INI UNGKAPAN WARGA KOTA TASIK TERKAIT ALIH FUNGSI TROTOAR

https://www.pangandarannews.com/2020/04/ini-ungkapan-warga-kota-tasik-terkait.html
TASIK NEWS-untuk mengembalikan fungsi trotoar di Kota Tasik dibutuhkan tindakan tegas karena ini menyangkut untuk penegakan regulasi pemerintah, sehingga tumbuh kesadaran bersama demi mengembalikan fungsi trotoar sesuai fungsinya untuk pejalan kaki.
Dan untuk mengembalikan fungsi trotoar yang memang sudah bukan semestinya butuh proses, artinya pemerintah daerah harus memikirkan pemindahan atau relokasi para pedagang karena mereka membutuhkan tempat berjualan.
Seperti diungkapkan salah seorang warga Bojong Tengah, Yusuf Sulaeman (57), menurutnya, memang harus ada penataan PKL di sepanjang trotoar yang ada Kota Tasik, dengan kata lain mengembalikan fungsi trotoar menjadi jalan yang dikhususkan bagi pejalan kaki.
“Secara normatif mungkin pemkot Tasik telah melakukan himbauan, edukasi dan peringatan, “ungkapnya.(2/4)
Yusuf mengatakan, ia terpaksa harus berjalan hampir di tengah jalan saat pulang dari pusat perbelanjaan Asia Plaza, karena trotoar sudah dipenuhi para pedagang kaki lima (PKL) sedangkan bahu jalan pun menjadi area parkir.
Pemkot Tasik harus melakukan tindakan untuk sterilisasi trotoar, tetapi, ujar Yusuf, tetap memikirkan PKL, da tidak bisa langsung main bongkar lapak tempat jualannya, karena itu akan menimbulkan konflik sosial.
“Jika mereka tidak boleh berjualan di trotoar tetapi tetap harus dipikirkan juga mau dipindahkan kemana nantinya," tutur Yusuf.
Yusuf pun berharap, ke depannya pemkot melakukan pendekatan dengan melibatkan stakeholder terkait, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Sehingga keberadaan trotoar bisa dimanfaatkan sebagaimana fungsinya dan PKL pun bisa lebih ditata lagi, bukan berarti pelarangan untuk berjualan di trotoar tidak disertai dengan solusi, karena keberadaan PKL sebagai pelaku ekonomi yang mengantungkan hidup dari hasil berjualan juga perlu dipikirkan.
“Intinya, pemkot harus segera memperbaiki tata kotanya agar seluruh warga bisa menikmati kemajuan, kenyamanan serta keindahan Kota Tasik. “punkasnya. (ANWARWALUYO)
Dan untuk mengembalikan fungsi trotoar yang memang sudah bukan semestinya butuh proses, artinya pemerintah daerah harus memikirkan pemindahan atau relokasi para pedagang karena mereka membutuhkan tempat berjualan.
Seperti diungkapkan salah seorang warga Bojong Tengah, Yusuf Sulaeman (57), menurutnya, memang harus ada penataan PKL di sepanjang trotoar yang ada Kota Tasik, dengan kata lain mengembalikan fungsi trotoar menjadi jalan yang dikhususkan bagi pejalan kaki.
“Secara normatif mungkin pemkot Tasik telah melakukan himbauan, edukasi dan peringatan, “ungkapnya.(2/4)
Yusuf mengatakan, ia terpaksa harus berjalan hampir di tengah jalan saat pulang dari pusat perbelanjaan Asia Plaza, karena trotoar sudah dipenuhi para pedagang kaki lima (PKL) sedangkan bahu jalan pun menjadi area parkir.
Pemkot Tasik harus melakukan tindakan untuk sterilisasi trotoar, tetapi, ujar Yusuf, tetap memikirkan PKL, da tidak bisa langsung main bongkar lapak tempat jualannya, karena itu akan menimbulkan konflik sosial.
“Jika mereka tidak boleh berjualan di trotoar tetapi tetap harus dipikirkan juga mau dipindahkan kemana nantinya," tutur Yusuf.
Yusuf pun berharap, ke depannya pemkot melakukan pendekatan dengan melibatkan stakeholder terkait, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Sehingga keberadaan trotoar bisa dimanfaatkan sebagaimana fungsinya dan PKL pun bisa lebih ditata lagi, bukan berarti pelarangan untuk berjualan di trotoar tidak disertai dengan solusi, karena keberadaan PKL sebagai pelaku ekonomi yang mengantungkan hidup dari hasil berjualan juga perlu dipikirkan.
“Intinya, pemkot harus segera memperbaiki tata kotanya agar seluruh warga bisa menikmati kemajuan, kenyamanan serta keindahan Kota Tasik. “punkasnya. (ANWARWALUYO)