KEUNIKAN PASAR PANANJUNG MAREMA LEBARANNYA DUA KALI
https://www.pangandarannews.com/2019/06/keunikan-pasar-pananjung-marema.html
PANGANDARAN-Tidak salah jika Pemkab Pangandaran berniat untuk merevitalisasi Pasar Tradisional di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran, pasalnya walau pun keberadaannya “dikepung” beberapa pasar modern, namun mampu bertahan dan tetap menjadi tujuan belanja masyarakat serta tak kalah pamor. Hampir setiap hari kesibukan aktivitas ekonomi serta ratusan juta perputaran uang terjadi di pasar yang lokasinya sangat strategis itu.
Pasar yang entah kapan mulai berdirinya ini mempunyai kelebihan jika dibandingkan dengan pasar-pasar tradisonal di daerah lain.
Menurut seorang pedagang kelontongan, H. Rusman (52), jika pasar di daerah lain para pedagangnya marema saat menjelang lebaran saja, di Pasar Pananjung terjadi dua kali marema dengan pasca lebaran, dalam waktu lama seiring keramaian kunjungan wisatawan ke Pantai Pangandaran.
“Karena setelah lebaran kami juga sibuk melayani pembeli dari hotel-hotel dan pedagang yang berjualan di tempat wisata. “terangnya beberapa waktu lalu.
Jika pedagang pasar di daerah lain bisa menikmati hasil marema sebelum lebaran serta bersilaturahmi ke sanak saudara, maka pedagang di Pasar Pananjung lebih memilih untk kembali k pasar.
Bahkan, kata Rusman, para pedagang pun hanya punya waktu beberapa jam saja untuk bersilaturahmi dengan tetangga dan kerabatnya setelah menunaikan shalat idul fitri, selepas itu pergi menjalankan rutinitasnya kembali di pasar.
“Ini sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu, tetangga dan kerabat pun sudah maklum lagi jika pedagang pasar Pananjung tidak bisa bersilaturahmi serta mengunjungi kerabatnya yang jauh, “terang Rusman lagi.
Ramainya kunjungan wisatawan yang datang ke Pangandaran, kata Rusman, jelas sangat mempengaruhi transaksi jual-beli di Pasar Pananjung. Sehingga jika diilustrasikan, ada uang dari Bandung, Jakarta, Bogor, Jawa Tengah dan daerah lainya yang dibawa wisatawan ke Pangandaran dan uang tersebut “jatuh” di pasar Pananjung. Sehingga dengan sendirinya perputaran dan transaksi jual-beli di pasar Pananjung pun bertambah dengan uang yang dibawa wisatawan tersebut.
“Pemerintah sendiri hingga saat ini belum mempunyai kebijakan yang bisa memindahkan perputaran uang dari daerah satu ke daerah lainnya, dan yang bisa melakukan itu salah satunya melalui dunia pariwisata ini. “pungkasnya.(PNews)
Pasar yang entah kapan mulai berdirinya ini mempunyai kelebihan jika dibandingkan dengan pasar-pasar tradisonal di daerah lain.
Menurut seorang pedagang kelontongan, H. Rusman (52), jika pasar di daerah lain para pedagangnya marema saat menjelang lebaran saja, di Pasar Pananjung terjadi dua kali marema dengan pasca lebaran, dalam waktu lama seiring keramaian kunjungan wisatawan ke Pantai Pangandaran.
“Karena setelah lebaran kami juga sibuk melayani pembeli dari hotel-hotel dan pedagang yang berjualan di tempat wisata. “terangnya beberapa waktu lalu.
Jika pedagang pasar di daerah lain bisa menikmati hasil marema sebelum lebaran serta bersilaturahmi ke sanak saudara, maka pedagang di Pasar Pananjung lebih memilih untk kembali k pasar.
Bahkan, kata Rusman, para pedagang pun hanya punya waktu beberapa jam saja untuk bersilaturahmi dengan tetangga dan kerabatnya setelah menunaikan shalat idul fitri, selepas itu pergi menjalankan rutinitasnya kembali di pasar.
“Ini sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu, tetangga dan kerabat pun sudah maklum lagi jika pedagang pasar Pananjung tidak bisa bersilaturahmi serta mengunjungi kerabatnya yang jauh, “terang Rusman lagi.
Ramainya kunjungan wisatawan yang datang ke Pangandaran, kata Rusman, jelas sangat mempengaruhi transaksi jual-beli di Pasar Pananjung. Sehingga jika diilustrasikan, ada uang dari Bandung, Jakarta, Bogor, Jawa Tengah dan daerah lainya yang dibawa wisatawan ke Pangandaran dan uang tersebut “jatuh” di pasar Pananjung. Sehingga dengan sendirinya perputaran dan transaksi jual-beli di pasar Pananjung pun bertambah dengan uang yang dibawa wisatawan tersebut.
“Pemerintah sendiri hingga saat ini belum mempunyai kebijakan yang bisa memindahkan perputaran uang dari daerah satu ke daerah lainnya, dan yang bisa melakukan itu salah satunya melalui dunia pariwisata ini. “pungkasnya.(PNews)