GELIAT PRODUK UMKM PANGANDARAN TEMBUS KE MANCANEGARA
https://www.pangandarannews.com/2019/07/geliat-produksi-hasil-umkm-pangandaran.html
PARIGI-Kegiatan Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) di Kabupaten Pangandaran kini semakin menggeliat seiring bermunculan produk-produk unggulan khas daerah yang dihasilkan dari kegiatan usaha rumahan (home industry).
Seperti dikatakan Kepala Dinas Koperasi UMKM Dan Perdagangan Kabupaten Pangandaran, Drs. Tedi Garnida, MM, hingga saat ini ada 10882 pelaku UMKM yang terdata di dinas, dengan penyerapan 16 ribu tenaga kerja.
“Tentunya ini hal yang menggembirakan, karena selain perbaikan di sektor ekonomi ternyata mampu juga menjadi penyedia lapangan kerja, “ungkap Tedi. (04/7)
Dikatakan Tedi, dari mulai produk olahan makanan, seperti, jus honje, beberapa varian keriping pisang, ikan asin, sambal khas Pangandaran, jambal roti dan produk kuliner lainnya hingga barang-barang hasil kerajinan tangan (handycraft) berbahan dasar kayu, mendong, batok kelapa dan kerang laut, kain batik, kini bisa ikut meramaikan kegiatan perekonomian masyarakat.
Tedi yang ditemui saat menggelar pertemuan rutin dengan beberapa pelaku usaha rumahan ini, juga mengatakan, pangsa pasarnya pun terbilang bagus. Rata-rata produksi hasil olahan yang dominan digeluti kaum ibu, khususnya jenis kuliner bisa sejajar dengan produk makanan dari daerah lain.
Tidak kurang ada 160 produk makanan ini diual secara on line, menurut Tedi, artinya produk kuliner Pangandaran sudah mampu bersaing di pasar bebas.
“Tidak kalah dengan produksi makanan olahan, produk kerajinan tangan kita pun sudah mampu tembus ke mancanegara, salah-satunya kerajinan berbahan mendong yang dikerjakan warga Citumang Desa Bojong ini sudah mendapat pesanan dari Vietnam. “terang Tedi.
Tedi menambahkan, untuk membantu pemasaran produk yang dihasilkan dari para pelaku UMKM ini, Pemerintah Kabupaten Pangandaran melalaui Dinas Koperasi UMKM Dan Perdagangan, setiap ada kesempatan pameran (expo) atau even lainnya, tentunya berusaha memfasilitasi agar produk-produk yang dihasilkan UMKM Pangandaran bisa lebih dikenal ke luar daerah.
“Kami juga terus mendorong agar potensi-potensi UMKM yang ada di setiap kecamatan bisa terus bermunculan, salah satunya dengan mengadakan pelatihan dan mengikutsertakan produk mereka di setiap pameran dan even lainnya. “imbuh Tedi.
Sementara dikatakan salah seorang pelaku UMKM, ia berharap para pejabat di lingkup pemerintah Pemda Pangandaran bisa menggunakan produk olahan yang dihasilkan dari para pengrajin lokal, paling tidak hasil produksi UMKM ini bisa dijadikan cinderamata untuk oleh-oleh pejabat yang datang ke Pangandaran.
“Selain membantu penjualan bisa juga menjadi promosi untuk dibawa ke daerahnya masing-masing. “ungkapnya. (PNews)
Seperti dikatakan Kepala Dinas Koperasi UMKM Dan Perdagangan Kabupaten Pangandaran, Drs. Tedi Garnida, MM, hingga saat ini ada 10882 pelaku UMKM yang terdata di dinas, dengan penyerapan 16 ribu tenaga kerja.
“Tentunya ini hal yang menggembirakan, karena selain perbaikan di sektor ekonomi ternyata mampu juga menjadi penyedia lapangan kerja, “ungkap Tedi. (04/7)
Dikatakan Tedi, dari mulai produk olahan makanan, seperti, jus honje, beberapa varian keriping pisang, ikan asin, sambal khas Pangandaran, jambal roti dan produk kuliner lainnya hingga barang-barang hasil kerajinan tangan (handycraft) berbahan dasar kayu, mendong, batok kelapa dan kerang laut, kain batik, kini bisa ikut meramaikan kegiatan perekonomian masyarakat.
Tedi yang ditemui saat menggelar pertemuan rutin dengan beberapa pelaku usaha rumahan ini, juga mengatakan, pangsa pasarnya pun terbilang bagus. Rata-rata produksi hasil olahan yang dominan digeluti kaum ibu, khususnya jenis kuliner bisa sejajar dengan produk makanan dari daerah lain.
Tidak kurang ada 160 produk makanan ini diual secara on line, menurut Tedi, artinya produk kuliner Pangandaran sudah mampu bersaing di pasar bebas.
“Tidak kalah dengan produksi makanan olahan, produk kerajinan tangan kita pun sudah mampu tembus ke mancanegara, salah-satunya kerajinan berbahan mendong yang dikerjakan warga Citumang Desa Bojong ini sudah mendapat pesanan dari Vietnam. “terang Tedi.
Tedi menambahkan, untuk membantu pemasaran produk yang dihasilkan dari para pelaku UMKM ini, Pemerintah Kabupaten Pangandaran melalaui Dinas Koperasi UMKM Dan Perdagangan, setiap ada kesempatan pameran (expo) atau even lainnya, tentunya berusaha memfasilitasi agar produk-produk yang dihasilkan UMKM Pangandaran bisa lebih dikenal ke luar daerah.
“Kami juga terus mendorong agar potensi-potensi UMKM yang ada di setiap kecamatan bisa terus bermunculan, salah satunya dengan mengadakan pelatihan dan mengikutsertakan produk mereka di setiap pameran dan even lainnya. “imbuh Tedi.
Sementara dikatakan salah seorang pelaku UMKM, ia berharap para pejabat di lingkup pemerintah Pemda Pangandaran bisa menggunakan produk olahan yang dihasilkan dari para pengrajin lokal, paling tidak hasil produksi UMKM ini bisa dijadikan cinderamata untuk oleh-oleh pejabat yang datang ke Pangandaran.
“Selain membantu penjualan bisa juga menjadi promosi untuk dibawa ke daerahnya masing-masing. “ungkapnya. (PNews)