TAMAN MEKARSARI DADAHA TASIK KINI TAK LAGI RESIK
https://www.pangandarannews.com/2019/04/taman-mekarsari-dadaha-tasik-kini-tak.html
TASIK NEWS-Taman Dadaha merupakan sarana umum tempat berinteraksi dan bermain anak di Kota Tasikmalaya, selain bisa menumbuhkan rasa toleransi, tidak hanya terhadap sesama manusia tapi juga terhadap mahkluk hidup lainnya, karena taman sejatinya merupakan lingkungan hijau dengan pepohonan yang menjadi habitat satwa seperti burung, hewan air dan sebagainya. Taman yang baik merupakan cerminan kota dengan manusia yang baik juga menjadi aspek penting dalam sebuah kota, sehingga kualitas warga pun akan mempengaruhi kualitas sebuah perkotaan.
Dulu, taman Mekarsari Dadaha dekat gedung kesenian puluhan tahun sangat terawat karena selain berfungsi untuk menjaga kualitas lingkungan perkotaan yang padat aktivitas juga dapat menjadi sarana interaksi di dalam lingkungan perkotaan.
Menurut slah seorang warga Tasik, Astri (32), Dadaha kota Tasikmalaya kini sudah tidak sesuai lagi dengan fungsi seagai taman kota, karena jukut liar tumbuh hampir di setiap sudut ditambah aroma bau sampah yang menyengat.
“Yang lebih miris, di taman yang dulu tempat bercengkrama keluarg kita digunakan sebagaian remaja untuk pesta miras. “ungkanya. (29/4)
Astri pun mempertanyakan, sejauh mana sekarang pemerintah kota Tasikmalaya bisa menata taman Mekarsari Dadaha lagi, jangan hanya mau menarik retribusi saja.
Padahal, kata Astri, dengan keadaan seperti saja taman yang sudah lama menjadi kebanggaan warga Tasik ini banyak dimintai pengunjung apalagi jika keberadaannya bisa terawat bersih, rapih dan nyaman.
“Seharusnya pemerintah jangan bisa membangun saja jika tidak disertai perawatan yang trus menerus. “imbunya. (ANWAR W)
Dulu, taman Mekarsari Dadaha dekat gedung kesenian puluhan tahun sangat terawat karena selain berfungsi untuk menjaga kualitas lingkungan perkotaan yang padat aktivitas juga dapat menjadi sarana interaksi di dalam lingkungan perkotaan.
Menurut slah seorang warga Tasik, Astri (32), Dadaha kota Tasikmalaya kini sudah tidak sesuai lagi dengan fungsi seagai taman kota, karena jukut liar tumbuh hampir di setiap sudut ditambah aroma bau sampah yang menyengat.
“Yang lebih miris, di taman yang dulu tempat bercengkrama keluarg kita digunakan sebagaian remaja untuk pesta miras. “ungkanya. (29/4)
Astri pun mempertanyakan, sejauh mana sekarang pemerintah kota Tasikmalaya bisa menata taman Mekarsari Dadaha lagi, jangan hanya mau menarik retribusi saja.
Padahal, kata Astri, dengan keadaan seperti saja taman yang sudah lama menjadi kebanggaan warga Tasik ini banyak dimintai pengunjung apalagi jika keberadaannya bisa terawat bersih, rapih dan nyaman.
“Seharusnya pemerintah jangan bisa membangun saja jika tidak disertai perawatan yang trus menerus. “imbunya. (ANWAR W)