Kemacetan Dan Kepadatan Jelang Lebaran Jadi Potret Klasik Kota Tasik

PANGANDARANNEWS.COM/TASIKNEWS - Jelang hari raya Idul Fitri 1446 H, beberapa tampak sudah terjadi kepadatan di sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Tasik, dan mulai ramai dikunjungi masyarakat.

Seperti di Jalan HZ Mustofa, Pasar Wetan, Cihideung dan di lokasi lainnya para pedagang tampak berjejer memadati trotoar jalan.

"Ini sudah menjadi pemandangan biasa, apalagi menjelang lebaran," ungkep sorang ibu rumah tangga, Rini, sambil asik memilih-milih barang yang akan dibelinya.(27/03/25)

Malah, imbuh Rini, sekarang diperparah dengan para pedagang makanan musiman yang biasa berdagang pada momen-momen tertentu saja, salah satunya moment lebaran.

Rini menyebut tak hanya trotoar saja yang menjadi lapak pedagang ini bahkan hingga ke bahu jalan saling berdempetan dengan lokasi parkir kendaraan, dan tentu ini sangat mengganggu para pejalan kaki.

"Mau jalan di trotoar sudah penuh di bahu jalan pun sama, sehingga walau berbahaya keserempet kendaraan terpaksa saya berjalan agak ke tengah," terangnya.

Rini mengatakan, karena para pedagang makanan ini meluber ke bahu jalan dan pejalan kaki terpaksa berjalan pun agak ke tengah akibatnya tak jarang laju kendaraan pun tersendat sehingga menimbulkan kemacetan panjang.

Hal senada dikatakan pengunjung lainnya, Rizky, menurutnya, sejatinya trotoar itu diperuntukan bagi pejalan kaki dan bahu jalan untuk lokasi parkir. Namun alih fungsi di Kota Tasik ini memang sudah terjadi sejak dulu, sudah beberapa kali ganti kepala daerah terkesan kondisi ini "dipertahankan".

"Apalagi di depan pusat perbelanjaan Maya Sari, ada beca, delman dan angkutan kota yang ngetem sembarangan, jadi komplit menjadi simpul-simpul kemacetan," kata Rizky.

Menurutnya ia pun paham para pedagang ini sedang mencari nafkah untuk keluarganya, namun sayang dalam usahanya ini terkadang mereka merebut hak para pejalan kaki karena trotor dijadikan lapak untuk berjualan.

Dikatakan Rizky, melalui Dinas Perhubungan dan Satpol PP Pemkot Tasik seharusnya bisa hadir dalam masalah ini untuk melakukan penertiban dengan solusi yang bijak, misalnya menyediakan lokasi alternatif bagi mereka.

Rizky mengaku ia sebagai warga akan merasa lebih senang jika kondisi ini ditata ulang, dengan konsep para pedagang tetap bisa berjualan dan penataan kota pun semakin asri dan nyaman.

"Mungkin itu harapan pada tanah yang jadi tempat dimana saya dilahirkan dan dibesarkan," pungkasnya.(anwarwaluyo)

Related

TASIK NEWS 8566158232844139115

Posting Komentar

emo-but-icon

item