SUASANA AKRAB WARNAI DISKUSI KARANGTARUNA CIBEUTI DAN DANDIM 0612 TASIKMALAYA
https://www.pangandarannews.com/2020/01/suasana-akrab-warnai-diskusi.html
TASIK NEWS-Suasana penuh keakraban mewarnai diskusi yang digagas Dandim 0612 Tasikmalaya, Letkol. Inf. Imam Wicaksana yang didampingi beberap anggotanya, dengan para remaja Karangtaruna Desa Cibeuti Kecamatan Kawalu Kota Tasik. Diskusi yang mengambil tema "Peranan Pemuda Dalam Melestarikan Budaya dan Lingkungan", digelar di Halaman SDN Cibeuti 2. (25/1)
Di hadapan para remaja ini, Imam pun sempat kata Bung Karno, berikan saya 10 pemuda maka akan kuguncang dunia.
“Jadi saya suka menangis apabila sesama pemuda Indonesia saling berselisih, konflik, bertarung, berkelahi dengan saudara sendiri, ingat..yang senang dan tepuk tangan adalah pihak luar, "ujar Imam.
Menurut Imam, mereka senang melihat bangsa Indonesia dengan keberadaan pemudanya kacau, sering bentrok dan berkelahi. Untuk itu mari tetap menjaga nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa ini.
“Ada pepatah Baduy mengatakan, gunung ulah lebur tempat ulah dirusak, "kata Imam.
Artinya, jika ingin kaya tapi jangan dengan jalan merusak tempat, karena yang akan rugi tentunya anak-cucu kita, jadi dalam ekspolarasi serta mengolah budaya dan alam ini pun harus dilakukan secara bijak.
Artinya lagi, kata Imam, pemuda jangan sekali-kali melupakan budaya sendiri tapi harus sebaliknya mampu selalu menjaga kelestarian lingkungan, karena Budaya dan kelestarian alam merupakan sebuah modal kekuatan sebuah bangsa.
Sementara saat menjawab pertanyaan salah seorang peserta diskusi yang bertanya tentang sudut pandang budaya menurut kacamata militer, Imam mengatakan, seperti dikatakan tadi bahwa melestarikan budaya dan menjaga kelestarian alam merupakan salah satu benteng kekuatan sebuah bangsa, dan cara untuk menciptakan kebersamaan tersebut bisa dilakukan seperti dalam bentuk gotong-royong yang sifatnya dapat memunculkan kekuatan persatuan dan kesatuan.
“Intinya kita sebagai anak bangsa harus tetap memperkokoh serta mempererat hubungan yang terjalin antara kita, “tegas Imam.(ANWAR WALUYO-JAJANG)
Di hadapan para remaja ini, Imam pun sempat kata Bung Karno, berikan saya 10 pemuda maka akan kuguncang dunia.
“Jadi saya suka menangis apabila sesama pemuda Indonesia saling berselisih, konflik, bertarung, berkelahi dengan saudara sendiri, ingat..yang senang dan tepuk tangan adalah pihak luar, "ujar Imam.
Menurut Imam, mereka senang melihat bangsa Indonesia dengan keberadaan pemudanya kacau, sering bentrok dan berkelahi. Untuk itu mari tetap menjaga nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa ini.
“Ada pepatah Baduy mengatakan, gunung ulah lebur tempat ulah dirusak, "kata Imam.
Artinya, jika ingin kaya tapi jangan dengan jalan merusak tempat, karena yang akan rugi tentunya anak-cucu kita, jadi dalam ekspolarasi serta mengolah budaya dan alam ini pun harus dilakukan secara bijak.
Artinya lagi, kata Imam, pemuda jangan sekali-kali melupakan budaya sendiri tapi harus sebaliknya mampu selalu menjaga kelestarian lingkungan, karena Budaya dan kelestarian alam merupakan sebuah modal kekuatan sebuah bangsa.
Sementara saat menjawab pertanyaan salah seorang peserta diskusi yang bertanya tentang sudut pandang budaya menurut kacamata militer, Imam mengatakan, seperti dikatakan tadi bahwa melestarikan budaya dan menjaga kelestarian alam merupakan salah satu benteng kekuatan sebuah bangsa, dan cara untuk menciptakan kebersamaan tersebut bisa dilakukan seperti dalam bentuk gotong-royong yang sifatnya dapat memunculkan kekuatan persatuan dan kesatuan.
“Intinya kita sebagai anak bangsa harus tetap memperkokoh serta mempererat hubungan yang terjalin antara kita, “tegas Imam.(ANWAR WALUYO-JAJANG)