Akibat Pinjaman Anggota Macet Dan Koperasi Tidak Ada Uang, Tabungan Siswa Jadi Korban ?
PANGANDARANNEWS.COM - Hanya berselang beberpa waktu saja setelah viral masalah Guru Husen yang mengaku kena pungli dan diintimidasi, kembali dunia pendidikan di Kabupaten Pangandaran dibuat viral karena sejumlah tabungan siswa di sekolah tidak bisa diambil saat siswa sudah lulus.
Menurut salah seorang orangtua siswa di Desa Bojong Kecamatan Parigi yang meminta agar tidak ditulis namanya, hingga saat ini tabungan anaknya belum dibayar oleh sekolah padahal anaknya kini sudah duduk di kelas 2 SMP.
"Hingga saat ini yang belum dibayar sekitar Rp20 juta," terangnya
Ia menyebut tidak mau tahu urusan koperasi dan hutang guru yang macet sehingga membuat koperasi kesulitan masalah keuangan, itu urusan koperasi dengan guru.
Jadi, kata dia, ia hanya tahu anaknya itu menabung di sekolah dan ketika anaknya telah lulus kelas 6, ia pun hanya tahu uang tabungan anaknya tersebut di sekolah dan sekolah harus mengembalikan uang tabungan anaknya.
"Soal pinjaman macet guru ke koperasi itu bukan urusan saya, saya hanya tahu selama 6 tahun anak saya nabung di sekolah," imbuhnya.
Ia mengatakan, jadi jangan ada alasan koperasi tidak ada uang karena pinjaman beberapa anggotanya banyak yang macet, lantas tabungan siswa yang nota bene uang masarakat terus dikorbankan. Jadi apa pun persoalan yang terjadi di koperasi jangan dikait-kaitkan dengan tabungan siswa, pasti masarakat tidak akan paham karena masarakat hanya tahu tabungan anaknya ada di sekolah.
"Silahkan urusan pinjaman macet dan tidak adanya uang di sekolah atau di koperasi urus sendiri-sendiri, jangan tabungan siswa yang jadi tumbal," ucapnya.
Jika niat awal menabung di sekolah adalah untuk melatih agar anak menabung sejak usia dini, menurut dia, untuk saat ini ternyata keliru. Karena yang terjadi uang yang terkumpul dari tabungan ratusan bahkan ribuan siswa ini yang nilainya hingga milyaran, sekarang melenceng dari niat baik mendidik anak rajin menabung.
"Tolong jangan ada alasan apa pun, segera kembalikan uang tabungan anak kami," tegasnya.(hiek)