Pasca Galunggung Meletus Dan Tsunami, Terumbu Karang di Cagar Alam Pangandaran Tersisa 20-40 Persen

Hadiat Kelsaba
PANGANDARANNEWS.COM - Kondisi terumbu karang di perairan Pantai Pangandaran saat ini dinilai cukup memprihatinkan, pasalnya dari beberapa terumbu karang yersebut banyak yang sudah mati.

Seperti disampaikan salah seorang petugas BKSDA Resort Pangandaran, Hadiat Kelsaba atau akrab dipanggil Encek, keberadaan terumbu karang ini sekarang diperkirakan hanya tersisa di Cagar Laut Pangandaran, Pangelek Batukaras dan Batupayung Batukaras.

"Sementara yang ada mulai dari pqntai Karapyak, Karangnini hingga ke pantai yang  perbatasan Kabupaten Tasik, sudah jadi karang gosong atau karang mati," ungkapnya.(02/06)

Terumbu karang yang ada di Cagar Alam Pangandaran ini ia menyebut hanya tersisa 20 sampai 40 persen saja, diantaranya Batu Karang yang identik tidak berkembang biak dan Terumbu karang yang masih bisa tumbuh dan berkembang biak.

Setelah diinventarisir, menurutnya saat ini ada sekitar 16 jenis terumbu karang ditambah jenis-jenis ikan yang suka berlindung ada 68 jenis mulai dari jenis ikan konsumsi, ikan hias sampai ikan beracun.

Ia mengatakan, awal mula kerusakan terumbu karang ini terjadi saat gunung Galunggung meletus di tahun 1982, karena saat itu ketika air laut sedang surut abu vulkanik langsung mengubur terumbu karang.

"Ditambah aktivitas pengunjung serta perahu nelayan dan pesiar menjadi penyebab kerusakan terumbu karang di cagar alam," imbuhnya.

Tak hanya itu, saat terjadi Tsunami di tahun 2006 terumbu karang ikut kena imbasnya khususnya jenis karang tepi sehingga saat ini yang tumbuh karang-karang keras.

Untuk melestarikan terumbu karang ini, sejumlah aktivis dan pecinta lingkungan pun rajin melakukan transplantasi terumbu karang walau ia mengaku hingga saat ini belum ada penelitian yang bisa mematikan berapa centimeter terumbu karang bisa tumbuh setiap tahunya.

Encek juga mengaku, kerusakan terumbu karang di khususnya yang ada di cagar laut Pangandaran ini sempat diperparah dengan adanya kapal viking yang diledakan beberapa tahun lalu di kawasan yang nota bene tempat tumbuh karang, padah terumbu karang ini selain berfungsi sebagai fish apartement juga menjadi tempat berkembang biak biota laut. Terumbu karang ini secara tidak langsung berfungsi  menjadi penahan abrasi sebagai penahan ombak sebelum sampai ke pesisir.

"Selain itu, aktifitas perahu nelayan yang secara tidak langsung bersentuhan dengan terumbu karang terutama saat air laut surut, ini juga tentu mengancam keberlangsungan terumbu karang," pungkasnya.(hiek)


Related

berita 6430674944381507843

Posting Komentar

emo-but-icon

item