Ini Sepenggal Pengalaman “Si Raja Tanjakan” Tonton Susanto Yang Kini Mengabdi Jadi ASN Di Kab. Pangandaran
PANGANDARANNEWS.COM - Masih ingat nama Tonton, pria dengan nama langkap Tonton Susanto kelahiran tanggal lahir 24 September 1973 di Kabupaten Pangandaran merupakan seorang pembalap sepeda dengan dengan deretan prestasinya, antara lain berhasil meraih medali emas pada SEA Games 2001 di Kuala Lumpur pada balapan jalan raya di nomor individual time trial 50 kilometer, medali emas pada final nomor perlombaan individual time trial (ITT) 50,7 kilometer cabang sepeda SEA Games XXVI di jalur Indramayu-Subang Jawa Barat dan segudang prestasi lainnya.
Selain dikenal menjadi “raja tanjakan”, Tonton juga begitu populer saat dalam dunia balap sepeda tanah air dengan perolehan 4 medali emas SEA Games.
Dimanakah Tonton sekarang, sekarang Tonton yang tinggal di rumahnya di Dusun CVikangkung Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih, sejak pada tahun 2017 telah “gantung sepeda” menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan saat bertugas di Bagian Kesra Sekretariat Daerah Kabupaten Pangandaran.
Kepada PNews saat bincang-bincang di tempat kerjanya Tonton menuturkan sejumlah pengalamannya saat masih aktif menjadi atlit sepeda balap Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI).
Saat ini walau diakui cabang olaharag (cabor) balap sepeda terkesan kurang greget, sebenarnya kata Tonton, tidak seperti itu. Karena mungkin bedanya saat ini kegiatan balap sepeda full hanya mengandalkan kucuran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) saja, sehingga ketika kondisi keuangan daerah mengalami penurunan maka otomatis kegiatan olahraga khususnya balap sepeda pun akan tersendat.
Kalau jaman ia dan rekan-rekannya seperti Bandi, Candra, Kusmawati, Arin Kiswana, Iswadi dan lainya, kata Tonton, semua mempunyai tim dan sponsor yang membiayai untul latihan tiap hari. Sebenarnya jika atlit tersebut lebih aktif seperti yang ia lakukan dulu bisa punya sponsor dan tim sendiri, dengan cara menawarkan diri, kata Tonton, Tonton tidak mengalami kendala.
“Nah, atlit sepeda sekarang tidak punya tim atau sponsor yang bisa mensuport untuk itu sehingga tidak bisa berprestasi lebih bagus lagi, salah satunya akibat kurangnya porsi latihan, “jelasnya.(18/08)
Tonton Susanto |
“Ini jelas menjadi suatu kebangaan bagi saya walau tidak dibayar, tapi paling tidak latihan saya ada yang membiayai dan bisa ikut ke even-even balapan dengan tim, “ujarnya.
Dan sejak saat, Tonton meyebut pemda (saat itu masih Ciamis) juga selalu memberikan perhatian, salah satunya bisa menjadi ASN dan selalu memberikan bonus saat ia menjadi juara, dan walau ia sudah menjadi ASN tapi pemda masih memperbolehkan Tonton untuk latihan.
Saat diminta komentarnya terkait atlit sepeda yang ada di Kabupaten Pangandaran, sebenarnya persoalannya ada di ISSI, organisasi paling tinggi yang mengurus cabor balap sepeda. Dulu ISSI mempunyai program balapan-balapan yang ada di tiap-tiap provinsi dan sudah terjadwal tapi sekarang itu tidak ada, dan jika pun ada paling lewat media sosial, sedangkan untuk anggarannya sangat susah.
“Kalau dulu jika ada balapan bulan depan, paling tidak sudah persiapan untuk mengajukan proposal dulu baik ke pemerintah atau ke pihak lainnya, “terang Tonton.
Tapi terlepas dri persoalan semua itu, Tonton mengatakan, kuncinya untuk bisa meraih prestasi tentu yang utama dari atlitnya sendiri. bagaimana mentalnya, kemauan, kerja keras serta , dan itu harus tumbuh pada atlit bukan mengadalkan pihak lain, yang lain hanya mensuport.
Tonton juga mengatakan, sekarang komunitas sepeda di Pangandaran sangat banyak tapi sayang kalau klub yang terdaptar di ISSI belum ada.
Tapi Tonton tetap optimis, harapan untuk bisa menggali lagi potensi atlit daerah masih punya potensi besar, dan itu sebenarnya bisa digali lewat even-even seperti Bupati Cup atau lainnya.
“Ini tentu menjadi target awal prestasi untuk yang masih yunior, pemula serta kadet dan tentu bupati cup ini akan menjadi kebanggaan jika bisa menjadi juara, “pungkasnya. (PNews)