SEJUMLAH PEDAGANG DI PASAR BANJAR MEMILIH KABUR HINDARI TEST SWAB
https://www.pangandarannews.com/2020/06/sejumlah-pedagang-di-pasar-banjar.html
BANJARNEWS-Para pedagang di pasar Banjar dikagetkan dengan adanya pengetesan swab Covid-19, tapi bukannya mendapat sambutan malah seketika banyak kios tutup bahkan yang buka pun banayak ditinggalkan pemiliknya karena takut terjaring tes tersebut.
Salah seorang pedagang sayuran asal Balokang, Elis (36), ia mengaku takut jika setelah dilakukan tes swab ini lalu harus diisolasi, sehingga ia pun memilih kabur saja menghindar daripenetesan masal ini.
“Saya mah takut, jadi mendingan kabur saja daripada nantiharus masuk karantina, “ujarnya. (17/6)
Bukan cuma Eli, beberapa pedagang lainnya un memilih kabur untuk menghindar petugas yang datang untuk melakukan tes. Sehingga dari 831 alat test yang tersedia hanya sekitar 503 yang digunakan untuk para pedagang di pasar Banjar, pusat keramaian dan pengguna jalan.
Sementara sisanya sekitar 100 alat ini diperuntukan bagi tenaga kesehatan, 130 untuk tokoh Agama dan 98 alat test untuk penyandang Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan yang mendaftar melalui aplikasi Pikobar.
“Pemeriksaan Swab test ini akan dilaksanakan selama 10 hari ke depan, “terang Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Banjar, dr Agus Budiana.
Setelah pemeriksaan test swab ini, menurut Agus, hasilnya diperkirakan akan keluar satu pekan setelah pemeriksaan.
Di tempat yang sama, saat dimintatanggapannya, Wali Kota Banjar, Ade Uu Sukaesih, mengatakan, kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk pencegahan penyebaran covid-19., walau di Banjar tidak ada yang positif namun protokol kesehatan tetep harus dilaksanakan.
“Masker harus tetap dipakai, cuci tangan mesti harus dilakukan dan jaga jarak apalagi Kota Banjar sebentar lagi akan penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru, “ kata Ade. (TITO)
Salah seorang pedagang sayuran asal Balokang, Elis (36), ia mengaku takut jika setelah dilakukan tes swab ini lalu harus diisolasi, sehingga ia pun memilih kabur saja menghindar daripenetesan masal ini.
“Saya mah takut, jadi mendingan kabur saja daripada nantiharus masuk karantina, “ujarnya. (17/6)
Bukan cuma Eli, beberapa pedagang lainnya un memilih kabur untuk menghindar petugas yang datang untuk melakukan tes. Sehingga dari 831 alat test yang tersedia hanya sekitar 503 yang digunakan untuk para pedagang di pasar Banjar, pusat keramaian dan pengguna jalan.
Sementara sisanya sekitar 100 alat ini diperuntukan bagi tenaga kesehatan, 130 untuk tokoh Agama dan 98 alat test untuk penyandang Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan yang mendaftar melalui aplikasi Pikobar.
“Pemeriksaan Swab test ini akan dilaksanakan selama 10 hari ke depan, “terang Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Banjar, dr Agus Budiana.
Setelah pemeriksaan test swab ini, menurut Agus, hasilnya diperkirakan akan keluar satu pekan setelah pemeriksaan.
Di tempat yang sama, saat dimintatanggapannya, Wali Kota Banjar, Ade Uu Sukaesih, mengatakan, kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk pencegahan penyebaran covid-19., walau di Banjar tidak ada yang positif namun protokol kesehatan tetep harus dilaksanakan.
“Masker harus tetap dipakai, cuci tangan mesti harus dilakukan dan jaga jarak apalagi Kota Banjar sebentar lagi akan penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru, “ kata Ade. (TITO)