BANTUAN REHAB SEKOLAH KABUPATEN TASIKMALAYA, TIDAK MERATA ?
https://www.pangandarannews.com/2018/09/bantuan-rehab-sekolah-kabupaten.html
TASIK NEWS-Sudah beberapa bulan ini baik siswa atau pun guru SD Negeri Nangkasari Kecamatan Cibalong Kabupaten Tasikmalaya merasa was-was, pasalnya beberapa ruang kelas tempat kegiatan belajar-mengajar (KBM) peserta didik sangat mengkhawatirkan.
Menurut Kepala SDN Nangkasari, Yaya Rohayati, keadaan ini persisi setelah kejadian gempa beberapa waktu lalu.
“Hingga saat ini belum ada bantuan rehab, padahal sudah kami laporkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya. “ungkap Yaya.(17/9)
Yaya merasa heran, karena menurutnya kenapa justru sekolah yang masih kelihatan bagus mendapat bantuan, tapi sekolah yang benar-benar harus diperbaiki karena atap jebol dan dinding retak, sampai sekarang belum mendapat bantuan rehab.
Bukan tidak mungkin, menurut Yaya, keadaan sekolah seperti ini akan menurunkan semangat belajar murid karena takut tertipa genting atau dinding tebok roboh.
Yaya pun berharap, Pemkab Tasikmalaya melalui Dinas Pendidikan mau turun ke lapangan agar mengetahui dengan jelas mana sekolah yang benar-benar harus diperbaiki dan mana yang masih bisa ditunda beberapa waktu lagi.
“Kalau seperti ini kesannya kan tidak merata dan kurang tepat sasaran. “imbuhnya. (ANWAR-HERMAN)
Menurut Kepala SDN Nangkasari, Yaya Rohayati, keadaan ini persisi setelah kejadian gempa beberapa waktu lalu.
“Hingga saat ini belum ada bantuan rehab, padahal sudah kami laporkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya. “ungkap Yaya.(17/9)
Yaya merasa heran, karena menurutnya kenapa justru sekolah yang masih kelihatan bagus mendapat bantuan, tapi sekolah yang benar-benar harus diperbaiki karena atap jebol dan dinding retak, sampai sekarang belum mendapat bantuan rehab.
Bukan tidak mungkin, menurut Yaya, keadaan sekolah seperti ini akan menurunkan semangat belajar murid karena takut tertipa genting atau dinding tebok roboh.
Yaya pun berharap, Pemkab Tasikmalaya melalui Dinas Pendidikan mau turun ke lapangan agar mengetahui dengan jelas mana sekolah yang benar-benar harus diperbaiki dan mana yang masih bisa ditunda beberapa waktu lagi.
“Kalau seperti ini kesannya kan tidak merata dan kurang tepat sasaran. “imbuhnya. (ANWAR-HERMAN)