AKIBAT MARAKNYA POL BUS, TERMINAL TIPE A TASIK PUN SEPI PENUMPANG
https://www.pangandarannews.com/2019/04/akibat-maraknya-pol-pol-bus-terminal.html
TASIK NEWS-Nampak terminal tipe A milik Pemerintah Kota Tasikmalaya yang menempati lahan 20 hektar ini kurang optimal dalam pemanfaatan dan fungsinya. Pasalnya, ada beberapa tempat pemberhentian bus sejenis terminal (terminal bayangan) tumbuh subur di Kota Tasik, sehingga pendapatan negara dari sektor retribusi pun kirang maksimal.
Di sisi lain, terminal terbesar di Pulau Jawa yang terletak di jalan by pass Indihyang ini pun nampak seperti kurang “hidup” karena tidak semua kendaraan umum yang masuk ke Kota Tasik tidak singgah di terminal ini.
Terminal yang dibangun dengan biaya puluhan milyar dari APBN tahun 2000 lalu ini pun, nampak semakin “mati” jika malam hari, karena sejumlah pedagang yang menempati area sekitar terminal pun mengeluhkan sepi pembeli, sehingga tidak sedikit pedagang yang gulung tikar.
Menurut beberapa warga, nampaknya penumpang yang akan bepergian atau pun yang datang ke Kota Tasik lebih memilih datang ke pol-pol milik perusahaan bus. Karena selain dirasa lebih nyaman, lokasinya pun mudah dijangkau.
“Lihat saja salah satu contoh di pol bus budiman, tiap hari selalu penuh dengan kedatangan dan keberangkat penumpang. “Ungkapnya.(5/4)
Menurutnya, terkesan tidak ada ketegasan dari Pemkot Tasik untuk menghilangkan terminal bayangan tersebut sehingga terminal megah yang dikelola Kementerian Perhubungan ini pun menjadi kurang diminati penumpang.
“Biasanya pada saat menjelang bulan ramadhan atau menjelang Hari Raya Idul Fitri selalu dijejali penumpang, tapi sudah beberapa tahun ini keadaannya tidak jauh beda dengan hari-hari biasa. “imbuhnya. (ANWAR-ATENG)
Di sisi lain, terminal terbesar di Pulau Jawa yang terletak di jalan by pass Indihyang ini pun nampak seperti kurang “hidup” karena tidak semua kendaraan umum yang masuk ke Kota Tasik tidak singgah di terminal ini.
Terminal yang dibangun dengan biaya puluhan milyar dari APBN tahun 2000 lalu ini pun, nampak semakin “mati” jika malam hari, karena sejumlah pedagang yang menempati area sekitar terminal pun mengeluhkan sepi pembeli, sehingga tidak sedikit pedagang yang gulung tikar.
Menurut beberapa warga, nampaknya penumpang yang akan bepergian atau pun yang datang ke Kota Tasik lebih memilih datang ke pol-pol milik perusahaan bus. Karena selain dirasa lebih nyaman, lokasinya pun mudah dijangkau.
“Lihat saja salah satu contoh di pol bus budiman, tiap hari selalu penuh dengan kedatangan dan keberangkat penumpang. “Ungkapnya.(5/4)
Menurutnya, terkesan tidak ada ketegasan dari Pemkot Tasik untuk menghilangkan terminal bayangan tersebut sehingga terminal megah yang dikelola Kementerian Perhubungan ini pun menjadi kurang diminati penumpang.
“Biasanya pada saat menjelang bulan ramadhan atau menjelang Hari Raya Idul Fitri selalu dijejali penumpang, tapi sudah beberapa tahun ini keadaannya tidak jauh beda dengan hari-hari biasa. “imbuhnya. (ANWAR-ATENG)