Sepinya Terminal Tasikmlaya Dampak Banyaknya Pol Bis ?
PANGANDARANNEWS.COM/TASIKNEWS - Sejumlah pedagang di kawasan Terminal Induk Kota Tasikmalaya mengeluhkan sepinya dagangan mereka, pasalnya menjelang libur Hari Raya Idul Fitri kondisi terminal tersebut belum banyak dipadati penumpang akibat dari banyaknya bis yang menurunkan penumpang di luar terminal.
Sebut saja, pool Budiman, Primadona, Primajasa dan beberapa perusahaan bis lainnya yang lebih memilih pool sendiri ketimbang terminal untuk naik dan turun penumpang.
Menurut salah seorang pedagang, usahanya di terminal Tasik ini terasa kembang kempis karena pendapatan setiap harinya sangat minim sekali sehingga untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga pun tidak mencukupi.
"Kenapa Pemkot Tasik terkesan kurang tagas dengan membiarkan bis-bis tidak menurun dan menaikan penumpangnya di terminal," ucapnya.
Saat musim marema jelang lebaran ini dia mengaku rata-rata hanya memperoleh sekitar Rp100 ribu per harinya, pendapatan ini sama seperti pada hari-hari biasa.
Ia menambahkan, karena terminalnya masih sepi maka pembelinya pun tidak banyak, dan ini diakibatkan karena penumpang lebih memilih turun di masing-masing pool bis menunggu jemputan keluarga.
Ia pun mengaku sekarang hanya bisa pasrah dengan kondisi ini, padahal kalau Pemkot Tasik mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan kendaraan umum masuk dan menurunkan penumpang di terminal mungkin para pedagang yang menempati kios-kios di terminal pun akan terbantu.
Saat dikonfirmasi, Kepala UPTD Terminal, Asep Nurudin mengatakan, keadaan ini mungkin karena penumpang sendiri merasa lebih nyaman untuk naik dan turun di pool.
Asep menyebut, Terminal Tasikmalaya merupakan terminal terbesar di Jawa Barat yang dibangun di atas lahan seluas 7.5 hektar. Jadi tak pengusaha angkutan masyarakat pun seharusnya menyadari bahwa Tasikmalaya mempunyai terminal terbesar di Jawa Barat yang bisa dimanfaakan masyarakat pada sektor angkutan umum jalan raya sehingga terminal pun bisa lebih hidup lagi.
"Dan dengan sendirinya para pedagang pun akan ikut kecipratan dampaknya," kata Asep. (anwarwaluyo)