SEEKOR HIU TUTUL SEBERAT 1 TON DITEMUKAN MATI TERDAMPAR DI PANTAI CIPATUJAH
https://www.pangandarannews.com/2020/08/seekor-hiu-tutul-seberat-1-ton-mati.html
PANGANDARANNEWS.COM/TASIKNEWS-masyarakat Bubujung Desa Ciheras Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya, menemukan seekor ikan paus tutul yang terdampar di Pantai. Ikan berukuran besar yang berbobot sekitar 1 ton dengan panjang 2 meter lebih ini saat ditemukan warga sekitar pukul 7.00 pagi, dalam keadaan mati dan terdampar di sisi pantai Bubujung. (3/8)
Menurut keterangan salah seorang warga, Jenal, penemuan seekor hiu berjenis tutul tersebut diketahui pertama kali oleh sejumlah nelayan yang pulang melaut, dan penemuan ikan besar ini pun langsung tersebar hingga tak butuh waktu lama banyak warga yang memadati lokasi untuk melihat secara langsung.
Saat ditemukan ikan ini memang dalam kondisi mati, namun, kata Jenal, diperkiraan belum lama karena kondisi dagingnya belum membusuk, sehingga warga pun langsung memotong-motong ikan malang tersebut.
“Awalnya nelayan sendiri tak berani mendekati dan tadinya aka kita evakuasi, naum masyadakat sudah pada bawa golok dan langsung memotong-motong ikan tersebut,"ujarnya.
Sementara Koordinator Relawan Penanggulangan Bencana Kecamatan Cipatujah, Rahmat Saputra, yang langsung datang ke lokasi setelah menerima laporan ini. Ia mengatakan, paus yang terdampar itu diperkirakan kemungkinan terdampar sejak dini hari, tapi baru diketahui warga sekitar jam 7
Rahmat menyayangkan sikap warga yang langsung memotong-motong ikan paus yang terdampar itu, padahal, petugas masih ingin memastikan kondisi ikan itu. Memang diperkirakan ikan tersebut dalam kondisi mati, tapi itu baru secara kasatmata.
Menurut dia, terdamparnya ikan paus di pantai wilayah Kecamatan Cipatujah merupakan peristiwa yang langka, dan merupakan yang kali pertama setelah beberapa tahun terakhir.
“Dulu hiu yang terdampar malah lebih besar, tapi setelah beberapa tahun baru kali ini lagi ada ikan besar terdampar disini, “ungkapnya.
Untuk ke depannya ketika ada kejadian serupa, Rahmat mengimbau pada masyarakat untuk tak langsung menganggap ikan itu mati dan Rahmat juga berharap agar muspika setempat segera menginstruksikan kepala desa agar mengamankan ikan itu.
"Jangan terlalu cepat untuk memvonis paus mati, karena ada kemungkinan ikan masih hidup dan bisa kita lepas lagi," kata dia.
Sementara saat PNews menncoba mengonfirmasi ke BKSDA Resort Cipatujag, hingga berita ini diturunkan petugas BKSDA masih melakukan pengumpulan laporan. (ANWARWALUYO)
Menurut keterangan salah seorang warga, Jenal, penemuan seekor hiu berjenis tutul tersebut diketahui pertama kali oleh sejumlah nelayan yang pulang melaut, dan penemuan ikan besar ini pun langsung tersebar hingga tak butuh waktu lama banyak warga yang memadati lokasi untuk melihat secara langsung.
Saat ditemukan ikan ini memang dalam kondisi mati, namun, kata Jenal, diperkiraan belum lama karena kondisi dagingnya belum membusuk, sehingga warga pun langsung memotong-motong ikan malang tersebut.
“Awalnya nelayan sendiri tak berani mendekati dan tadinya aka kita evakuasi, naum masyadakat sudah pada bawa golok dan langsung memotong-motong ikan tersebut,"ujarnya.
Sementara Koordinator Relawan Penanggulangan Bencana Kecamatan Cipatujah, Rahmat Saputra, yang langsung datang ke lokasi setelah menerima laporan ini. Ia mengatakan, paus yang terdampar itu diperkirakan kemungkinan terdampar sejak dini hari, tapi baru diketahui warga sekitar jam 7
Rahmat menyayangkan sikap warga yang langsung memotong-motong ikan paus yang terdampar itu, padahal, petugas masih ingin memastikan kondisi ikan itu. Memang diperkirakan ikan tersebut dalam kondisi mati, tapi itu baru secara kasatmata.
Menurut dia, terdamparnya ikan paus di pantai wilayah Kecamatan Cipatujah merupakan peristiwa yang langka, dan merupakan yang kali pertama setelah beberapa tahun terakhir.
“Dulu hiu yang terdampar malah lebih besar, tapi setelah beberapa tahun baru kali ini lagi ada ikan besar terdampar disini, “ungkapnya.
Untuk ke depannya ketika ada kejadian serupa, Rahmat mengimbau pada masyarakat untuk tak langsung menganggap ikan itu mati dan Rahmat juga berharap agar muspika setempat segera menginstruksikan kepala desa agar mengamankan ikan itu.
"Jangan terlalu cepat untuk memvonis paus mati, karena ada kemungkinan ikan masih hidup dan bisa kita lepas lagi," kata dia.
Sementara saat PNews menncoba mengonfirmasi ke BKSDA Resort Cipatujag, hingga berita ini diturunkan petugas BKSDA masih melakukan pengumpulan laporan. (ANWARWALUYO)