MENYUSURI KEINDAHAN WISATA BUKIT PANYANGRAYAN DI DESA SUKAPURA
https://www.pangandarannews.com/2019/12/menyusuri-keindahan-wisata-bukit.html
TASIKNEWS-Daerah strategis yang menjadi penyangga Kabupaten dan Kota Tasikmalaya ini, selain banyak tersebar situs peninggalan sejarah Sukapura, yang dulunya terkenal dengan kerajinan batik ini ternyata memiliki potensi alam yang menakjubkan.
Dari sekian banyak itu, Gunung Panyangrayan yang berada 1 KM di belakang Kantor Desa Sukapura Kecamatan Sukaraja, tepatnya di Kampung Sadaukir Kapunduhan Barumekar, saat ini mulai ramai menjadi perbincangan di masyarakat. Sehingga melihat prospek ke depan yang cukup menjanjikan ini pemerintah Desa Sukapura pun terus melakukan penataan serta perbaikan infrastruktur jalan yang tembus langsung ke Kecamamatan Tanjungjaya dan Kabupaten Garut ini.
Namun sayang hingga saat ini di sekitar lokasi obyek wisata sendiri masih belum tertata baik, hanya tersedia spot foto (tempat berswapoto) yang memanjang dari bambu dan tempat peristirahatan yang sederhana. Tapi kendati demikian panorama alamnya yang eksotis dan menakjubkan tersebut menjadi magnet tersendiri bagi pengunjung.
Seperti dikatakan Kaur Kesra, Anang, bukit (masyarakat sekitar menyebutnya Gunung Panyangrayan) masuk dalam kawasan Perum Perhutani, yang dulunya banyak ditanami pohon pepaya Calipornia.
Sebenarnya, kata Anang, panorama alam di bukit Panyangrayan tidak kalah indahnya dengan wisata alam di daerah lain dan anehnya tanah di atas bukit berbeda dengan tanah yang lain, ketika tanah di gali terlihat seperti abu bekas pembakaran. Setiap hari, tepatnya pada sore hari tempat ini tidak pernah sepi, apalagi pada akhir pekan, banyak pengunjung yang didominasi remaja datang sekedar untuk selfy sambil menikmati panorama senja.
" Dari atas bukit kita bisa melihat pemandangan dengan hamparan perkampungan yang ada di desa Sukapura dan sebagian desa lain,"terangnya, kepada PNews di ruang kerjanya.(6/12)
Anang menambahkan, sementara biaya untuk penataan tempat wisata Bukit Panyangrayan saat ini, bersumber dari hasil penjualan tiket seharga Rp.2 ribu plus minuman ringan dan parkir. Sehingga walau pun sedikit tersendat penataan di lokasi wisata pun setahap demi setahap terus dilakukan.
Seperti hari minggu kemarin dari hasil karcis yang terjual bisa dianggarkan untuk pembelian material semen dan pasir yang rencananya untuk pembuatan tangga.
“Insaalloh untuk menyambut tahun baru ini kami berencana membuat tangga secara permanen dan tambahan satu spot, "imbuhnya.
Disoal daya tarik lainnya yang ada di Bukit Panyangrayan, Anang juga mengatakan, selain suguhan panorama alam terdapat juga wisata ziarah situs makam keramat keturunan Sukapura, Raden Jayaningrat, Raden Suryaningrat dan makam Pasir Tando .
Selain beberapa makam yang dijadikan situs, ada juga gua Cisurupan yang selama ini airnya dimanfaatkan warga sekitar.
"Hasil penilaian Mapala Parahita Unper, wisata alam Bukit Panyangrayan termasuk yang terbaik dari 90 lokasi yang ada di Indonesia, “jelas Anang.
Kedepannya untuk lebih memanjakan pengunjung, menurut Anang, rencananya akan dibagun galeri untuk memperkenalkan peninggalan kebudayaan khas Sukapura, batik dan kios-kios penjual makanan.
"Dengan keberadaan bukit Panyangrayan ini mudah-mudahan akan mampu mengkatrol kehidupan perekonomian penduduk setempat dan tentunya bisa menjadi sumber pendapatan desa", pungkas Anang.(RUSDIANTO)
Dari sekian banyak itu, Gunung Panyangrayan yang berada 1 KM di belakang Kantor Desa Sukapura Kecamatan Sukaraja, tepatnya di Kampung Sadaukir Kapunduhan Barumekar, saat ini mulai ramai menjadi perbincangan di masyarakat. Sehingga melihat prospek ke depan yang cukup menjanjikan ini pemerintah Desa Sukapura pun terus melakukan penataan serta perbaikan infrastruktur jalan yang tembus langsung ke Kecamamatan Tanjungjaya dan Kabupaten Garut ini.
Namun sayang hingga saat ini di sekitar lokasi obyek wisata sendiri masih belum tertata baik, hanya tersedia spot foto (tempat berswapoto) yang memanjang dari bambu dan tempat peristirahatan yang sederhana. Tapi kendati demikian panorama alamnya yang eksotis dan menakjubkan tersebut menjadi magnet tersendiri bagi pengunjung.
Seperti dikatakan Kaur Kesra, Anang, bukit (masyarakat sekitar menyebutnya Gunung Panyangrayan) masuk dalam kawasan Perum Perhutani, yang dulunya banyak ditanami pohon pepaya Calipornia.
Sebenarnya, kata Anang, panorama alam di bukit Panyangrayan tidak kalah indahnya dengan wisata alam di daerah lain dan anehnya tanah di atas bukit berbeda dengan tanah yang lain, ketika tanah di gali terlihat seperti abu bekas pembakaran. Setiap hari, tepatnya pada sore hari tempat ini tidak pernah sepi, apalagi pada akhir pekan, banyak pengunjung yang didominasi remaja datang sekedar untuk selfy sambil menikmati panorama senja.
" Dari atas bukit kita bisa melihat pemandangan dengan hamparan perkampungan yang ada di desa Sukapura dan sebagian desa lain,"terangnya, kepada PNews di ruang kerjanya.(6/12)
Anang menambahkan, sementara biaya untuk penataan tempat wisata Bukit Panyangrayan saat ini, bersumber dari hasil penjualan tiket seharga Rp.2 ribu plus minuman ringan dan parkir. Sehingga walau pun sedikit tersendat penataan di lokasi wisata pun setahap demi setahap terus dilakukan.
Seperti hari minggu kemarin dari hasil karcis yang terjual bisa dianggarkan untuk pembelian material semen dan pasir yang rencananya untuk pembuatan tangga.
“Insaalloh untuk menyambut tahun baru ini kami berencana membuat tangga secara permanen dan tambahan satu spot, "imbuhnya.
Disoal daya tarik lainnya yang ada di Bukit Panyangrayan, Anang juga mengatakan, selain suguhan panorama alam terdapat juga wisata ziarah situs makam keramat keturunan Sukapura, Raden Jayaningrat, Raden Suryaningrat dan makam Pasir Tando .
Selain beberapa makam yang dijadikan situs, ada juga gua Cisurupan yang selama ini airnya dimanfaatkan warga sekitar.
"Hasil penilaian Mapala Parahita Unper, wisata alam Bukit Panyangrayan termasuk yang terbaik dari 90 lokasi yang ada di Indonesia, “jelas Anang.
Kedepannya untuk lebih memanjakan pengunjung, menurut Anang, rencananya akan dibagun galeri untuk memperkenalkan peninggalan kebudayaan khas Sukapura, batik dan kios-kios penjual makanan.
"Dengan keberadaan bukit Panyangrayan ini mudah-mudahan akan mampu mengkatrol kehidupan perekonomian penduduk setempat dan tentunya bisa menjadi sumber pendapatan desa", pungkas Anang.(RUSDIANTO)