Maraknya Penangkapan Baby Lobster Jadi Penyebab Turunnya Produksi Ikan Di KUD Minasari Pangandaran Tahun Ini


PANGANDARANNEWS.COM
  - Maraknya penangkapan baby lobster oleh nelayan menjadi salah satu penyebab menurunnya produksi tangkapan ikan yang biasanya hasil produksi mencapai Rp30 milyar, sekarang hanya mencapai Rp18 milyar.

Demikian disampaikan Ketua KUD Minasari Pangandaran, Jeje Wiradinata, beberapa waktu lalu saat memimpin Rapat Tahunan Anggota (RAT) bertempat di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di kawasan pantai timur Pangandaran.(20/03)

Kepada sejumlah awak media Jeje menuturkan, dalam RAT ini
intinya untuk melakukan evaluasi terkait usaha koprasi  terutama tentang sumber kehidupan dan kesejahteraan anggotanya yakni para nelayan.

Saat ini menurunan produksi bukan terjadi ada nelayan Pangandaran saja, tapi, kata Jeje, terjadi juga pada nelayan Madasari, Legokjawa, Batukaras, Nusawiru di Kecamatan Cijulang, di bojongsalawe Kecamatan Parigi dan pantai Palataragung di Kecamatan Kalipucang.

"Saya kira penyebabnya ini karena para nelayan saat ini ramai-ramai meakukan penangkapan baby lobster," ucap Jeje.

Padahal, imbuhnya, penangkapan ilegal baby lobster itu sangat berpengaruh terhadap ekosistem biota laut, sehingga dengan tidak adanya baby lobster maka rantai makanan biota laut pun terputus yang ahirnya tidak ada ikan yang mau mendekat ke laut Pangandaran.

"Tentu dengan tidak adanya ikan ahirnya para nelayan tidak dapat ikan saat melaut," ungkap Jeje.

Jika ada yang berpendapat keberadaan baby lobster tidak berpengaruh, menurut Jeje, itu anggapan yang salah. Karena logikanya bila nelayan lebih banyak menangkap baby lobster, maka hasil tankapan ikan pun menurun ini dampak langsung karena banyak nelayan yang beralih untuk menangkap baby lobster.

"Sekarang perputaran modal untuk di KUD Minasari hanya mencapai Rp 18 milyar saja, yang biasanya mencapai Rp30 milyar," terangnya.

Menurut Jeje yang juga Bupati Kabupaten Pangandaran, tahun 2023 ini KUD Minasari berencana akan menambah 2 unit usaha baru,  SPBU dan pabrik es, yang diperkirakan memerlukan modal sekitar Rp4 milyar yang rencananya bersumber dari APBD Kabupaten Pangandaran, namun sayang saat ini kondisi APBD Pangandaran sedang "tidak dalam kondisi baik-baik saja".

"Tapi Insaalloh sebelum berahir masa jabatan bupati SPBU dan pabrik es ini diharapkan sudah ada," tegasnya.

Jeje menambahkan, saat ini di KUD Minasari masih ada dana yang belum semuanya tersalurkan, yaitu dana kematian. Dari total Rp 600 juta baru terpakai Rp71 juta, karena tahun ini memang tidak ada anggota yang meninggal.(hiek)

Related

berita 6875767106417545802

Posting Komentar

emo-but-icon

item