SELURUH STAKEHOLDER PANGANDARAN SEPAKATI PILKADA BERADAB
PANGANDARANNEWS.COM-Bertempat di sebuah hotel di kawasan pantai barat, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pangandaran hari ini (28/10) menggelar rapat kordinasi dengan seluruh stakeholger Pilkada Pangandaran, yang dihadiri Plt. Bupati Pangandaran, Dani Ramdhan, perwakilan Kapolres Ciamis, Kodim 0613 Camis, Kejaksaan, Bawaslu Provinsi Jawa Barat, seluruh camat dan Kapolsek, Danramil, ketua Partai Politik, Ketua Tim Kemenangan 2 paslon serta sejumlah pejabat dilingkup Pemkab Pangandaran.
Pada acara tersebut seluruh peserta yang hadir sepakat mengucapkan Deklarasi Kepatuhan Protokol Kesehatan Dalam Pemilihan yang Beradab (Bersih, Rasional, Damai, Amanah da Berintegrita).
Dalam deklarasi yang ditandtangi seluruh stakeholder Pilkada Pangandaran, ada 4 point kesepakatan, diantaranya, 1. Mendukung program pemerintah dalam penanggulangan covid-19 khususnya di Kabupaten Pangandaran dan akan mengkampanyekan penerapan cara hidup sehat kepad masyarakat, 2. Selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan dengan menjaga jarak, memakai masker dan mencucitangan, 3. Tidak melakuka keramaian dan arak-arakan dalam setiap tahapan pemilihan serentak tahun 2020, dan ke empat, Sia melaksankan pemiliha serentak tahun 2020 di Kabupaten Pangandaran dengan mematuhi protokol kesehatan.
Sementara dalam paparannya, Bupati Pangandaran, Dani Ramdhan, menyampaikan, kegiatan rangkaian Pilkada ini benar-benar sangat luar biasa, karena sejak dirinya dilantik menjadi plt sudah langsung mengikuti tahapan-tahapan pilkada.
Selain harus patuh pada aturan dan perundang-undangan, kata Dani, Pilkad kali jug harus patuh pada protokol kesehatan.
“Dan ini harus disepakati seluruh stake holder dengan bersama-sama membuat kelompok kerja sebagai bentuk kepatuhan pada protokol kesehatan, “paparnya.
Menurutnya, Pilkada kali juga merupakan pertaruhan karena selain harud dilaksanakan secara jujur, adal dan demokratis juga harus sehat, salah satu upayanya dengan menerapkan protokol kesehatan pada setiap tahapan hingga pelaksanaan pencoblosan nanti.
Baik penyelenggara, pasangan calon, pengawas, keamanan bahkan masyarakt pemilih berpotensi terpapar, sehingga semuanya harus hati-hati agar Pilkada ini tidak menjadi klaster.
“Saya dan kita semua berharap mudah Pilkada tahun ini bisa lebih baik dari Pilkada pertama beberapa tahun lalu, “ungkap Dani.
Hal senada dikatakan salah seorang komisioner Bawaslu Provinsi Jawa Barat, Zaki Hilmi, menurutnya yang paling membedakan pelaksanaan Pilkada tahun 2020, seluruh tahapan dilalsanakan dalam koridor protokol kesehatan.
Ia menambahkan, Pilkada kali ini dibangun dangan kepatuhan agar tidak terjadi klaster penyebaran yang melibatklan penyelenggara, peserta dan masyarakat.
“Keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi, “tegasnya. (PNews)