HERI GUSTARI :”DI SAAT PANDEMI COVID-19 SEBAIKNYA MASYARAKAT TUNDA KEHAMILAN”
PANGANDARANNEWS.COM – Di mas pandemi covid-10 sekarang ini diharapkan mayarakat menunda kehamilan.Kepala Dinas DKBP3A Pangandaran Drs. Heri Gustari, M.Si
Demikian disampaikan Kepala Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak atau DKBP3A Pangandaran Drs. Heri Gustari, M.Si, penundaan kehamilan di masa pandemi sesuai arahan dari BKKBN. Sehingga DKBP3A pun kini gencar mensosialisasika hal ini pada masyarakat Pangandaran agar sadar selalu menggunakan alat kontrasepsi.
Menurut heri, program menunda kehamilan ini juga menjadi tugas KBP3A untuk menkseskan Keluarga Berencana (KB).
Kata Heri, tidak ada larangan hamil pada saat pandemi, namun akan lebih bijak jika pasangan usia subur (PUS) untuk menunda rencana memiliki momongan hingga pandemi Covid-19 usai.
"Karena kondisi ibu hamil ini rentan terkena Covid-19 sehingga sangat berpengaruh terhadap keselamatan ibu dan janin selama kehamilan serta lebih berisiko mengalami gejala berat yang memerlukan perawatan intensif," terangnya.(1/8)
Lebih jauh Heri mengatakan, dalam pemaparan BKKBN ada tiga faktor yang harus menjadi perhatian khusus pada masa pandemi Covid-19, diantaranya kesehatan, ekonomi dan psikologis.
Dan faktor kesehatan biasanya tahan tubuh saat hamil menurun, dan saat ibu hamil yang terpapar Covid-19 pasti mengkonsumsi obat yang dapat membahayakan janin, dan selain itu, kata Heri, pasien akan mengalami keterbatasan dalam akses fasilitas kesehatan karena saat ini diprioritaskan untuk penanganan Covid-19.
Untuk faktor ekonomi, lanjut Heri, kebutuhan pokok ibu hamil dan ibu menyusui biasanya sangat yinggi, dan untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan asupan gizi dan vitamin akan bertambah satu anggota keluarga sehingga hal ini akan menambah pengeluaran keluarga.
“Sementara faktor psikologi untuk ibu hamil pada masa pandemi Covid-19 akan menimbulkan kecemasan, dan ini tentu sangat berpengaruh pada psikologi ibu hamil dan menyusui, “terang Heri lagi.
Heri menjelaskan, bagi ibu yang baru melahirkan akan mengalami baby blues syndrome, dan hal ini dapat berakibat terkendala pemberian ASI eklusif akibat produk ASI yang dihasilkan tidak maksimal.
Tapi jika terjadi hamil di masa Covid-19, Heri menyarankan agar rajin berolahraga secara rutin seperti berenang, yoga, senam pagi atau jalan pagi untuk tetap menjaga kesehatan dengan tidak lupa mengontrol asupan gizi.
“Kami juga merekomendasikan bagi ibu hamil di saat pandemi Covid-19 ini agar melakukan pemeriksaan ANC ke bidan, Puskesmas atau Rumah Sakit serta menyarankan agar
masyarakat khususnya ibu hamil untuk segera memasang alat kontrasepsi setelah melahirkan atau keguguran, “pungkasnya. (PNews)