PEMBANGUNAN KUA DAN RUMAH DINAS KEPALA SMPN 1 PANGANDARAN, MUBADZIR ?
https://www.pangandarannews.com/2019/12/pembangunan-kua-dan-rumah-dinas-kepala.html
PANGANDARAN NEWS-Entah apa sebabnya hingga saat ini dua gedung yang terletak di sebelah barat Lapang Merdeka, tepatnya di samping Gedung Islamic Center Pangandaran, yang dibangun dari APBD tahun 2018 Kabupaten Pangandaran, hingga sekarang tidak dipergunakan, padahal anggaran untuk membangun kedua gedung tersebut menelan ratusan juta rupiah.
Diperoleh informasi, kedua gedung tersebut sedianya dibangun untuk Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pangandaran dan Rumah Dinas Kepala SMP Ngeri 1 Pangandaran, karena kedua bangunan lama yang ada di jalan merdeka nantinya akan dipergunakan kepentingan lain oleh pemda.
Saat dikonfirmasi, Kepala KUA Pangandaran, Abdul Malik Arief, mengatakan, sebenarnya yang lebih tahu tentang hal ini kepala KUA yang dulu, karena ia baru beberapa hari menjabat di KUA Pangandaran.
“Tapi kalau informasi yang saya dengar sih katanya gedung itu terlalu kecil dan tidak cukup memadai, “jelasnya. (11/12)
Malahan, kata Malik, pihaknya saat ini sedang bersiap-siap untuk pindah ke gedung baru di belakang kantor UPTD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang dibangun dari anggaran kemenag.
Sementara saat di temui PNews, Kepala SMPN 1 Pangandaran, Dodi, menjelaskan, sebenarnya pembangunan rumah dinas tersebut merupakan penyelamatan aset sebagai pengganti rumah dinas lama yang akan dihilangkan.
“Sebenarnya saya bukan kepala SMPN 1 Pangandaran lagi, karena sejak beberapa hari lalu sudah pindah tugas ke SMPN 1 Kalipucang, “kata Dodi.
Tapi karena saat pembangunan rumah dinas tersebut ketika ia menjabat Kepala SMPN 1 Pangandaran, Dodi mengatakan, alasan tidak menempati rumah dinas itu karena jarak rumah pribadi ke tempat bertugas cukup dekat, sehingga ia pun memilih untuk tetap tinggal di rumahnya sendiri di Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih.
“Tapi bukan tidak mungkin kepala sekolah pengganti saya nantinya akan menempatinya karena ia tinggal di Kecamatan Cimerak, “kata Dodi lagi.
Terlepas apa alasan yang disampaikan, mungkin ini akibat dari kurang matangnya perencanaan pembangunan daerah, sehingga anggaran ratusan juta pun tidak optimal memberikan azas manfaat.
Seperti dikatakan Ketua komisi III DPRD Pangandaran, Ade Ruminah, jelas ini terkesan penghamburan anggaran serta kurangnya konsep perencanaan.
“Ini kan terkesannya pemerintah asal bangun, tanpa diperhitungan lebih matang, “ungkapnya.
Menurut politisi Partai Golkar, saat ditemui usai mengikuti sosialisasi penataan pantai barat-timur di Rumah Makan Sea Food Minasari Pamugaran, seharusnya sebelum dibangun ini bisa komunikasi dulu dengan pihak KUA dan SMPN 1 Pangandaran sebagai penerima azas manfaat pembangunan.
“Seperti kantor KUA, setelah jadi dibangun pihaknya baru mengatakan terlalu kecil dan seterusnya, ini kan jadi rancu, “tegasnya. (9/12)
Tapi jika sebelumnya direncanakan lebih matang serta dijalin komunikasi dengan pihak lain, Ade pun yakin, kedua bangunan tersebut pasti bisa lebih bermanfaat.
Ade menambahkan, ia tidak mau mengatakan mubadzir, tapi jika yang terjadi seperti sekarang ini sepertinya dalam penggunaan anggaran pemerintah ini tidak menggunakan perencanaan yang baik, karena hasil dari pembangunan itu sendiri tidak tepat sasaran dan tepat guna.
“Dan salah satu bangunan itu sekarang malah dipakai direksi kit kontraktor, “ungkapnya. (PNews)
Diperoleh informasi, kedua gedung tersebut sedianya dibangun untuk Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pangandaran dan Rumah Dinas Kepala SMP Ngeri 1 Pangandaran, karena kedua bangunan lama yang ada di jalan merdeka nantinya akan dipergunakan kepentingan lain oleh pemda.
Saat dikonfirmasi, Kepala KUA Pangandaran, Abdul Malik Arief, mengatakan, sebenarnya yang lebih tahu tentang hal ini kepala KUA yang dulu, karena ia baru beberapa hari menjabat di KUA Pangandaran.
“Tapi kalau informasi yang saya dengar sih katanya gedung itu terlalu kecil dan tidak cukup memadai, “jelasnya. (11/12)
Malahan, kata Malik, pihaknya saat ini sedang bersiap-siap untuk pindah ke gedung baru di belakang kantor UPTD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang dibangun dari anggaran kemenag.
Sementara saat di temui PNews, Kepala SMPN 1 Pangandaran, Dodi, menjelaskan, sebenarnya pembangunan rumah dinas tersebut merupakan penyelamatan aset sebagai pengganti rumah dinas lama yang akan dihilangkan.
“Sebenarnya saya bukan kepala SMPN 1 Pangandaran lagi, karena sejak beberapa hari lalu sudah pindah tugas ke SMPN 1 Kalipucang, “kata Dodi.
Tapi karena saat pembangunan rumah dinas tersebut ketika ia menjabat Kepala SMPN 1 Pangandaran, Dodi mengatakan, alasan tidak menempati rumah dinas itu karena jarak rumah pribadi ke tempat bertugas cukup dekat, sehingga ia pun memilih untuk tetap tinggal di rumahnya sendiri di Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih.
“Tapi bukan tidak mungkin kepala sekolah pengganti saya nantinya akan menempatinya karena ia tinggal di Kecamatan Cimerak, “kata Dodi lagi.
Terlepas apa alasan yang disampaikan, mungkin ini akibat dari kurang matangnya perencanaan pembangunan daerah, sehingga anggaran ratusan juta pun tidak optimal memberikan azas manfaat.
Seperti dikatakan Ketua komisi III DPRD Pangandaran, Ade Ruminah, jelas ini terkesan penghamburan anggaran serta kurangnya konsep perencanaan.
“Ini kan terkesannya pemerintah asal bangun, tanpa diperhitungan lebih matang, “ungkapnya.
Menurut politisi Partai Golkar, saat ditemui usai mengikuti sosialisasi penataan pantai barat-timur di Rumah Makan Sea Food Minasari Pamugaran, seharusnya sebelum dibangun ini bisa komunikasi dulu dengan pihak KUA dan SMPN 1 Pangandaran sebagai penerima azas manfaat pembangunan.
“Seperti kantor KUA, setelah jadi dibangun pihaknya baru mengatakan terlalu kecil dan seterusnya, ini kan jadi rancu, “tegasnya. (9/12)
Tapi jika sebelumnya direncanakan lebih matang serta dijalin komunikasi dengan pihak lain, Ade pun yakin, kedua bangunan tersebut pasti bisa lebih bermanfaat.
Ade menambahkan, ia tidak mau mengatakan mubadzir, tapi jika yang terjadi seperti sekarang ini sepertinya dalam penggunaan anggaran pemerintah ini tidak menggunakan perencanaan yang baik, karena hasil dari pembangunan itu sendiri tidak tepat sasaran dan tepat guna.
“Dan salah satu bangunan itu sekarang malah dipakai direksi kit kontraktor, “ungkapnya. (PNews)