PEMKAB PANGANDARAN SEGERA RENCANAKAN PERBAIKAN GEDUNG TES
Seperti dikatakan Pjs Bupati Pangandaran, Dani Ramdan, ia menargetkan psling lambat bulan oktober mendatang perbaikan dan fungsi shelter sudah aktif.
“Nantinya di gedung TES tersebut rekan-rekan relawan akan melaksanakan akitvitas harian, dan saat ini sangat tepat karena berbarengan dengan momen bulan bulan pengurangan risiko bencana, “ujarnya.(5/10)
Dani juga mengatakan, shelter tsunami tersebut akan dujadikan pusat pusat edukasi ketangguhan dalam menghadapi bencana pada masyarakat bahkan wisatawan bisa belajar untuk menambah pengetahuan terkait kebencanaan dan mitigasi bencana.
Dani yang juga Kepala BPBD Provinsi Jawa Barat, mengakui, kondisi jalur evakuasi di Pangandaran sudah cukup layak hanya yang jadi persoalan, apakah wisatawan dan warga tahu jalur evakuasi tersebut.
Oleh karena itu, menurut Dani, pihaknya akan melaksanakan pelatihan terkait apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana, termasuk pengenalan jalur-jalur evakuasi.
“Dan untuk wisatawan, kita akan melatih para pelaku wisata seperti pengusaha hotel, pedagang dan lainnya, sehingga jika terjadi bencana mereka yang akan memandu wisatawan ke jalur evakuasi,” imbuh Dani.
Seperti diketahui, bangunan shelter tsunami selama ini kurang trawat, banyak bagian gedung yang bocor sehingga menyebabkan genangan air di dalam gedung. Begitu juga dengan kondisi penerangan sudah banyak yang padam bahkan tampak instalasi kabel listriknya pun sudah tidak karuan dan membahayakan. Padahal gedung berukuran sekitar 50 x 60 meter yang dibangun tahun 2016 ini dibangun dengan anggaran sebesar Rp 23 milyar, dan gedung TES ini diklaim bisa menampung sekitar 6 ribu orang. (PNews)