TERKAIT OPSI LOCKDOWN, BUPATI PANGANDARAN AKAN DIBAHAS DULU PADA RAPAT BERSAMA
https://www.pangandarannews.com/2020/03/terkait-opsi-lockdown-bupati.html
PANGANDARANNEWS – Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata, mengatakan, terkait upaya mencegah penyebaran Corona, pihaknya akan melakukan pembahasan lebih dalam lagi sebelum memberlakukan opsi lockdown atau isolasi.
Menurutnya, ia akan melakukan pembahasan dengan DPRD, tokoh masyarakat, tokoh agama dan seluruh stakeholder, pada hari senin tanggal 16 maret 2020.
“Apalagi Pangandaran merupakan daerah wisata tentunya banyak yang menggantungkan hidup dari sektor ini. “ungkapnya.(15/3)
Untuk mengeluarkan kebijakan lockdown, tentunya, kata bupati, tentu harus dikoordinasikan dengan seluruh unsur terkait termasuk para pelaku usaha, sehingga pemda akan mendapat masukan untuk nahan pertimbangan dan kajian dalam memutuskan perlu tidaknya memberlakukan lockdown di Kabupaten Pangandaran.
Disoan Surat Edaran (SE) Gubenru Jawa Barat untuk sekolah, bupati mengatakan, pihaknya sudah memerintahkan untuk meliburkan sekolah dari semua jenjang pendidikan, dari TK, SD, SMP hingga SMA terhitung mulai 16 hingga 29 Maret 2020, dan kebijakan ini tentunya untuk menghentikan penyebaran virus corona.
“Sebagai gantinya kegiatan belajar-mengajar dilakukan dengan menggunakan metode jarak jauh, dan saya juga menghimbau agar kegiatan keluar kota seperti study tour dan sejensnya agar ditunda dulu hingga batas waktu yang belum bisa ditentukan, ““terang bupati.
bupati menambahakan, karena saat ini bertepatan sedang banyak kegiatan keagamaan yang melibatkan banyak masa, hal ini tentunya harus dibahas dengan tokoh agama dan masyarakat.
"Sekali lagi, opsi lockdown perlu tidaknya diberlakukan di Pangandaran, kita tunggu dulu hasil rapat bersama besok hari, “pungkasnya. (PNews)
Menurutnya, ia akan melakukan pembahasan dengan DPRD, tokoh masyarakat, tokoh agama dan seluruh stakeholder, pada hari senin tanggal 16 maret 2020.
“Apalagi Pangandaran merupakan daerah wisata tentunya banyak yang menggantungkan hidup dari sektor ini. “ungkapnya.(15/3)
Untuk mengeluarkan kebijakan lockdown, tentunya, kata bupati, tentu harus dikoordinasikan dengan seluruh unsur terkait termasuk para pelaku usaha, sehingga pemda akan mendapat masukan untuk nahan pertimbangan dan kajian dalam memutuskan perlu tidaknya memberlakukan lockdown di Kabupaten Pangandaran.
Disoan Surat Edaran (SE) Gubenru Jawa Barat untuk sekolah, bupati mengatakan, pihaknya sudah memerintahkan untuk meliburkan sekolah dari semua jenjang pendidikan, dari TK, SD, SMP hingga SMA terhitung mulai 16 hingga 29 Maret 2020, dan kebijakan ini tentunya untuk menghentikan penyebaran virus corona.
“Sebagai gantinya kegiatan belajar-mengajar dilakukan dengan menggunakan metode jarak jauh, dan saya juga menghimbau agar kegiatan keluar kota seperti study tour dan sejensnya agar ditunda dulu hingga batas waktu yang belum bisa ditentukan, ““terang bupati.
bupati menambahakan, karena saat ini bertepatan sedang banyak kegiatan keagamaan yang melibatkan banyak masa, hal ini tentunya harus dibahas dengan tokoh agama dan masyarakat.
"Sekali lagi, opsi lockdown perlu tidaknya diberlakukan di Pangandaran, kita tunggu dulu hasil rapat bersama besok hari, “pungkasnya. (PNews)