EKONOMI PASCA PANDEMI COVID-19 JADI BAHASAN DIALOG PUBLIK DPRD DAN BEM STITNU AL-FARABI PANGANDARAN
PANGANDARANNEWS.COM – Beberapa waktu lalu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama (STITNU) Al-Farabi datang ke gedung DPRD Kabupaten Pangandaran untuk menggelar dialog publik, dengan mengusung tema “Ekonomi Pangandaran Pasca Pandemi Covid-19”.
Dalam dialog yang dilaksanakan di ruang rapat paripurna DPRD Kabupaten Pangandaran hadir sejumlah tokoh dan pejabat, seperti Ketua DPRD Kabupaten Pangandaran Asep Noordin, Ketua HIPMIKINDO Rina Herlina, Ketua Komisi ll DPRD Endang Ahmad Hidayat dan Kepala Dinas Perdagangan UMKM Tedi Garnida.
Pada sambutannya Ketua DPRD Pangandaran Asep Noordin menyampaikan apresiasinya pada seluruh pengurus BEM STTNU Al-Farabi Pangandaran yang masih memiliki kepedulian terhadap perekonomian di Kabupaten Pangandaran.
“Dan mudah-mudahan saja perekonomian masyarakat Pangandaran dimasa pandemi ini masih bisa tetap berjalan dengan baik sehingga akan tercipta pembangunan dan kesejahtraan masyarakat,” ungkap Asep.(24/6)
Dan peran DPRD yang mempunya salah satu fungsi pengawasan menurut Asep, tentu harus aktif dalam mengawal kebijakan pemerintah sehingga proses pembangunan di daerah pun bisa berjalan maksimal.
Dalam usaha pemulihan ekonomi di masa pandemi covid-19 ini DPRD juga bersinergi dengan Pemda berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi serta untuk membangkitkan sektor-sektor yang dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD), salah satunya melalui pemanfaatan sektor ekonomi kelautan dan perikanan, karena peta jalan pembangunan menuju masyarakat yang maju, adil, makmur dan berdaulat juga diharapkan dapat tercapai melalui pemanfaatan potensi ini. Dan potensi ini meliputi perikanan tangkap, perikanan budidaya, industri pengolahan hasil perikanan tambak dan industri garam, industri bioteknologi perairan dan pariwisata bahari.
“Dan untuk membangun perekonomian yang stabil, saat ini kuncinya kita harus tetap sehat salahsatunya dengan selalu memperhatikan dan melaksanakan protokol kesehatan”, paparnya.
Disoal kondisi APBD Kabupaten Pangandaran, Asep mengatakan saat ini mengalami pergeseran dan pengurangan yang sangat signifikan, karena ada refocusing sekitar Rp8 miliar.
“Di tahun 2021 ini saja biaya penunjang untuk kegiatan kegiatan DPRD mengalami pengurangan anggaran sekitar Rp 5 miliar,”terangnya. (PNews)