Meningkat Dari Tahun Lalu, Kerugian Akibat Bencana Alam Di Kabupaten Capai Rp 2,3 Miliar
PANGANDARANNEWS.COM – Data kerugian akibat Bencana alam di Kabupaten Pangandaran yang tercatat di BPBD Pangandaran mencapai Rp. 2,3 milyar, meningkat dibanding tahun lalu padahal data tersebut tercatat sampai bulan Agustus.
Demikian disampaikan Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran, Kustiman, mengatakan sementara data pada tahun 2021 lalu hanya Rp 240 juta.
Bencana alam yang paling banyak terjadi di Kabupaten Pangandaran, kata Kustiman, diantaranya gempa bumi, angin topan, banjir dan tanah longsor dengan jumlah terdampak gempa bumi ada 2 Kepala Keluarga (KK) di Kecamatan Parigi dan Kecamatan Padaherang.
“Disusul angin topan ada 54 KK terdampak, paling banyak 22 KK di Kecamatan Parigi, akibat tanah longsor 2 KK di Kalipucang dan Cigugur dan akibat kebakaran ada 13 KK, yang paling banyak terjadi di Kecamatan Parigi,"jelas Kustiman, (13/09)
Kustiman menambahkan, selain angin topan, gempa bumi paling sering terjadi di Pangandaran tercatat per bulan Agustus 2022 jumlah gempa bumi terjadi sebanyak 32 kali. Dengan rincian, bulan Januari 2 kali, februari 3 kali, Maret 7 kali, April 4 kali, Mei 3 kali, Juni 3 kali, Juli 3 kali, agustus 6 kali.
Sementara untuk skala kegempaannya, kata Kustiman, bervariatif dari mulai 1,9 Skala Richter (SR) hingga 5,3 SR, artinya per bulan hampir 3 sampai 7 kali terjadi dengan titik koordinat pantai Pangandaran.
“Gempa tidak terasa sebanyak 25 kali dan yang teras 7 kali,"jelasnya.
Kustiman menyebut, ada 215 jiwa terdampak bencana alam Pangandaran dengan total kerugian Rp 2,3 miliar, dengan rincian bangunan rusak berat 15 KK, rusak sedang 11 KK, rusak ringan 60 KK dan Kecamatan Pangandaran menjadi daerah paling banyak mengalami kerugian, mencapai Rp 1.4 Miliar.
Kustiman juga memastikan keluarga terdampak bencana alam baru-baru ini sudah mendapat bantuan logistic, karena pasca kejadian bencana langsung dikirim bantuan logistik dan tenda darurat.
Manajer Pusdalops BPBD kabupaten Pangandaran Aka Zakaria menambahkan, pada bulan agustus saja kerugian akibat bencana alam sebesar Rp 183 juta dan keluarga terdampak sebanyak 13 KK.
“Data ini berdasarkan hasil assessment dan verifikasi tim, serta laporan dari kepala desa, “terangnya. (PNews)