Walau Alami Surplus, Harga Beras di Pasar Tradisional Pangandaran Alami Kenaikan

Tedi Garnida

PANGANDARANNEWS.COM
- Pasca musim panen beberapa waktu lalu, harga beras di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Pangandaran mengalami kenaikan.

Seperti disampaikan Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Pangandaran, Tedi Garnida, hasil pantauan di lapangan kenaikan ini dipicu oleh naiknya harga gabah di petani.

Kata Tedi, saat ini harga gabah mencapai Rp 750 ribu per satu kwintal, dan diperkirakan harga ini sangat memguntungkan petani.

Tedi menyebut, mahalnya harga gabah ini dipicu oleh produksi yang berkurang dan ada beberapa daerah yang gagal panen sehingga ketersediaan gabah sedikit. Dan mungkin hal ini juga yang mengakibatkan naiknya harga beras, baik jenis medium maupun premium.

"Saat ini harga beras premium di pasaran mencapai Rp 12.300 per kilogram dan untuk medium  kisaran Rp 11.200 ," terang Tedi pada PNews.(05/09)

Padahal sebelumnya, ucap Tedi, harga beras premium ini Rp 12 ribu per kilogram dan harga beras medium Rp 11 ribu per kilogram.

Sedangkan untuk persediaan beras di pasar, Tedi mengaku, saat ini masih cukup dengan stok beras medium mencapai 9.120 kilogram dan premium mencapai 1.560 kilogram. Sedangkan untuk kebutuhannya sendiri, untuk beras medium 8.880 kilogram dan premium 1.440 kilogram.

"Kabupaten Pangandaran memang mengalami surplus setiap tahunya, namun untuk data lebih detailnya ada di Dinas Ketahanan Pangan," ucapnya.

Sementara menurut salah seorang petani di Desa Karangbenda Kecamatan Parigi Jatum (56), ia mengaku senang karena saat ini harga gabah memang sedang mahal, sekitar Rp 700-750 ribu per kwintal.

"Mungkin ini karena masa panennya sudah lewat, coba kalau dijualnya saat panen mungkin harganya murah," ungkapnya.(hiek)

Related

berita 5613416404522026619

Posting Komentar

emo-but-icon

item