SELAIN MERUSAK KEINDAHAN LINGKUNGAN SAMPAH DI SELOKAN KOMPLEK DADAHA BISA JADI SUMBER PENYAKIT
https://www.pangandarannews.com/2019/12/selain-merusak-keindahan-lingkungan.html
TASIKNEWS-Selokan yang seharusnya menjadi tempat sirkulasi mengalirnya air dan pembuanganpada saluran di tepi jalan sekarang tak lagi menjadii menjadi tempat aliran air sesuai fungsinya.Pasalnya, sarana tersebut kerap kali menjadi wadah pembuangan sampah oleh masyarakat sekitar, sehingga saluran air tersebut menjadi tersendat bercampur sampah plastik dan sampah jenis lainnya.
Kondisi ini diperparah saat musim hujan tiba, akibatnya pun sudah bisa dipastikan, selokan kerap menimbulkan bau menyengat karena tumpukan sampah yang tersendat hingga berlarut-larut.
Seperti yang terjadi di komplek olah raga Dadaha Kota Tasikmalaya, sepanjang selokan di tepi jalan di area tersebut kini dipenuhi berbagai macam jenis sampah, mulai dari botol miras, botol plastik hingga bekas pembungkus makanan.
Demikian diungkapkan salah seorang warga Kawalu, yang enggan ditulis identitasnya. Ia mengatakan, terjadinya penumpukan sampah pada selokan diakibatkan dari kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan, dan selain itu pihak pengelola kawasan pun terkesan enggan mensosialisasikan terkait lingkungan yang bersih dan asri, sehingga kesadaran hidup sehat dengan lingkungan yang bersih warga pun masih rendah. Dan akibatnya, saat musim hujan tiba selokan yang seharusnya berfungsi sebagai saluran air pun tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Karena selokan tersebut tersumbat sampah-sampah yang menumpuk sehingga air pun meluap hingga ke tengah jalan.
“Bukan saja pemandangan kota menjadi tidak indah, dampak tersebut pun kerap menjadi sumber berbagai penyakit, seperti deman berdarah, malaria atau chikungunya, “ungkapnya.(29/12)
Ia mengatakan, selain warga yang kurang menjaga lingkungan, di sepanjang komplek olah raga dadaha fasilitas atau sarana tempat sampah yang disediakan pemerintah pun kondisinya sudah rusak. Oleh karena itu mungkin sebaiknya pemkot bisa lebih berperan dalam mengatasi permasalahan ini, seperti dengan membuat papan peringatan atau himbauan.
Namun menurutnya, pemerintah pun tidak cukup hanya dengan memberikan slogan-slogan ataupun himbauan saja, karena pemerintah juga harus hadir memberikan sosialisasi secara langsung terhadap masyarakat serta membangun sarana pembuangan sampah dan lainnya, sehingga kesadaran masyarakat pun akan terbangun terkait pentingnya menjaga kebersihan lingkungan demi kesehatan, kenyamanan dan keindahan kota.
“Mudah-mudahan ini bisa menjadi perhatian instansi pengelola, karena Dadaha ini sudah menjadi area publik tempat berolahraga dan bersantai warga, “imbuhnya. (ANWARWALUYO-JAJANG)
Kondisi ini diperparah saat musim hujan tiba, akibatnya pun sudah bisa dipastikan, selokan kerap menimbulkan bau menyengat karena tumpukan sampah yang tersendat hingga berlarut-larut.
Seperti yang terjadi di komplek olah raga Dadaha Kota Tasikmalaya, sepanjang selokan di tepi jalan di area tersebut kini dipenuhi berbagai macam jenis sampah, mulai dari botol miras, botol plastik hingga bekas pembungkus makanan.
Demikian diungkapkan salah seorang warga Kawalu, yang enggan ditulis identitasnya. Ia mengatakan, terjadinya penumpukan sampah pada selokan diakibatkan dari kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan, dan selain itu pihak pengelola kawasan pun terkesan enggan mensosialisasikan terkait lingkungan yang bersih dan asri, sehingga kesadaran hidup sehat dengan lingkungan yang bersih warga pun masih rendah. Dan akibatnya, saat musim hujan tiba selokan yang seharusnya berfungsi sebagai saluran air pun tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Karena selokan tersebut tersumbat sampah-sampah yang menumpuk sehingga air pun meluap hingga ke tengah jalan.
“Bukan saja pemandangan kota menjadi tidak indah, dampak tersebut pun kerap menjadi sumber berbagai penyakit, seperti deman berdarah, malaria atau chikungunya, “ungkapnya.(29/12)
Ia mengatakan, selain warga yang kurang menjaga lingkungan, di sepanjang komplek olah raga dadaha fasilitas atau sarana tempat sampah yang disediakan pemerintah pun kondisinya sudah rusak. Oleh karena itu mungkin sebaiknya pemkot bisa lebih berperan dalam mengatasi permasalahan ini, seperti dengan membuat papan peringatan atau himbauan.
Namun menurutnya, pemerintah pun tidak cukup hanya dengan memberikan slogan-slogan ataupun himbauan saja, karena pemerintah juga harus hadir memberikan sosialisasi secara langsung terhadap masyarakat serta membangun sarana pembuangan sampah dan lainnya, sehingga kesadaran masyarakat pun akan terbangun terkait pentingnya menjaga kebersihan lingkungan demi kesehatan, kenyamanan dan keindahan kota.
“Mudah-mudahan ini bisa menjadi perhatian instansi pengelola, karena Dadaha ini sudah menjadi area publik tempat berolahraga dan bersantai warga, “imbuhnya. (ANWARWALUYO-JAJANG)