PEMKAB PANGANDARAN, AHF INDONESIA DAN YAYASAN MATAHATI GENCAR KAMPANYEKAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS
https://www.pangandarannews.com/2019/01/pemkab-pangandaran-ahf-indonesia-dan.html
PANGANDARAN-Dalam rang memperingati Hari Aids Sedunia 2018, Aids Healthcare Foundation (AHF) mengajak mitranya di Pangandaran, Yayasan Matahati dan Pemerintah Kabupaten Pangandaran membangun sebuah billboard bermuatan pesan penanggulangan HlV/AIDS untuk alat infomasi kewaspadaan HlV/AIDS.
Pemasangan billboard informasi berukuran 4×6 meter dengan poto Bupati Pangandaran, Jeje eradinata dan Wakil Bupati Adang Hadari sebagai model kampanye kewapadaan HIV/Aids ini berlokasi di kawasan Kampung Turis panati barat Blok Pamugaran Desa Wonoharjo Kecamatan Pangandaran diresmikan Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata yang diwakili Asisten daerah (asda) II, Ade Supriatna serta dihadiri pejabat terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pangandaran. (26/12)
Menurut Country Program Manager AHF Indonesia, Riki Febrian, tujuan pembuatan billboard ini untuk menguatkan jangkauan informasi seputar HlV/AIDS ada warga dan wisatawan yang datang ke Pangandaran.
“Sebuah slogan dalam bahasa sunda, raga cara, pariksa samemeh karasa atau periksakan diri debelum terasa gejala, sengaja disisipkan untuk menggugah kesadaran warga agar selalu melakukan tes HIV dan menjadi media infonnasi yang ampuh dan penggugah kesadaran masyarakat. "ujar Riki.
Riki mengatakan, pembangunan billboard kampanye HIV/AIDS merupakan bagian dari komitmen AHF untuk membantu Pemerintah Kabupaten Pangandaran dala menanggulangi HIV/AIDS’. Dan sebelum program pendirian billboard ini pun AHF dan mitra lokalnya di Pangandaran, Yayasan Matahati, telah melakukan peIayanan dalam isu HIV/AIDS di Pangandaran sejak tahun 2017.
Beberapa program AHF lndoensia dan Matahati yang sudah berjalan di antaranya, pendampingan warga positif terinfeksi (ODHA), penyedlaan layanan tes HIV dan ARV, dukungan terhadap advokasi isu HIV/AIDS, serta aktif terlibat dalam kegiatan-kegiatan kampanye HlV/AIDS.
“Dan tentunya billboard ini juga membuktikan keseriusan komitemen Pemkab Pangandaran yang diapresiasi penuh oleh AHF dalam penanggulangan HIV/AIDs. “imbuh Riki
Hal senada dikatakan Manajer Program Vayasan Matahati, Agus Abdullah, sejak beroperasi di Kabupaten Pangandaran, pihaknya engaku sudah menjangkau 72 warga yang terinfeksi HIV, walau jumlah tersebut seperti fenomena puncak gunung es karena masih banyak warga penderita yang membutuhkan pertolongan.
“Untuk itulah kampanye HlV/AIDS ini harus terus dibumikan, termasuk melalui billboard yang sekarang didirikan. ” kata Agus.
Pembuatan billboard oleh AHF Indonesia dan Yayasan Matahati juga membuktikan dukungan nyata pada Pemda dengan dikeluarkannya Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 40 tahun 2018 tentang pencegehan dan penanggulangan Human Immunodeficiency Virus dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV-AIDS).
“Saya berharap kombinasi antara promosi preventif terhadap HlV/AIDS di Pangandaran dan keseriusan komitmen Pemerintah daerah bisa menjadi salah satu elemen terkuat program pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS, Khususnya di Pangandaran. “imbuh Agus.
Sementara Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata dalam sambutan yang dibacakan Asda II Ade Supriatna, menyampaikan, billboad ini merupakan bentuk edukasi terkait HIV/AIDS pada masyarakat. hal ini menjadi penting, karena Dinas Provinsi Jabar melaporkan bahwa seluruh Kabupaten kota se-jabar terdapat potensi HIV/AIDS, dan salah satunya Kabupaten Pangandaran.
“Yayasan mata hati selama 2 tahun ini telah melaksanakan Test and treat HIV/AIDS kepada warga, dan apabila ada masyarakat yang terindikasi HIV/AIDS segera untuk dirujuk ke Puskesmas Parigi,”ujarnya.
Seperti diketahui, lanjut Ade, menurut data dari Dinas Kesehatan Jabar, jumlah kasus HIV/AIDS hingga 2018 di Kabupaten Pangandaran tercatat 74 orang mengidap HIV/AIDS dan yang teregistrasi 50 orang. Sedangkan yang aktif memeriksakan diri sebanyak 35 orang. (Tn)
Pemasangan billboard informasi berukuran 4×6 meter dengan poto Bupati Pangandaran, Jeje eradinata dan Wakil Bupati Adang Hadari sebagai model kampanye kewapadaan HIV/Aids ini berlokasi di kawasan Kampung Turis panati barat Blok Pamugaran Desa Wonoharjo Kecamatan Pangandaran diresmikan Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata yang diwakili Asisten daerah (asda) II, Ade Supriatna serta dihadiri pejabat terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pangandaran. (26/12)
Menurut Country Program Manager AHF Indonesia, Riki Febrian, tujuan pembuatan billboard ini untuk menguatkan jangkauan informasi seputar HlV/AIDS ada warga dan wisatawan yang datang ke Pangandaran.
“Sebuah slogan dalam bahasa sunda, raga cara, pariksa samemeh karasa atau periksakan diri debelum terasa gejala, sengaja disisipkan untuk menggugah kesadaran warga agar selalu melakukan tes HIV dan menjadi media infonnasi yang ampuh dan penggugah kesadaran masyarakat. "ujar Riki.
Riki mengatakan, pembangunan billboard kampanye HIV/AIDS merupakan bagian dari komitmen AHF untuk membantu Pemerintah Kabupaten Pangandaran dala menanggulangi HIV/AIDS’. Dan sebelum program pendirian billboard ini pun AHF dan mitra lokalnya di Pangandaran, Yayasan Matahati, telah melakukan peIayanan dalam isu HIV/AIDS di Pangandaran sejak tahun 2017.
Beberapa program AHF lndoensia dan Matahati yang sudah berjalan di antaranya, pendampingan warga positif terinfeksi (ODHA), penyedlaan layanan tes HIV dan ARV, dukungan terhadap advokasi isu HIV/AIDS, serta aktif terlibat dalam kegiatan-kegiatan kampanye HlV/AIDS.
“Dan tentunya billboard ini juga membuktikan keseriusan komitemen Pemkab Pangandaran yang diapresiasi penuh oleh AHF dalam penanggulangan HIV/AIDs. “imbuh Riki
Hal senada dikatakan Manajer Program Vayasan Matahati, Agus Abdullah, sejak beroperasi di Kabupaten Pangandaran, pihaknya engaku sudah menjangkau 72 warga yang terinfeksi HIV, walau jumlah tersebut seperti fenomena puncak gunung es karena masih banyak warga penderita yang membutuhkan pertolongan.
“Untuk itulah kampanye HlV/AIDS ini harus terus dibumikan, termasuk melalui billboard yang sekarang didirikan. ” kata Agus.
Pembuatan billboard oleh AHF Indonesia dan Yayasan Matahati juga membuktikan dukungan nyata pada Pemda dengan dikeluarkannya Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 40 tahun 2018 tentang pencegehan dan penanggulangan Human Immunodeficiency Virus dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV-AIDS).
“Saya berharap kombinasi antara promosi preventif terhadap HlV/AIDS di Pangandaran dan keseriusan komitmen Pemerintah daerah bisa menjadi salah satu elemen terkuat program pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS, Khususnya di Pangandaran. “imbuh Agus.
Sementara Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata dalam sambutan yang dibacakan Asda II Ade Supriatna, menyampaikan, billboad ini merupakan bentuk edukasi terkait HIV/AIDS pada masyarakat. hal ini menjadi penting, karena Dinas Provinsi Jabar melaporkan bahwa seluruh Kabupaten kota se-jabar terdapat potensi HIV/AIDS, dan salah satunya Kabupaten Pangandaran.
“Yayasan mata hati selama 2 tahun ini telah melaksanakan Test and treat HIV/AIDS kepada warga, dan apabila ada masyarakat yang terindikasi HIV/AIDS segera untuk dirujuk ke Puskesmas Parigi,”ujarnya.
Seperti diketahui, lanjut Ade, menurut data dari Dinas Kesehatan Jabar, jumlah kasus HIV/AIDS hingga 2018 di Kabupaten Pangandaran tercatat 74 orang mengidap HIV/AIDS dan yang teregistrasi 50 orang. Sedangkan yang aktif memeriksakan diri sebanyak 35 orang. (Tn)