PENTAS SENI RONGGENG AMEN DI PONDOK PERCONTOHAN JADI AJANG HIBURAN MASYARAKAT PANGANDARAN
https://www.pangandarannews.com/2019/11/pentas-seni-ronggeng-amen-di-pondok.html
PANGANDARANNEWS-Inilah salah satu cara masyarakat Pangandaran dalam mengungkapkan kegembiraannya dengan menari bersama-sama pada sebuah lingkaran besar yang diiringi kawih sinden dan suara harmoni gamelan. Tidak ada batas strata sosial mau pun ekonomi, karena semua asik mengatur langkah kaki mengiringi suara hentakan kendang.
Pagelaran Ronggeng Amen setiap malam minggu di panggung terbuka pondok percontohan di kawasan pantai barat Pangandaran, benar-benar telah menjadi arena pesta rakyat. Tidak ada batas penyekat yang membedakan tingkatan generasi, karena baik remaja muda usia hingga orangtua bersama-sama datang ke arena untuk bergembira.
Seperti dituturkan empat remaja asal Kecamatan Sidamulih, mereka mengaku hampir setiap malam minggu sengaja datang ke pondok percontohan untuk ikut bersuka-ria bersama masyarakat yang datang dari berbagai tempat.
Menurut mereka, hiburan itu tidak selalu identik dengan biaya mahal, karena hanya datang dan menari bersama para penari ronggeng pun sudah benar-benar bisa terhibur.
“Dengan badan sedikit berkeringat, kami benar-benar bisa menikmati hiburan ini, “ungkapnya.
Hal senada dikatakan Engkar (49), perempuan setengah baya yang datang dengan beberapa tetangganya di Desa Sukaresik, mengatakan, kesenian Ronggeng untuk masyarakat Pangandaran benar-benar sudah menjadi hiburan rakyat, karena kesenian ini memang lahir dari kebiasaan para orangtua dulu saat berbagi untuk mengungkapkan rasa kebahagiaan.
Engkar menambahkan, ketika berada dalam lingkaran saat menari bersama ronggeng dan masyarakat lainnya, maka saat itu segala beban yang ada dalam pikiran bisa terlepas. Karena saat sedang menari disamping harus konsentrasi mengatur langkah kaki, ia pun sibuk saling canda dengan orang yang ada di depan dan belakangnya.
“Pokonya kami selalu datang setiap malam minggu kesini, kecuali kalau sakit. “katanya.
Sementara kordinator pengelola panggung terbuka di Pondok Percontohan Pangandaran, Iyus, membenarkan, hampir setiap malam minggu tempatnya selalu dipenuhi warga untuk mencari hiburan.
Menurut Iyus, biasanya masyarakat yang datang selalu berombongan baik dengan kerabat atau pun tetangga di tempat tinggalnya masing-masing.
“Kami sangat senang, karena ternyata masyarakat sangat mengapresiasi serta merespon positif pagelaran ronggeng amen ini, “ungkap Iyus.(23/11)
Lebih jauh Iyus mengatakan, program kegiatan dan tempat ini milik Pemprov Jawa Barat, sehingga para penampil seni pun tidak hanya dari Kabupaten Pangandarn saja.
“Ada rombongan kesenian dari Kabupaten Tasik, Ciamis, Banjar dan kabupaten-kota lainnya di Jawa Barat. “terang Iyus.
Disoal ada tidaknya wisatawan yang datang, Iyus mengatakan, sebenarnya Pemkab Pangandaran melalui dinas terkait bisa lebih mengoptimalkan program ini untuk bisa lebih dikenalkan pada wisatawan, sehingga nantinya kegiatan seni budaya ini bisa lebih dikemas menjadi komoditas wisata yang bisa dijual pada wisatawan yang datang ke Pangandaran.
“Dan saya yakin ini bisa mengkatrol kepariwisataan Pangandaran, “lanjutnya. (Hiek-PNews)
Pagelaran Ronggeng Amen setiap malam minggu di panggung terbuka pondok percontohan di kawasan pantai barat Pangandaran, benar-benar telah menjadi arena pesta rakyat. Tidak ada batas penyekat yang membedakan tingkatan generasi, karena baik remaja muda usia hingga orangtua bersama-sama datang ke arena untuk bergembira.
Seperti dituturkan empat remaja asal Kecamatan Sidamulih, mereka mengaku hampir setiap malam minggu sengaja datang ke pondok percontohan untuk ikut bersuka-ria bersama masyarakat yang datang dari berbagai tempat.
Menurut mereka, hiburan itu tidak selalu identik dengan biaya mahal, karena hanya datang dan menari bersama para penari ronggeng pun sudah benar-benar bisa terhibur.
“Dengan badan sedikit berkeringat, kami benar-benar bisa menikmati hiburan ini, “ungkapnya.
Hal senada dikatakan Engkar (49), perempuan setengah baya yang datang dengan beberapa tetangganya di Desa Sukaresik, mengatakan, kesenian Ronggeng untuk masyarakat Pangandaran benar-benar sudah menjadi hiburan rakyat, karena kesenian ini memang lahir dari kebiasaan para orangtua dulu saat berbagi untuk mengungkapkan rasa kebahagiaan.
Engkar menambahkan, ketika berada dalam lingkaran saat menari bersama ronggeng dan masyarakat lainnya, maka saat itu segala beban yang ada dalam pikiran bisa terlepas. Karena saat sedang menari disamping harus konsentrasi mengatur langkah kaki, ia pun sibuk saling canda dengan orang yang ada di depan dan belakangnya.
“Pokonya kami selalu datang setiap malam minggu kesini, kecuali kalau sakit. “katanya.
Sementara kordinator pengelola panggung terbuka di Pondok Percontohan Pangandaran, Iyus, membenarkan, hampir setiap malam minggu tempatnya selalu dipenuhi warga untuk mencari hiburan.
Menurut Iyus, biasanya masyarakat yang datang selalu berombongan baik dengan kerabat atau pun tetangga di tempat tinggalnya masing-masing.
“Kami sangat senang, karena ternyata masyarakat sangat mengapresiasi serta merespon positif pagelaran ronggeng amen ini, “ungkap Iyus.(23/11)
Lebih jauh Iyus mengatakan, program kegiatan dan tempat ini milik Pemprov Jawa Barat, sehingga para penampil seni pun tidak hanya dari Kabupaten Pangandarn saja.
“Ada rombongan kesenian dari Kabupaten Tasik, Ciamis, Banjar dan kabupaten-kota lainnya di Jawa Barat. “terang Iyus.
Disoal ada tidaknya wisatawan yang datang, Iyus mengatakan, sebenarnya Pemkab Pangandaran melalui dinas terkait bisa lebih mengoptimalkan program ini untuk bisa lebih dikenalkan pada wisatawan, sehingga nantinya kegiatan seni budaya ini bisa lebih dikemas menjadi komoditas wisata yang bisa dijual pada wisatawan yang datang ke Pangandaran.
“Dan saya yakin ini bisa mengkatrol kepariwisataan Pangandaran, “lanjutnya. (Hiek-PNews)