Dikenal Kerukunan Warganya, Desa Cintakarya jadi Kampung Moderasi Beragama di Pangandaran
PANGANDARANNEWS.COM - Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pangandaran baru-baru ini melaunching Kampung Nusantara Desa Cintakarya Kecamatan Parigi sebagai kampung moderasi beragama di Kabupaten Pangandaran, terpilih Desa Cintakarya sebagai Kampung Moderasi Beragama karena desa ini dikenal dengan keberagaman etnis, budaya, dan agama yang ada di masarakatya.
Seperti dilansir dari situs resmi Kemenag Pangandaran, menurut Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pangandaran H. Ujang Sutaryat, indeks kerukunan umat di Jawa Barat tidak akan mengalahkan Jawa Tengah dan Jawa Timur karena belum terbiasa bergaul dengan yang berbeda suku dan agama.
“Dan hari ini kita lihat sungguh luar biasa, di Desa Cintakarya warga bisa hidup rukun berdampingan dengan yang berbeda-beda suku bangsa dalam satu kawasan," ungkap Sutaryat.(26/07)
Selain Desa Cintakarya, kata Sutaryat, sebelumnya sebagai pilot project Desa Maruyungsari di Kecamatan Padaherang juga segera akan dicanangkan menjadi kampung moderasi beragama.
Masih di tempat yang sama, Camat Parigi Nana Sukarna, dalam sambutannya mengatakan, selain menjadi role model kampung moderasi juga dinobatkan sebagai kampung KB, kampung zakat dan kampung toleransi.
Nana menambahkan, tentu ini menjadi kebanggaan karena Desa Cintakarya berhasil menjadi role model kampung moderasi beragama.
"Sebelumnya Desa Cintakarya juga ditetapkan sebagai kampung KB dan kampung nusantara,” ujarnya.
Dengan dilaunchingnya kampung moderasi oleh Kementerian Agama, Nana berharap hal ini dapat memperkuat sikap toleransi yang selama ini sudah terbangun dengan baik.
Nana menambahkan, mudah-mudahan setelah Desa Cintakarya dilaunching menjadi kampung moderasi beragama ini bisa memperkuat sikap saling menghormati, menghargai dan bekerjasama sehingga bangsa ini menjadi damai.
"Kedamaian ada ketika kita mau menerima perbedaan,” ucapnya.
Sementara menurut salah seorang Praktisi Multikultural, Ai Nurhidayat, apa yang dilakukan di kampung nusantara saat ini relevan dengan dokumen Abu Dhabi tahun 2019 yang menjadi rujukan di Kementerian Agama, yaitu persaudaraan manusia untuk perdamaian dunia dan hidup berdampingan.
Apa yang dilakukan oleh Kemenag saat ini, imbuh Ai, ini sudah selaras dengan dokumen persaudaraan, karena bukan hanya Menterinya dan Kepala Kemenag yang berbicara dan sekarang secara institusi Kementerian Agama sudah sangat selaras dengan dokumen persaudaraan umat manusia.
"Saya berharap dengan dilaunchingnya kampung moderasi beragama, diharapkan mampu membawa peradaban baru dengan sisi moderat yang mengubah tata peradaban menjadi lebih dialogis dan harmonis," kata Ai.(hiek)