ISNA ANGGRAENI, MOJANG KAMEUMEUT ASAL CIMERAK
https://www.pangandarannews.com/2018/08/isna-anggraeni-mojang-kameumeut-asal.html
Bertubuh langsing, kulit sawo matang dengan gigi rapihserta selalu berpenampilan luwes dibarengi berkata sopan santun,rendah hati ,selalu menghargai siapapun. Isna Anggraeni, SH yang lebih akrab dipanggil Neng Isna mojang asal Kecamatan Cimerak akhirnya terpilih menjadi Mojang Kameumeut dalam Pasanggiri Mojang-Jajaka (moka) tahun 2018 Kabupaten Pangandaran yang digelar minggu malam (5/8) di panggung terbuka kawasan pantai barat Pangandaran.
Isna, putri pasangan H.Usman dan Ibu Hj. Suryanah berasal dari daerah paling ujung barat Kabupaten Pangandaran, tepatnya Desa Sindangsari Kecamatan Cimerak, berhasil membuktikan prestasinya dengan mempesona dewan juri untuk memyisihkan rekan-rekannya yang berasal dari 10 kecamatan.
“Ini merupakan satu kebanggaan baik untuk kelurga kami mau pun Kecamatan Cimerak. “ungkap Isna mengawali obrolannya yang didampingi kedua orangtuanya.(6/8)
Dalam dunia pendidikan pun Isna kini sudah berhasil menyandang gelar S1 lulusan Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia Jogjakarta.
Menurut kedua orang tunya, sejak kecil memang Isna sudah memperlihatkan bakatnya di bidang modeling, bahkan tak jarang ketika masih kecil dulu selalu lenggak-lenggok di depan cermin bak Pragawati. Dan ternyata talenta yang ada di dirinya ahirnya terbawa hingga remaja.
“Selepas mengenyam pendidikan di SMA Al Mutaqin Tasikmalaya, Isna memilih untuk kuliah di Jogjakarta. “tutur orangtua Isna.
Penampilannya di grand final beberapa waktu lalu, dengan nomer urut 14 Isna telah berhasil memukau seluruh penonton dan juri hingga terpilih menjadi pemenang salah satu katagori pasanggiri moka, Mojang Kameumeut.
Tidak mudah untuk mencapai prestasi tersebut, karena sebelumnya para peserta harus bisa serta dituntut mampu menampikan bakat dan kabisa yang tentunya ini menjadi salah satu proses penilaian juri. Karena nantinya para mojang-jajaka yang terpilih harus bisa mewakili masyarakat, khususnya remaja Pangandaran menjadi duta pariwisata, anti narkoba dan menampilkan seni budaya yang ada di Kabupaten Pangandaran.
“Untuk sekarang kegiatan sehari-hari saya salah satunya mencoba berbisnis on line. “ungkanya.
Menurut mojang berusia 23 tahun ini, pemilihan mojang-jajaka ini merupakan kegiatan positif bagi remaja, karena selain bisa mengasah kemampuan dan cara berpikir, menambah wawasan juga bisa saling kenal antara remaja yang ada di 10 kecamatan.
Kuncinya dalam hidup, lanjut Isna, sopan dan beretika, rendah hati , bisa saling menghargai dan bisa bersosialisasi langsung dengan masyarakat sekitar.
”Prestasi yang saya raih ini pun hasil kerjasama dengan rekan-rakan, keluarga dan tentunya warga masyarakat Cimerak. “terangnya.
Dikatakan juara, menurut Isna tentu saja harus segala sifat, antara lain, sikap, perkataan dan prilaku harus jadi contoh semua orang, dan belum bisa dikatakan juara jika perilaku masih negatif, sombong dan angkuh.
“Tidak hanya talenta saja, kepribadian yangbakan menjadi inner beauty, tentunya ini menjadi salah satu penilaian juri. “pungkasnya. (RASIMUN)
Isna, putri pasangan H.Usman dan Ibu Hj. Suryanah berasal dari daerah paling ujung barat Kabupaten Pangandaran, tepatnya Desa Sindangsari Kecamatan Cimerak, berhasil membuktikan prestasinya dengan mempesona dewan juri untuk memyisihkan rekan-rekannya yang berasal dari 10 kecamatan.
“Ini merupakan satu kebanggaan baik untuk kelurga kami mau pun Kecamatan Cimerak. “ungkap Isna mengawali obrolannya yang didampingi kedua orangtuanya.(6/8)
Dalam dunia pendidikan pun Isna kini sudah berhasil menyandang gelar S1 lulusan Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia Jogjakarta.
Menurut kedua orang tunya, sejak kecil memang Isna sudah memperlihatkan bakatnya di bidang modeling, bahkan tak jarang ketika masih kecil dulu selalu lenggak-lenggok di depan cermin bak Pragawati. Dan ternyata talenta yang ada di dirinya ahirnya terbawa hingga remaja.
“Selepas mengenyam pendidikan di SMA Al Mutaqin Tasikmalaya, Isna memilih untuk kuliah di Jogjakarta. “tutur orangtua Isna.
Penampilannya di grand final beberapa waktu lalu, dengan nomer urut 14 Isna telah berhasil memukau seluruh penonton dan juri hingga terpilih menjadi pemenang salah satu katagori pasanggiri moka, Mojang Kameumeut.
Tidak mudah untuk mencapai prestasi tersebut, karena sebelumnya para peserta harus bisa serta dituntut mampu menampikan bakat dan kabisa yang tentunya ini menjadi salah satu proses penilaian juri. Karena nantinya para mojang-jajaka yang terpilih harus bisa mewakili masyarakat, khususnya remaja Pangandaran menjadi duta pariwisata, anti narkoba dan menampilkan seni budaya yang ada di Kabupaten Pangandaran.
“Untuk sekarang kegiatan sehari-hari saya salah satunya mencoba berbisnis on line. “ungkanya.
Menurut mojang berusia 23 tahun ini, pemilihan mojang-jajaka ini merupakan kegiatan positif bagi remaja, karena selain bisa mengasah kemampuan dan cara berpikir, menambah wawasan juga bisa saling kenal antara remaja yang ada di 10 kecamatan.
Kuncinya dalam hidup, lanjut Isna, sopan dan beretika, rendah hati , bisa saling menghargai dan bisa bersosialisasi langsung dengan masyarakat sekitar.
”Prestasi yang saya raih ini pun hasil kerjasama dengan rekan-rakan, keluarga dan tentunya warga masyarakat Cimerak. “terangnya.
Dikatakan juara, menurut Isna tentu saja harus segala sifat, antara lain, sikap, perkataan dan prilaku harus jadi contoh semua orang, dan belum bisa dikatakan juara jika perilaku masih negatif, sombong dan angkuh.
“Tidak hanya talenta saja, kepribadian yangbakan menjadi inner beauty, tentunya ini menjadi salah satu penilaian juri. “pungkasnya. (RASIMUN)