LAHAN EKS PEMBALAKAN LIAR KEMBALI DIHIJAUKAN Bupati Pangandaran :”Mudah-mudahan ini bukan gerakan simbolik saja”
https://www.pangandarannews.com/2020/01/lahan-eks-pembalakan-liar-kembali.html
PANGANDARAN NEWS-Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata, memberikan apresiasi pada jajaran Kodim 0613 Ciamis, Polres Ciamis, Perhutani dan masyarakat yang telah ikut berpartisipasi dalam kegiatan penamanan pohon untuk mendukung penghijauan di Pangandaran.
Dalam kegiatan penanaman pohon yang juga dihadiri Wakil Bupati, H. Adang Hadari, Ketua DPRD Pangandaran, Adm Perhutani Ciamis, para Kepala SKPD dan staf, relawan, pelaku wisata hingga masyarakat setempat, sebanyak 1.088 pohon, seperti pohon durian, ketik, mangga, jengkol dan petai ditanam di lahan seluas 13,6 Ha (136.000 m2).
Hal ini dimaksudkan untuk menggantikan tanaman yang rusak akibat pembalakan liar di blok Kitambaga petak 7A RPH Cisaladah BKPH Pangandaran, di Dusun Banjarsari Desa Selasari, Kecamatan Parigi.
Di sela-sela penanaman pohon, Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata, menyampaikan, ada sekitar 4.500 bibit pohon, seperti Kiara, Salam dan Kosambi dan Trembesi, juga ditanam.
Semua bibit yang ditanam ini, seperti Jeruk, Mangga, Pete dan Durian, kata Jeje, merupakan jenis tanaman yang akan meberikan manfaat untuk masyarakat.
“Saya berharap semua pihak menjaga dan merawatnya agar dapat tumbuh dengan baik, sehingga program penghijauan ini pun berhasil, “ucapnya. (16/1)
Bupati juga mengajak seluruh masyarakat untuk menghentikan kegiatan pembalakan liar serta
bisa menjaga hutan, karena seperti apa yang sudah ditanam hari ini tentunya kelak akan bisa menikmati hasilnya.
Bupati yakin, bencana kekeringan, banjir dan longsor, itu lebih banyak karena akibat perbuatan manusia yang hanya mencari keuntungan sesaat dengan melakukan pembalakan liar tanpa memikirkan kerusakan ekositem yang bisa mengaibatkan bencana alam.
“Dan sebagai salah satu bentuk upaya untuk menjaga hutan kita, kami akan membentuk Satgas Jaga Leuweung, yang anggotanya dari warga desa, “kata bupati.
Dikatakan bupati, jumlah anggota satgas ini sebanyak 150 orang, yang nantinya akan dilatih serta diberi pengetahuan agar bisa lebih memahami hutan, manfaat hutan, bagaimana akibatnya jika hutan rusak dan pengetahuan lainnya, sehingga satgas pun nantinya dapat mensosialisasikan ilmu yang didapatnya tersebut kepada warga lainnya.
“Jika ada masyarakat yang ingin memanfaatkan lahan, saya himbau agar melakukan koordinasi terlebih dahulu, karena memang masih ada lahan-lahan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, “kata bupati lagi.
bupati juga mengatakan, mudah-mudahan kegiatan hari ini menjadi sebuah momentum untuk menjaga keletestarian hutan sebagaimana fungsinya dan bukan merupakan kegiatan simbolik saja, karena seperti diketahui, lahan yang menjadi lokasi kegiatan penanaman bibit pohon ini merupakan
hulu sungai yang mengalir ke Citumang, Green Canyon dan sungai-sungai lainnya.
“Tentunya aliran sungai ini juga bermanfaat bagi petani di wilayah Parigi, Cijulang, Cimerak dan wilayah lainnya. “pungkasnya. (PNews)
Dalam kegiatan penanaman pohon yang juga dihadiri Wakil Bupati, H. Adang Hadari, Ketua DPRD Pangandaran, Adm Perhutani Ciamis, para Kepala SKPD dan staf, relawan, pelaku wisata hingga masyarakat setempat, sebanyak 1.088 pohon, seperti pohon durian, ketik, mangga, jengkol dan petai ditanam di lahan seluas 13,6 Ha (136.000 m2).
Hal ini dimaksudkan untuk menggantikan tanaman yang rusak akibat pembalakan liar di blok Kitambaga petak 7A RPH Cisaladah BKPH Pangandaran, di Dusun Banjarsari Desa Selasari, Kecamatan Parigi.
Di sela-sela penanaman pohon, Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata, menyampaikan, ada sekitar 4.500 bibit pohon, seperti Kiara, Salam dan Kosambi dan Trembesi, juga ditanam.
Semua bibit yang ditanam ini, seperti Jeruk, Mangga, Pete dan Durian, kata Jeje, merupakan jenis tanaman yang akan meberikan manfaat untuk masyarakat.
“Saya berharap semua pihak menjaga dan merawatnya agar dapat tumbuh dengan baik, sehingga program penghijauan ini pun berhasil, “ucapnya. (16/1)
Bupati juga mengajak seluruh masyarakat untuk menghentikan kegiatan pembalakan liar serta
bisa menjaga hutan, karena seperti apa yang sudah ditanam hari ini tentunya kelak akan bisa menikmati hasilnya.
Bupati yakin, bencana kekeringan, banjir dan longsor, itu lebih banyak karena akibat perbuatan manusia yang hanya mencari keuntungan sesaat dengan melakukan pembalakan liar tanpa memikirkan kerusakan ekositem yang bisa mengaibatkan bencana alam.
“Dan sebagai salah satu bentuk upaya untuk menjaga hutan kita, kami akan membentuk Satgas Jaga Leuweung, yang anggotanya dari warga desa, “kata bupati.
Dikatakan bupati, jumlah anggota satgas ini sebanyak 150 orang, yang nantinya akan dilatih serta diberi pengetahuan agar bisa lebih memahami hutan, manfaat hutan, bagaimana akibatnya jika hutan rusak dan pengetahuan lainnya, sehingga satgas pun nantinya dapat mensosialisasikan ilmu yang didapatnya tersebut kepada warga lainnya.
“Jika ada masyarakat yang ingin memanfaatkan lahan, saya himbau agar melakukan koordinasi terlebih dahulu, karena memang masih ada lahan-lahan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, “kata bupati lagi.
bupati juga mengatakan, mudah-mudahan kegiatan hari ini menjadi sebuah momentum untuk menjaga keletestarian hutan sebagaimana fungsinya dan bukan merupakan kegiatan simbolik saja, karena seperti diketahui, lahan yang menjadi lokasi kegiatan penanaman bibit pohon ini merupakan
hulu sungai yang mengalir ke Citumang, Green Canyon dan sungai-sungai lainnya.
“Tentunya aliran sungai ini juga bermanfaat bagi petani di wilayah Parigi, Cijulang, Cimerak dan wilayah lainnya. “pungkasnya. (PNews)