Bupati Pangandaran Kesal Masalah Tabungan Siswa Masih Belum Selesai Terbayar
PANGANDARANNEWS.COM - Persoalan tabungan siswa di SD khususnya di dua kecamatan, Cijulang dan Parigi kini memasuki babak baru. Beberapa orang tua siswa kini sudah berani melaporkan hal ini ke Polres Pangandaran agar bisa turun menangani terkait tabungan anak di sekolah yang tak kunjung dibayarkan pihak sekolah.
Seperti disampaikan Kasat Reskrim Polres Pangandaran, AKP Luhut Sitorus, pihaknya saat ini sudah menerima laporan tersebut, dan orang siswa terebut akan datang langsung ke mapolres.
"Saat ini baru ada satu laporan, tapi dalam laporan beberapa orang korban, kejadiannya di SDN 1 Cijulang dan SDN 2 Kondangjajar Kecamatan parigi namun belum ada laporan," ujarnya.(16/06)
Menurutnya ia pun akan segera melakukan pemangilan dulu saksi dan korban, sehingga nanti ada alat buktinya dan setelah itu baru mencari alat bukti lain.
"Intinya kami akan lakukan penyelidikan," tegasnya.
Sementara saat dimunta tanggapannya Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, ..ia mengaku sudah menerima informasi terkait tabungan siswa dan pihaknya pun akan melakukan rapat koordinasi dengan pihak sekolah, koperasi, K3S dan korwil pada senin mendatang.
"Insyaallah semua akan berkumpul, kemudian nanti kita buka permasalahannya seperti apa, jadi nanti keputusannya hari senin,"katanya.
Ia mengatakan, saat ini dalam proses tindak lanjut dan semaksimal mungkin Disdikpora ingin masalah ini segera tuntas apalagi berkaitan dengan uang orang tua peserta didik.
Namun sampai saat ini, imbuhnya, uang orangtua di SDN 2 Kondangjajar belum bisa dikembalikan karena uangnya masih di koperasi.
Salah salah satu orangtua siswa mengungkapkan, sejak kelas 1 selalu menabung dan sempat berhenti saat kelas 4 SD, mungkin karena saat itu kondisi pandemi dan koperasi pun mandeg.
"Anak saya lulus tahun ini dan total tabungan anak saya ini Rp.100 juta," ungkapnya.
Orang tua siswa lainnya menambahkan, anaknya yang sekolah di SDN 1 Cijulang, saat akane menarik tabungan anaknya, pihak sekolah hanya mengatakan bahwa uang tersimpan di Koperasi Tugu Cijulang dan uang tabungan ini akan dikembalikan setelah aset bangunan koperasi terjual.
"Kalau maslah ini tidak ada kejelasan, mungkin saya akan tempuh jalur hukum dan saya juga minta tolong media mengawalnya," ucapnya.
Bukan anaknya saja, tai menurutnya tabungan siswa yang lain pun bernasib sama, tabungan ini sudah tersendat sejak tiga tahun lalu, anak yang sekarang sudah kelas 3 SMP juga banyak yang belum dikembalikan, namun baru viral sekarang.
"Ada informasi katanya tabungan seluruh siswa itu mencapai Rp 500-600 juta," jelasnya.
Sementara saat dimintai kentarnya melalui sambungan telepon celullernya, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata yang masih berada di Kalimantan mengaku kesal medengar persoalan ini yang kunjung selesai.
Ia mengatakan hari senin tanggal 19 juni ia akan pimpin langsung membahas masalah tabungan ini pada rapat kordinasi di aula setda Pangandaran.
Ia menyebut sudah menelpon ke salah seorang komite sekolah, koperasi dan orangtua siswa untuk mengecek, ternyata benar masalah tabungan sekolah ini sudah viral dan menjadi persoalan di masarakat Pangandaran.
"Hari senin nanti saya undang semuanya, mulai dari Kadisdik, komite hingga kepala sekolah untuk membahas persoalan agar persoalan ini cepat selesai," kata bupati. (hiek)
Kalau sementara, kasus itu ada di Kecamatan Parigi dan Cijulang.