Terkait Sejumlah Komentar Penyelenggaraan Pan Asia Hash, Ini Tanggapan Ketua LPNU Kabupaten Pangandaran
PANGANDARANNEWS.COM - Menanggapi berbagai komentar terkait penyelenggaraan Pan Asia Hash, Ketua LPNU Kabupaten Pangandaran, Iwan Sofa menyampaikan, selaku muslim ia setuju jika alkohol itu haram dan sepakat kalau seluruh masyarakat muslim perlu membentengi dari bahaya alkohol.
Namun, kata Iwan, dalam konteks bernegara dalam bingkai NKRI tentunya dengan perbedaan agama didalamnya memerlukan jiwa toleran dalam menghadapi berbagai persoalan dan saling memberikan ruang satu sama lain.
“Tidak semua agama mengharamkan alkohol, maka sudah sewajarnya pemerintah memberikan ruang dengan tanpa mendiskreditkan kelompok atau agama yang lain, “ujar Iwan kepada PNews, lewat sambungan teleponnya.(09/10)
Event Pan Asia Hash (PAH) adalah even yang melibatkan warga dari puluhan negara dengan perbedaan agama didalamnya, dan terkait dengan adanya salah satu rangkaian acara yang diperdebatkan masyarakat, sejauh yang ia ketahui kegiatan tersebut digelar dengan konsep privat, jauh dari penduduk, bukan di area publik dan dengan pengamanan area sedemikian rupa sehingga tidak bisa diakses oleh masyarakat secara umum dan hanya dihadiri oleh peserta yang sudah ditentukan sebelumnya. Dan karena ini hanya untuk komunitas peserta PAH saja maka dalam kegiatannya pun tidak sembarang orang bisa datang dan tempat penyelenggaraannya pun terlokalisir hanya di sekitar area Allur Villa saja, walau ada kegiatan di tempat tersebut, seperti di obyek wisata Karangnini, Karapyak, Cagaralam dan Green Canyon, ini hanya untuk kegiatan olahraga seperti long run dan soft run.
Sebagai kabupaten yang mempunyai visi pariwisata, lanjut Iwan, tentu pemda sudah sewajarnya hadir untuk mensukseskan acara tersebut dengan tujuan mempromosikan pariwisata kepada dunia. sekitar 4000 peserta yang berasal dari 30 negara selain akan berdampak manfaatnya secara langsung kepada para pelaku pariwisata dan berbagai penyedia jasa didalamnya seperti perhotelan, rumah makan, para pedagang, tour guide dan sebagainya.
“Dan saya sendiri sebagai pelaku usaha wisata, pengelola rumah makan, secara langsung dapat merasakan itu semua, “terangnya.
Iwan menyebut, kegiatan seperti ini juga akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pangandaran melalui pajak dan retribusi yang secara langsung maupun tidak akan berpengaruh kepada kesejahteraan masyarakat.
Dalam situasi saat ini dimana ekonomi dunia sedang tidak stabil dan berdapak pada melemahnya perekonomian dan daya beli masyarakat termasuk di sektor pariwisata, maka menurut Iwan, kegiatan seperti ini diharapkan akan sangat berpengaruh kepada ekonomi masyarakat di Kabupaten Pangandaran.
“Bukan itu saja, ada yang bisa dirasakan langsung masyarakat. Jika diasumsikan seorang peserta PAH membelanjakan uangnya minimal Rp 200 ribu per hari, berapa jika dikalikan selama 3 hari dan berapa jika dikalikan 4000 jumlah wisatawan yang tergabung dalam komunitas PAH ini, “pungkasnya.
Sementara hasil penelusuran PNews di lapangan, Pan Asia Hash merupakan kegiatan sebuah komunitas yang ada di sejumlah negara yang bersipat untuk menciptakan kegembiraan dan kesenangan seluruh anggota komunitas, sehingga kegiatannya pun bersipat privasi hanya untuk anggota saja.
Tidak hanya itu, peserta yang datang pun sudah melalui skrening harus berusia diatas 20 tahun, sehingga kegiatan PAH ini pun hanya diikuti usia rata-rata di atas 40 tahun.
Karena ini hanya untuk komunitas, maka dalam kegiatannya pun tidak sembarang orang bisa datang. Sehingga tempat penyelenggaraannya pun terlokalisir hanya di sekitar area Allur Villa saja, walau ada kegiatan di tempat tersebut, seperti di obyek wisata Karangnini, Karapyak, Cagaralam dan Green Canyon, ini hanya untuk kegiatan olahraga seperti long run dan soft run.
Sementara kegiatan yang sipatnya "hura-hura" atau pesta, ini hanya dilaksanakan di seputar Allur Villa dan hanya diikuti para peserta saja. Masyarakat umum tidak diperbolehkan masuk kawasan kegiatan Pan Asia Hash, karena seluruh kegiatan ini untuk dan dilakukan hanya oleh komunitas saja.
Sementara Pemkab Pangandaran secara langsung tidak khusus ada dalam kegitan ini karena Kegiatan PAH ini masuk dalam rangkaian Dasa Warsa Milangkala Hari Jadi Kabupaten Pangandaran ke 10. Dalam penyelenggaraan PAH ini Pemda hanya memberikan pasilitas keamanan, kebersihan, pengaturan kendaraan dan pasilitas tempat untuk lokasi kegiatan olahraga, long run dan soft run.
Pemkab Pangandaran juga tidak mengeluarkan anggaran khusus untuk kegiatan PAH ini, karena seluruh biaya penyelenggaraan ini dibiayai oleh perusahaan grand pangandaran sebagai inisiator PAH. (hiek)