UNTUK PELESTARIAN SEJARAH SUKAPURA, MAKAM RADEN INDRATARUNA DI LEUWILEUNGSIR SEGERA AKAN DITATA
https://www.pangandarannews.com/2019/06/untuk-pelestarian-sejarah-sukapura.html
TASIK NEWS-Penyematan nama Sukakerta yang diabadikan di sebuah desa di Kecamatan Jatiwaras, sejatinya untuk mengajak para keturunan (rundayan) agar belajar membaca dari jejak-jejak yang ditinggalkan sejarah Sukapura.
Di desa inilah lembaran sejarah dan bukti bukti peninggalan banyak tersebar, baik yang melekat pada daerah atau berupa situs makam menjadi bukti keberadaan sejarah Sukapura, yang ikut andil menorehkan tintanya selama perjalanannnya dalam pembentukan Kabupaten Tasikmalaya.
Namun ironisnya, kebesaran sejarah Sukapura ini tidak diimbangi dengan pemeliharaan seluruh peninggalannya. Banyak makam-makam sejarah Sukapura yang keberadaanya kurang mendapat perhatian pemerintah, baik pusat maupun daerah, salah satunya makam Raden Indrataruna di Leuwileungsir Kampung Patahunan. Kondisi makam tersebut dibiarkan merana hingga menumbuhkan rasa keprihatinan sekaligus kepedulian di hati para keturunanannya.
Kini di lokasi makam Bendahara Kabupatian Sukapura tempo dulu sudah mulai ditata, bahkan organisasi masyarakat (ormas) Gasibu Macan Putih pun ikut terjun langsung menyelamatkan saksi bisu sejarah Sukapura.
Ketua Gasibu Macan Putih, Rolies Siregar, mengatakan, dalam waktu dekat ini rencananya akan membentuk kepanitiaan pemeliharaan makam sejarah Leuwileungsir.
Rencana penataan dan pemeliharaan di lokasi makam Raden Indrataruna, kata Rolies, sudah di komunikasikan dengan Apdesi Jatiwaras dan mendapat dukungan penuh dari kepala desa di Kecamatan Jatiwaras.
“Insaaloh dalam waktu dekat ini kegiatan akan segera dilaksanakan, “ungkap Rolies.(8/6)
Dihubungi lewat telepon celullernya, salah satu keturunan Raden Indrataruna, Ayi Juansah, mengatakan, ia sangat mengapresiasi kepedulian dari Ormas Gasibu Macan Putih dan beberapa kepala desa yang siap mendukung rencana penyelamatan aset sejarah ini.
“Penataan di lokasi makam sudah dimulai sejak lama, setahap demi setahap dengan uang hasil dari sumbangan dan kencleng," paparnya.
Ayi mengatakan, pemeliharaan dan penataan di seputar lokasi makam putra dari Bupati Sukapura ke - 3, Raden Anggadipa (Dalem Sawidak) yang dimakamkan di Baganjing Desa Janggala Kecamatan Sukaraja diperkirakan membutuhkan anggaran yang besar.
Karena lokasi makam tersebut terletak di dataran miring, kata Ayi, sehingga diperlukan anggaran besar untuk pembuatan benteng.
“Mudah-mudahan kedepannya bisa segera terealisasi,"pungkas gan Ayi panggilan akrabnya.
(RUSDIANTO)
Di desa inilah lembaran sejarah dan bukti bukti peninggalan banyak tersebar, baik yang melekat pada daerah atau berupa situs makam menjadi bukti keberadaan sejarah Sukapura, yang ikut andil menorehkan tintanya selama perjalanannnya dalam pembentukan Kabupaten Tasikmalaya.
Namun ironisnya, kebesaran sejarah Sukapura ini tidak diimbangi dengan pemeliharaan seluruh peninggalannya. Banyak makam-makam sejarah Sukapura yang keberadaanya kurang mendapat perhatian pemerintah, baik pusat maupun daerah, salah satunya makam Raden Indrataruna di Leuwileungsir Kampung Patahunan. Kondisi makam tersebut dibiarkan merana hingga menumbuhkan rasa keprihatinan sekaligus kepedulian di hati para keturunanannya.
Kini di lokasi makam Bendahara Kabupatian Sukapura tempo dulu sudah mulai ditata, bahkan organisasi masyarakat (ormas) Gasibu Macan Putih pun ikut terjun langsung menyelamatkan saksi bisu sejarah Sukapura.
Ketua Gasibu Macan Putih, Rolies Siregar, mengatakan, dalam waktu dekat ini rencananya akan membentuk kepanitiaan pemeliharaan makam sejarah Leuwileungsir.
Rencana penataan dan pemeliharaan di lokasi makam Raden Indrataruna, kata Rolies, sudah di komunikasikan dengan Apdesi Jatiwaras dan mendapat dukungan penuh dari kepala desa di Kecamatan Jatiwaras.
“Insaaloh dalam waktu dekat ini kegiatan akan segera dilaksanakan, “ungkap Rolies.(8/6)
Dihubungi lewat telepon celullernya, salah satu keturunan Raden Indrataruna, Ayi Juansah, mengatakan, ia sangat mengapresiasi kepedulian dari Ormas Gasibu Macan Putih dan beberapa kepala desa yang siap mendukung rencana penyelamatan aset sejarah ini.
“Penataan di lokasi makam sudah dimulai sejak lama, setahap demi setahap dengan uang hasil dari sumbangan dan kencleng," paparnya.
Ayi mengatakan, pemeliharaan dan penataan di seputar lokasi makam putra dari Bupati Sukapura ke - 3, Raden Anggadipa (Dalem Sawidak) yang dimakamkan di Baganjing Desa Janggala Kecamatan Sukaraja diperkirakan membutuhkan anggaran yang besar.
Karena lokasi makam tersebut terletak di dataran miring, kata Ayi, sehingga diperlukan anggaran besar untuk pembuatan benteng.
“Mudah-mudahan kedepannya bisa segera terealisasi,"pungkas gan Ayi panggilan akrabnya.
(RUSDIANTO)