Disaksikan Gubernur Terpilih Jabar, Bupati Pangandaran Kukuhkan Pengurus DKD Pangandaran

PANGANDARANNEWS.COM - Didasari dari sebuah pengkajian sebagai orang sunda yang meyakini ternyata masih banyak budaya dan filosofi  yang ada di Pangandaran, dan ini menjadi khasanah kekayaan budaya daerah yang harus dijaga dan dirawat.

Demikian disampaikan Bupati Kabupaten Pangandaran Jeje Wiradinata saat menghadiri pengukuhan kepengurusan Dewan Kebudayaan Daerah (DKD) Kabupaten Pangandaran masa bakti tahun 2025-2030, bertempat di taman Paamprokan kawasan pantai Pamugaran.(31/01/25)

Jeje mengatakan, kekayaan filosofi tersebut diantaranya jika sekarang menjaga laut harus dibuatkan dulu regulasi atau aturannya namun kalau dulu orang hanya dengan mengatakan pamali maka laut  sudah bisa terjaga dengan sendirinya.

Sama halnya kalau sekarang untuk membuat gudang padi pemerintah harus mengelontorkan anggaran besar, tapi orang tua dulu sudah mempunyai leuit (tempat menyimpan padi) di setiap rumahnya.

Malam ia mengaku sangat gembira karena kegiatan ini bisa dihadiri Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi, dan kedatangannya ini membuktikan kecintaannya ke Pangandaran.

"Padahal beliau dilantik, tapi beliau mau nyempetin ke Pangandaran untuk menghadiri acara ini," imbuh Jeje.

Dalam acara ini selain dihadiri Bupati-Wakil Bupati Pangandaran, juga turut dihadiri sejumlah pejabat seperti Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi, anggota DPR RI Ida N Wiradinata, Ketua dan anggota DPRD Pangandaran, Kapolres, Dandim 0625 Pangandaran, Kepala SKPD dan tamu undangan lainnya serta ribuan masyarakat.

Usai menyaksikan pelantikan jajaran pengurus DKD Pangandaran, dalam sambutannya Dedi Mulyadi menyampaikan, ia mengaku bangga karena melihat ternyata di Pangandaran segalanya ada.

Namun menurut Dedi, kekayaan budaya dan kesenian daerah yang ada di Pangandaran ini akan tidak punya arti apa-apa jika alamnya tidak terjaga atau tidak terpelihara.

"Sebaliknya jika alamnya terjaga lestari tentu budayanya pun akan tetap terawat," kata Dedi.

Dedi menekankan siapa pun tidak boleh ada yang merusak alam Pangandaran, karena sejatinya manusia itu hidup dengan dan dari alam. Dan alam ini bukan warisan namun titipan, sehingga titipan ini suatu saa besok lusa akan ditanyakan oleh anak-cucu.

Selain bisa menjaga alam, kata Dedi, jika masyarakat Pangandaran ingin menghidupkan pariwisata tentu bukan hanya sekedar dihitung dari jumlah kunjungan wisatawan yang datang.

"Kita pun harus punya peraturan daerah salah satunya terkait desain hotel, kantor pemerintah dan lain-lain yang disesuaikan ciri khas Pangandaran," jelas Dedi.(hiek)


 

 

Related

budaya 5558991749845842300

Posting Komentar

emo-but-icon

item