Jika Pinjaman Rp 350 Milyar Dibatalkan, Pemkab Pangandaran Harus Lakukan Pengetatan Anggaran
penulis: hiek
PANGANDARANNNEWS.COM - Soal portopolio pinjaman Pemkab Pangandaran sebesar Rp 350 Miliar dan masalah kondisi keuangan yang mengalami defisit, hal ini terjadi hampir di semua daerah dan hal ini tidak bisa dhindari akibat madalah Covid-19 yang terjadi beberapa tahu lalu.
Demikian disampaikan Bupati Pangandaran di depan seluruh undangan yang hadir pada acara Sosialisasi Kinerja Pembangunan Tahun 2024, bertempat di Hotel Laut Biru Pangandaran.(06/12)
Jeje mengatakan, ada dua pola untuk mengatasi defisit ini, yang pertama apa adanya dan pinjam ke pihak ketiga atau bank.
"Dan kita pilih pola yang kedua untuk mempertahankan pertumbuhan, pemerataan dan RPJMD," jelasnya.
Untuk transfer daerah juga Jeje mengaku mengalami penurunan, sehingga hal ini berdampak pada kemampuan daerah.
"Jika biasanya kita menerima uang Rp 55 miliar, hilang Rp 12 sampai Rp 13 miliar," jelasnya lagi.
Dan portoplio menurutnya, adalah memindahkan utang dari resiko tinggi ke resiko rendah dengan waktu pinjaman jangka panjang, sehingga semua program yang sempat terhenti akan bergulir kembali.
Terkait beban pinjaman yang diajukan tersebut, Jeje menyebut pihaknya sudah menghitung dan tentu sanggup membayarnya. Namun jika mengambil pola apa adanya, tentu akan melakukan pengetatan yang luar biasa di semua sektor.
Namun jika portopolio ini berjalan, Jeje yakin, kondisi Pangandaran akan kembali normal dan tentu bisa sorak-sorak seperti dulu seperti sebelum ada pandemi Covid-19.
Jeje mengatakan, ada delapan program yang akan hidup lagi jika pinjaman itu berjalan, diantaranya Porgam pangandaran hebat, pengangkatan P3K dan ASN, ajengan masuk sekolah, pendidikan gratis, penguatan desa yang di dalamnya termasuk tunjangan desa, juga RT RW dan honorer berjalan kembali.
"Tak hanya itu, bagi hasil ke desa juga jalan lagi dan perbaikan pelayanan kesehatan juga bisa dilanjutkan," ucapnya.
Menanggapi pemaparan tersebut, salah seorang undangan dari yokoh masyarakat Kecamatan Sidamulih yang juga Ketua Ormas Islam Muhammadiyah Pangandaran H Endang Kosasih mengatakan, mengatakan, setelah memperhatikan apa yang disampaikan Bupati Pangandaran soal portoplio pinjaman ke bank itu, memang sesuatu yang cukup dilematis.
Artinya, kalau tidak meminjam atau tidak menggunakan dana pihak ketiga, bagaimana mau menyelesaikan pembangunan kedepan dan yang sedang berjalan.
Menurut Kosasih, ada beberapa aspek kemadaratan dan kemaslahatan yang bisa dilihat dari pinjaman tersebut walau pun memang ada kelemahan, namun jika dilihat dari sisi kemaslahatanya itu yang terbaik.
"Saat ini kondisi keuangan Pemkab Pangandaran berada pada posisi yang delimatis," ungkapnya.