran Kabupaten Pangandaran.
Hal senada dikatakan Asep (53), warga Cijulang seorang anggota ormas Pemuda Pancasila, menurutnya yang lama mengenal almarhumah, merupakan sosok yang terlihat sederhana dalam penampilan dan tidak memandang strata dalam pergaulan.
Di mata Asep, Ibu Endah itu orangnya baik, ramah kepada siapa saja, dimana dan saat apa saja kalau bertemu pasti menyapa, sehingga ia benar-benar merasa kehilangan sosok seorang ibu seperti almarhumah.
"Saya dengan warga Cijukang lainnya hanya bisa berdoa’, semoga almarhumah diterima iman islamnya, diampuni segala dosanya dan semoga khusnul khotimah,amiin", pungkasnya. (AGE)
Andi menuturkan, ia merasakan kehilangan sosok seorang ibu yang selalu ramah kepada siapa saja yang dijumpainya. sehingga saat pertama mendengar kabar duka itu, ia dan keluarganya merasakan sedih yang mendalam dan merasa kehilangan figur seorang ibu yang tidak banyak bicara namun selalu ramah terhadap warganya.
“Saya masih teringat saat beberapa waktu lalu saat ada kegiatan PKK di Islamic center Cijulang, beliau menyapa ramah pada saya. “ungkapnya.(15/2)
Andi pun sangat setuju, Pemda Kabupaten Pangandaran menganugerahi penghargaan Anubhawa Darma Ekapada pada almarhumah sebagai pejuang pemekaran Kabupaten Pangandaran.
Hal senada dikatakan Asep (53), warga Cijulang seorang anggota ormas Pemuda Pancasila, menurutnya yang lama mengenal almarhumah, merupakan sosok yang terlihat sederhana dalam penampilan dan tidak memandang strata dalam pergaulan.
Di mata Asep, Ibu Endah itu orangnya baik, ramah kepada siapa saja, dimana dan saat apa saja kalau bertemu pasti menyapa, sehingga ia benar-benar merasa kehilangan sosok seorang ibu seperti almarhumah.
"Saya dengan warga Cijukang lainnya hanya bisa berdoa’, semoga almarhumah diterima iman islamnya, diampuni segala dosanya dan semoga khusnul khotimah,amiin", pungkasnya. (AGE)