Pada IDA Camp#5, Tagana Kabupaten Pangandaran Masak Untuk 1000 Marbot Masjid Muda se-Jabar
PANGANDARANNEWS.COM - Pelaksanaan Kemah Adaptasi Bencana (IDA Camp) #5 se-Jawa Barat, yang dilaksanakan di Kabupaten Pangandaran, menyisakan kisah-kisah heroik para relawan. Seperti kisah Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Pangandaran.
Tagana yang baru saja pulang usai melaksanakan tugas membantu korban banjir di Kabupaten Demak, langsung sigap membantu pelaksanaan IDA Camp #5 Pangandaran dengan mendirikan tenda dapur umum dan dengan sukarela memasak untuk para relawan lainnya dan juga untuk peserta.
Seperti disampaikan Komandan Tim Gabungan Indonesia Disaster Adaptive (IDA), dr. Ahmad, ia mengaku sangat terbantu dan terinspirasi oleh jiwa kerelawanan kawan-kawan TAGANA Pangandaran yang menyaksikan langsung semangat Tagana walau masih lelah karena baru selesai bertugas selama 2 minggu di bulan ramadhan ini.
"Namun mereka langsung dengan sigap kembali melayani para peserta IDA Camp #5 Pangandaran," kata Ahmad kepada wartawan, sebelum pelaksanaan latihan simulasi bencana Tsunami pada giat IDA Camp.(03/04)
Menurut Ahmad, di tengah rasa lelah dan dalam kondisi puasa sekitar 25 orang relawan Tagana Dinsos Kabupaten Pangandaran tampak dengan semangat memasak ribuan porsi makanan untuk para relawan dan peserta IDA Camp #5 Pangandaran, bahkan bukan hanya tenaga namun mereka juga ikut urunan bahan makanan.
"Dengan rela mereka meyisihkan sedikit rezeki untuk menjamu para relawan dan marbot yang datang dari seluruh Jawa Barat." ucapnya.
Selain Heroisme Tagana, Ahmad juga menyebut kontribusi dari PSC 119 Dinkes Kabupaten Pangandaran, PMI dan FKDM Pangandaran juga segenap relawan bencana se-Kabupaten Pangandaran, yang turut berperan serta mensukseskan jalannya IDA Camp #5 Pangandaran.
Bersama ambulan, PSC 119 dan PMI setiap hari stand by secara bergantian melaksanakan sebagai tim medis untuk memastikan para peserta IDA Camp tetap sehat dan senantiasa fit dalam mengikuti berbagai kegiatan di IDA Camp.
Ahmad juga menyampaikan penghargaan dan terimakasih kepada Polda Jawa Barat dan Polres Pangandaran, yang secara sukarela telah membantu mengawal para relawan, memenuhi syarat-syarat perizinan dan memastikan IDA Camp #5 Pangandaran bisa berjalan sebagaimana mestinya.
"Sejak awal pengurusan perizinan, kami dikawal terus oleh Satintelkam Polres Pangandaran dan juga Direktorat Intelkam Polda Jawa Barat, agar segala syarat perizinan dapat kami penuhi," jelas Ahmad.
Tak hanya Polda Jabar dan Polres Pangandaran, bahkan kata Ahmad, Kapolri juga turut mengirimkan utusan pada acara pembukaan giat IDA Camp #5 Pangandaran.
Ahmad juga menyebut Peran Sekjen JATMAN, Dr. K.H. Mashudi, M.Ag., dan juga Rais Am JATMAN, Habib Muhammad Luthfiy Ali bin Yahya, sebagai sokoguru yang senantiasa mendorong para pemuda, untuk senantiasa berperilaku adaptive, dengan dasar kerelawanan, untuk Indonesia Emas 2045.
Kiai Mashudi yang mengajarkan agar terus membuat event-event kepemudaan seperti ini, tanpa bergantung kepada proposal permohonan dana sedikitpun.
Kiayi Mashudi dan Abah Soma Suparsa, menurutnya, adalah guru-guru yang senantiasa mengajari untuk terus menggunakan jiwa kerelawana dalam setiap pergerakan.
"Beliau-beliau inilah yang selalu mengajarkan kami untuk terus mencintai TNI dan Polri serta agar terus menjaga keutuhan NKRI," pungkasnya.(yusupsidik)