Tanggapi Tabungan Siswa Yang Belum Dibayar, Pemkab Pangandaran Segera Buat Tim Khusus. Masarakat Masih Harus Sabar ?


PANGANDARANNEWS.COM
- Menyikapi tabungan siswa di sekolah yang ramai di publik bahkan di sejumlah media sosial (medos), Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, dalam rapat kordinasi (rakor) tadi siang di aula setda pun segera membentuk tim khusus untuk menyelesaikan maslalah tabungan siswa ini.(19/06)

Usai rakor, kepada sejumlah awak media bupati menyampaikan, pihaknya sudah mengumpulkan kepala sekokah, komite sekolah dan pihak terkait lainya untuk mendengar kejelasan persoalan ini.

Dalam rakor tadi, Jeje mengaku lebih banyak mendengarkan apa yang sesungguhnya terjadi mengenai tabungan siswa ini,  dan semua ini tentu harus segera bisa diselesaikan.

"Maka saya bentuk tim yang diketuai oleh Inspektur, Pa Apip untuk segera bekerja menyelesaikannya," kata Jeje.

Agar tim bekerja lebih optimal, Jeje juga mengatakan, pihaknya akan melibatkan pengacara atau penggiat hukum dalam tim tersebut dan setiap dua minggu dilakukan evaluasi kerja tim diantaranya untuk membicarakan langkah-langkah selanjutnya, menginpentarisir data dan masukan.

"Total tabungan siswa yang mandeg di dua kecamatan, Parigi dan Cijulang hampir mencapai Rp 5 Miliar." terang Jeje.

Awal permasalahanya memang muncul saat perubahan sistem penggajian berubah menjadi digital, yaitu gaji diterima oleh yang bersangkutan dan tidak melalui kordinator bendahara, dan juga lsaat terjadi pandemi.Covid-19.

Jeje mengatakan, masalah pengembalian tabungan siswa ini memang di sebagian sekolah  ada yang bermasalah namun ada juga yang lancar dalam pengembalianya, tetapi ada juga yang benar-benar macet. Dan uang tabungan siswa yang macet itu kebanyakan di guru ASN yang pensiun, sementara di guru yang masih aktif, relatif sangat kecil.

"Di Kecamatan Cijulang ada yang di guru dan koperasi, sementara di Parigi kebanyakan di koperasi," ucapnya.

Jeje menambahkan, ada dua koperasi guru di Cijulang dan Parigi yang menyatakan siap menjual asetnya untuk menutupi tabungan siswa yang belum terbayar.

Ia juga menegaskan agar koperasi harus segera menyelesaikan secepatnya  penjualan aset tersebut, dan ini akan terus dipantau oleh tim yang sudah dibentuk.

"Semuanya ada tiga koperasi, Cijulang 1 dan Parigi 2, namun ada koperasi di Parigi yang masih pikir-pikir untuk menjual asetnya," ucapnya.

Jeje meminta kejelasan tentang prosedur menabung di sekolah, hingga pengamanan uang tersebut, karena ini harus jelas prosedurnya sehingga jangan sampai terjadi lagi.

Menurutnya, prosedur simpan pinjam di koperasi ini memang terlalu mudah tidak seperti di bank konvensional jika akan pinjm harus melalui survei dan lainnya.

Disoal adanya beberapa laporan masarakat terkait tabungan siswa ke pihak kepolisian, Jeje menilai masalah aduan tersebut ini bukan ranah Pemkab Pangandaran. (hiek)

Related

berita 5028894780772351599

Posting Komentar

emo-but-icon

item