INI TANGGAPAN BUPATI SAAT LUHUT MENGATAKAN PANGANDARAN BERPOTENSI TERJADINYA PENYEBARAN KASUS IMPOR COVID
PANGANDARANNEWS.COM – Dilansir dari berita sebuah media on line, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menerjunkan tim untuk mengevaluasi penerapan protokol kesehatan pada pemberlakuan pembukaan kembali aktivitas masyarakat.
Menurutnya di sejumah wilayah terjadi peningkatan mobilitas, terutama lokasi wisata seperti Pantai Pangandaran yang dipenuhi wisatawan yang datang dari berbagai ddaerah seperti Bandung, Tasikmalaya dan Jabodetabek. Sehingga keadaan ini berpotensi untuk terjadi penyebaran kasus impor bagi daerah tersebut, dan hal ini diperparah juga karena lemahnya protokol kesehatan yang diterapkan.
“Tingkat okupansi hotel di Kawasan Wisata Pangandaran mendekati penuh tentu hal ini berlawanan dengan ketentuan yang mengatur kapasitas hotel yang diperbolehkan, “ujarnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah pusat terus mendorong agar Pemda memahami dan mengawasi kondisi ini dan melakukan tindakan tegas terhadap segala bentuk pengabaian peraturan mengenai PPKM.
Sementara terkait berita tersebut, Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata mengatakan pihaknya siap untuk meningkatkan pengawasan protokol kesehatan (prokes) dan vaksinasi pelaku wisata.
Jeje mengatakan sejak awal uji coba dibuka kembali obyek wisata Pemda dan pelaku wisata berkomitmen untuk bersama-sama memperhatikan prokes, seperti pakai masker dan tidak berkerumun.
“Saat itu kami membuat komtmen secara tertulis untuk tetap menerapkan prokes di lokasi wisata, “kata Jeje. (14/9)
Baginya, imbuh Jeje, apa yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ini harus menjadi motivasi baik bagi pelaku wisata, wisatawan atau pun Pemkab Pangandaran untuk semakin disiplin dalam menerapkan prokes, pasalnya jika semuanya abai pemerintah bisa saja menutup kembali objek wisata Pangandaran.
Jeje menambahkan, ia juga sudah memberikan ultimatum kepada seluruh pelaku wisata agar segera melaksanakan vaksinasi karena ini penting untuk menekan risiko penularan dan dampak virus COVID-19.
Bahkan, imbuh Jeje ia memberi tenggat waktu hingga hari Kamis tanggal 16 Septemner 2021, minimal 90 persen pelaku usaha wisata harus sudah divaksin, dan jika sampai waktu yang sudah ditentukan belum 90 persen, maka minggu depan wisata akan ditutup lagi. Dan langkah tegas ini terpaksa dilakukan karena untuk kebaikan masyarakat Pangandaran.
"Jika sampai tanggal 16 september nanti vaksinasi pelaku wisata tidak mencapai 90 % wisata terpaksa saya tutup dan saya siap dengan segala risikonya," tegasnya. (PNews)