INI KELUHAN SEORANG PENJUAL NASI GORENG DI KOTA TASIK TERKAIT PPKM DARURAT
PANGANDARANNEWS.COM/TASIKNEWS – Dampak kebijakan pemerintah menerapkan PPKM Darurat yang diakibatkan tingginya angka kasusu yang terpapar Covid-19, hal ini sangat berdampak warga dalam usaha mencari usaha untuk menyambung hidup buat makan keluarga, sehingga tak jarang warga saat berjualan harus kucing-kucingan dengan petugas.
Salah seorang pedagang baso, Aken yang tinggal disudut pinggiran Kota Tasik mengeluh karena hingga saat ini ia belum pernah mendapat bantuan dari awal pandemi covid sampai sekarang,
“Mungkin karena saya tinggal di rumah kontrakan, “ungkapnya.
Hal senada dikatakan penjual nasi goreng, Partam yang biasa mangkal di Jalan HZ Mustofa Tasik, menurutnya, disini perlunya peran pemerintah untuk mendata dengan cara dor to dor ke rumah warga untuk membagikan kepada warga yang benar-benar membutuhkan, jangan sampai uang hak orang kecil tidak tersentuh karena keterbatasan informasi dan lainya.
“Mengapa harus banyar denda, kami hanya mencari nafpkah padahal masih banyak pejabat yang melangkar prokes tapi seolah selamat dari denda dan kalau rakyat kecil melangkar prokes langsung tindak harus banyar denda. “ungkapnya.(12/7)
Partam berharap mudah-muahan pemerintah lebih selektif dengan cara terjun ke sudut-sudut pemukiman karena jika hanya mengeluarkan himbauan diam dirumah sementara untuk memenuhi kebutuhan hidup tidak terpenuhi masih ini menjadi dilema.
“Pendek kata, keluar rumah mati diam di rumah pun mati kelaparan, “kata Partam lagi. (ANWARWALUYO)